BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Penutup Kaidah Pelaksanaan Pembangunan Bidang Prioritas Pembangunan Nasional Kerangka Ekonomi Makro, Arah Pengembangan Wilayah, Dan Pendanaan Pembangunan Pendahuluan Tema dan Sasaran Pembangunan

BAB 6 KAIDAH PELAKSANAAN

6.1 Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

6.1.1 Kerangka Regulasi

Kerangka Regulasi adalah perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong, dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Peran Kerangka Regulasi dalam pembangunan, yakni: GAMBAR 6.1 PERAN KERANGKA REGULASI DALAM PEMBANGUNAN Karena setiap penetapan regulasi melahirkan biaya, semakin buruk kualitas regulasi akan mengakibatkan besarnya biaya yang harus ditanggung masyarakat. Kerangka regulasi yang berkualitas sangat ditentukan oleh hasil analisa dampak dan biaya yang ditimbulkan. Untuk itu regulasi merupakan pilihan tindakan terakhir setelah semua tindakan yang bersifat nonregulasi tidak memungkinkan diimplementasikan. Urgensi integrasi kerangka regulasi dalam RKP tahun 2018: Memberikan kemudahan bagi aktivitas masyarakat dan mengurangi beban masyarakat Mendorong potensi kreatif warga negara lebih mudah dilaksanakan Mendorong efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan negara dan pembangunan Memiliki nilai tambah atau insentif bagi pelaku usaha untuk mendukung sasaran 1 2 3 4 - VI.2 - GAMBAR 6.2 URGENSI INTEGRASI KERANGKA REGULASI Untuk memastikan terjadinya sinergi, pengintegrasian perencanaan RKP tahun 2018, hasil pembahasan kerangka regulasi akan menjadi bahan penyusunan Program Legislasi Nasional Prolegnas Pemerintah dan Program Penyusunan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden Tahun 2018. Prinsip-Prinsip Kerangka Regulasi yang menjadi koridor dalam penyusunan, yakni: GAMBAR 6.3 PRINSIP-PRINSIP KERANGKA REGULASI Dalam rangka memastikan dukungan kerangka regulasi yang baik pada pelaksanaan RKP tahun 2018 perlu dilakukan beberapa batu uji berdasarkan aspek legalitas, aspek kebutuhan dan aspek kemanfaatan memberi manfaat yang besar dan tidak menimbulkan beban yang berlebihan. Sumber: Perpres Nomor 2 Tahun 2015 Buku I RPJMN 2015-2019 Pelibatan Stakeholders Kebutuhan Regulasi Dalam RKP untuk Mendukung RPJMN Kesesuaian Kebutuhan dengan Kebijakan dalam RPJMN Fasilitasi dan Mengatur Perilaku Masyarakat dan Aparatur Memperhatikan Asas-asas Pembentukan Regulasi 01 02 03 04 05 06 Dampak Biaya dan Manfaat CBA  Regulasi melahirkan biaya.  Perlu analisis dampak dan biaya inefisiensi yang timbul economic cost of regulation. Regulasi adalah pilihan tindakan terakhir setelah semua tindakan yang bersifat nonregulatory tidak ada lagi. - VI.3 - Penjabaran aspek-aspek tersebut diturunkan ke dalam kriteria regulasi sebagai berikut, yakni: GAMBAR 6.4 PENJABARAN ASPEK –ASPEK KRITERIA REGULASI Kebijakan terkait kerangka regulasi dalam rangka mendukung pencapaian pembangunan nasional juga perlu ditempuh melalui upaya simplifikasi regulasi pemangkasan, penyerderhanaan, deregulasi. Upaya simplifikasi terus didorong oleh berbagai instansi dengan koordinasi di tingkat pusat maupun daerah. Kedepannya secara bersama-sama peningkatan kualitas regulasi menjadi perhatian, karena pengurangan kuantitas tanpa dibarengi dengan perbaikan dari sisi mekanisme, sistem, dan peningkatan kapasitas perumus kebijakan dan pembentuk regulasi akan menimbulkan siklus permasalahan yang sama, yakni hambatan atau tumpang tindih regulasi yang berdampak terhadap implementasi kebijakan yang direncanakan. Permasalahan sinergi kebijakan pembangunan dengan regulasi yang ada atau perlu dibentuk perlu diatasi sejak dari hulu hingga hilir dengan pendekatan perencanaan penganggaran berbasis program money follow program dan efektifitas serta penguatan kerjasama antarlembaga yang lebih terpadu. Hal ini merupakan bagian penting langkah- langkah percepatan pelaksanaan pencapaian sasaran RKP tahun 2018 dan Nawa Cita.

6.1.2 Kerangka Kelembagaan Sasaran

Sasaran penguatan kerangka kelembagaan pemerintah adalah untuk mewujudkan kerangka kelembagaan yang mampu melaksanakan kebijakan pembangunan, urusan pemerintahan dan pelayanan publik berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik good governance. Perwujudan tersebut ditandai dengan adanya lembaga-lembaga yang tepat fungsi, tepat ukuran, dengan tata kelola hubungan inter dan antar lembaga yang harmonis dan sinergis, serta didukung oleh aparatur sipil negara yang profesional, beretika, dan berintegritas. - VI.4 - Arah Kebijakan TABEL 6.1 ARAH KEBIJAKAN KERANGKA KELEMBAGAAN No Arah Kebijakan Kegiatan Prioritas 1 Penguatan SDM 1. Penataan beban kerja yang proporsional, dengan didukung oleh jumlah, kapasitas dan distribusi yang proporsional 2. Peningkatan kompetensi ASN 3. Perbaikan pola karir 4. Pemberian insentif dan disinsentif 5. Penguatan sistem evaluasi kinerja 2 Penguatan Organisasi 1. Penyesuaian strukturunit organisasi 2. Penambahanpenguatanpenggabungan fungsikewenangan untuk merespon persoalan kekosongan danatau ketidaksesuaian kewenangan, fragmentasi dan tumpang tindih. 3. Penguatan budaya kerja organisasi. 4. Penguatan budaya kerja ASN 3 Penguatan Jaringan dan Tatakelola Kerja 1. Penambahanpenguatan mekanisme koordinasi internal dan eksternal antarlembaga 2. Penambahanpenguatan tatalaksana pembuatan keputusan kebijakan danatau regulasi 3. Penambahanperbaikanpenggabungan prosedur-mekanisme penanganan konflik antarunit organisasi 4. Pembentukanpenguatan manajemen data dan informasi 5. Pembuatanpenguatan tatalaksana pengawasan dan pengendalian 4 Penguatan Tatakelola Layanan Publik 1. Pembentukanpenguatan tatalaksana pelayanan publik 2. Pembentukanpenguatan tatalaksana pengaduan masyarakat BAB 7 PENUTUP Penutup Kaidah Pelaksanaan Pembangunan Bidang Prioritas Pembangunan Nasional Kerangka Ekonomi Makro, Arah Pengembangan Wilayah, Dan Pendanaan Pembangunan Pendahuluan Tema dan Sasaran Pembangunan

BAB 7 PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah RKP tahun 2018 adalah dokumen yang ditujukan sebagai pedoman bagi kementerianlembaga KL dalam melaksanakan pembangunan. RKP tahun 2018 merupakan pelaksanaan tahun keempat RPJMN tahun 2015-2019, sehingga dapat dijadikan momentum yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus percepatan dan perbaikan atas kekurangan pelaksanaan pembangunan di tiga tahun pertama RPJMN tahun 2015-2019. Melalui tema Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan, RKP tahun 2018 diharapkan mampu memberikan daya ungkit yang optimal bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Berbeda dengan tahun sebelumnya, RKP tahun 2018 menetapkan 10 Prioritas Nasional PN, yaitu: Pendidikan; Kesehatan; Perumahan dan Permukiman; Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata; Ketahanan Energi; Ketahanan Pangan; Penanggulangan Kemiskinan; Infrastruktur, Konektivitas, dan Kemaritiman; Pembangunan Wilayah; serta Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan. Kesepuluh prioritas tersebut dijabarkan dengan menggunakan pendekatan perencanaan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat. Penyusunan RKP tahun 2018, dilakukan melalui berbagai forum koordinasi dan konsultasi, baik antar-KL, lembaga pemerintah nonkementerian, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, dengan memperhatikan hasil evaluasi tahun sebelumnya, guna menghasilkan rencana kerja yang baik. Selain itu, penyusunan RKP tahun 2018 juga telah mengikuti kaidah pelaksanaan yang mencakup kerangka pendanaan, kerangka regulasi, serta kerangka pelayanan umum dan investasi. Efektivitas pelaksanaan RKP tahun 2018 ditandai dengan dapat diimplementasikannya PP Nomor 172017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional, baik Rencana Kerja Renja KL, maupun Rencana Kerja dan Anggaran RKA KL. Untuk menjamin kualitas pelaksanaan pembangunan, maka evaluasi dan pengendalian pembangunan menjadi salah satu prasyarat penting sebagaimana esensi UU Nomor 172003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 252004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam pelaksanaan RKP tahun 2018, pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan atas pelaksanaan programkegiatan pembangunan yang tercantum dalam RKP tahun 2018 wajib dilaksanakan oleh seluruh menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati, walikota, dan kepala perangkat daerah dengan tujuan untuk: pertama, memastikan tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan; kedua, memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif, akuntabel dan partisipatif; serta ketiga, melakukan pelaporan atas perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang menjadi kewenangan kepada Presiden dan masyarakat umum, sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. - VII.2 - Peran pemerintah dalam rangka meningkatkan optimalisasi penggunaan seluruh sumber daya difokuskan kepada peningkatan kualitas government spending utamanya pada pembangunan sektor-sektor produktif, yang dalam pelaksanaannya dapat melibatkan masyarakat dan dunia usaha, untuk mencapai target dan sasaran RKP tahun 2018. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO PAGU ANGGARAN KEMENTERIANLEMBAGA TAHUN 2018 LAMPIRAN II PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH RKP TAHUN 2018