Perumahan dan Permukiman TEMA DAN SASARAN PEMBANGUNAN

- IV.26 - 3. Percepatan pembangunan tiga Kawasan Industri KI dan peningkatan kesiapan KI lainnya, terutama di luar Jawa berdasarkan keunggulan wilayah yang didukung dengan percepatan pembangunan infrastruktur, dan energi, serta pengembangan SDM. 4. Pembenahan iklim investasi di pusat dan daerah, melalui deregulasi peraturan, penguatan PTSP daerah dan standardisasi perizinan, penyelesaian masalah investasi, pemanfaatan dan penyaluran dana repatriasi untuk investasi, serta peningkatan perlindungan konsumen dan persaingan usaha. 5. Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya yang didorong dengan peningkatan iklim ketenagakerjaan dan hubungan industrial, melalui: a percepatan penyempurnaan UU Ketenagakerjaan, terutama harmonisasi dengan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional; b mendorong terlaksananya perundingan bipartit untuk menghasilkan kesepakatan bersama di tingkat perusahaan; dan c penguatan sistem pengawasan ketenagakerjaan dengan menyelesaikan penataan kelembagaan. 6. Pengembangan keahlian tenaga kerja melalui: a peningkatan keterpaduan dan efektivitas sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi; b penguatan kemitraan azas triple helix yang mendorong relevansi dan inovasi program pelatihan dengan industri; dan c penguatan layanan informasi pasar kerja terutama di Kawasan IndustriKawasan Ekonomi Khusus. 7. Peningkatan populasi dan daya saing industri, serta penguatan pertumbuhan ekonomi kreatif yang didukung perbaikan ekosistem, kualitas SDM, kualitas produk, penguatan rantai pasok, dan penerapan teknologi. 8. Peningkatan perdagangan luar negeri melalui peningkatan kinerja ekspor barang dan jasa terutama pada sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Program Prioritas Prioritas Nasional Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata mencakup 5 Program Prioritas yang disajikan pada Gambar 4.11. Program prioritas difokuskan untuk mempercepat pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di luar Pulau Jawa, dan daya saing perekonomian melalui: 1 Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata; 2 Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus KEK; 3 Pengembangan 3 Kawasan Industri; 4 Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja; dan 5 Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa. Setiap Program Prioritas diuraikan lebih lanjut ke dalam Kegiatan Prioritas sebagaimana terdapat pada Gambar 4.12 sampai dengan Gambar 4.16. - IV.27 - Kegiatan Prioritas 1. Program Prioritas Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Program Prioritas Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata pada tahun 2018 difokuskan untuk mengakselerasi pengembangan 3 destinasi wisata prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, dan sekitarnya, serta Mandalika dan sekitarnya. Upaya akselerasi pengembangan ketiga destinasi wisata ini juga dilengkapi dengan penyiapan destinasi wisata lain yang termasuk dalam 10 destinasi wisata prioritas. Percepatan pembangunan Kawasan Pariwisata tahun 2018 diarahkan untuk mewujudkan sasaran: i terbangunnya aksesibilitas darat, laut, dan udara di dalam dan sekitar kawasan; ii tersedianya atraksi yang beragam dan berkualitas di dalam dan sekitar kawasan; iii tersedianya amenitas pariwisata yang memadai dan berkualitas di dalam dan sekitar kawasan; iv tersedianya SDM pariwisata yang handal; v efektivitas pemasaran terutama ke negara- negara sumber utama wisatawan mancanegara; vi meningkatnya penyiapan infrastruktur di destinasi prioritas dan unggulan Medan, Great Kepulauan Riau, Great Jakarta, Bandung, Jogja- PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus Pengembangan 3 Kawasan Industri Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja Pengembangan Ekspor Barang dan Jasa Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas - IV.28 - Solo-Semarang, Banyuwangi, Great Bali, Lombok, Makassar, Coral Wonder: Wakatobi- Bunaken-Raja Ampat dan vii meningkatnya branding dan keberlanjutan destinasi wisata unggulan. TABEL 4.12 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN 3 KAWASAN PARIWISATA No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 1. Program Prioritas Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata Pengembangan Danau Toba a. Terbangunnya aksesibilitas darat, laut, dan udara di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Danau Toba.  Preservasi dan pelebaran jalan.  Persiapan pembangunan jalur kereta api.  Pembangunan dermaga dan kapal penyeberangan. b. Tersedianya atraksi di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Danau Toba.  Gerakan sadar wisata untuk 2.700 orang. 8 kabkota di sekitar Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara. Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas PENGEMBANGAN 3 KAWASAN PARIWISATA Pengembangan Danau Toba Pengembangan Borobudur dan Sekitarnya Pengembangan Mandalika dan Sekitarnya Dukungan Pengembangan Destinasi Prioritas - IV.29 - No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi c. Tersedianya amenitas pariwisata di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Danau Toba.  Pembangunan sarpras ekowisata pada kawasan konservasi. d. Efektivitas pemasaran Danau Toba ke Asia Tenggara dan Asia Pasifik.  Misi penjualan destinasi pariwisata prioritas Danau Toba. e. Meningkatnya branding dan keberlanjutan destinasi wisata.  Promosi dan pemasaran produk destinasi prioritas Danau Toba di dalam negeri melalui media elektronik, ruang, cetak dan digital.  Promosi 10 destinasi pariwisata prioritas MICE berskala nasional internasional termasuk Danau Toba.

2. Pengembangan

Borobudur dan Sekitarnya a. Terbangunnya aksesibilitas darat dan udara di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Borobudur.  Reaktivasi dan pembangunan jalur kereta api. b. Tersedianya atraksi di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Borobudur.  Gerakan sadar wisata untuk 420 orang. c. Tersedianya amenitas pariwisata di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Borobudur.  Pembangunan sarpras pariwisata pada kawasan konservasi. d. Efektivitas pemasaran Borobudur dan sekitarnya ke Asia Tenggara dan Timur Tengah.  Misi penjualan destinasi pariwisata prioritas Borobudur dan sekitarnya. e. Meningkatnya branding dan keberlanjutan destinasi wisata.  Promosi 10 destinasi pariwisata prioritas MICE berskala nasionalinternasional termasuk di Borobudur dan sekitarnya.  Promosi dan pemasaran produk destinasi prioritas Borobudur dskt di dalam negeri melalui media elektronik, ruang, cetak dan digital. Provinsi DI Yogyakarta 5 kabkota, Provinsi Jawa Tengah 19 kabkota, Provinsi Jawa Timur 1 kab.

3. Pengembangan

Mandalika dan Sekitarnya a. Terbangunnya aksesibilitas darat, laut, dan udara di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Mandalika.  Preservasi jalan. b. Tersedianya atraksi di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Mandalika.  Gerakan sadar wisata untuk 420 orang. c. Tersedianya amenitas pariwisata di dalam dan sekitar Destinasi Prioritas Mandalika.  Pembangunan sarana prasarana pariwisata pada kawasan konservasi. d. Efektivitas pemasaran Mandalika dan sekitarnya ke Asia Tenggara dan Asia Pasifik.  Misi penjualan destinasi pariwisata prioritas Mandalika dan sekitarnya. Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat 5 kabkota. - IV.30 - No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi e. Meningkatnya branding dan keberlanjutan destinasi wisata.  Promosi 10 destinasi pariwisata prioritas MICE berskala nasionalinternasional termasuk di Mandalika dan sekitarnya.  Promosi dan pemasaran produk destinasi prioritas Mandalika dskt. di dalam negeri melalui media elektronik, ruang, cetak dan digital. 4. Dukungan Pengembangan Destinasi Prioritas a. Tersusunnya Integrated Tourism Masterplan ITM untuk 7 Destinasi Prioritas. b. Meningkatnya penyiapan infrastruktur destinasi prioritas dan unggulan.  Peningkatan aksesibilitas darat laut. c. Meningkatnya branding dan keberlanjutan destinasi wisata.  Publikasi 7 destinasi prioritas lainnya dan 10 destinasi unggulan. Provinsi Jawa Timur 9 kabkota, Provinsi Nusa Tenggara Timur 2 kabkota, Provinsi Sulawesi Tenggara 3 kabkota, Provinsi Banten 2 kabkota, Provinsi DKI Jakarta 2 kabkota, Provinsi Maluku Utara 1 kab, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 1 kab, Provinsi Sumatera Barat 6 kab, Provinsi Sulawesi Selatan 4 kab, Provinsi Papua Barat 1 kab, Provinsi Sumatera Utara 1 kota, Provinsi Kepulauan Riau 3 kabkota, Provinsi Jawa Barat 2 kabkota, Provinsi DI Yogyakarta 2 kabkota, Provinsi Jawa Tengah 2 kota, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi Sulawesi Utara 1 kota, Provinsi Sulawesi Tenggara 4 kabkota. - IV.31 -

2. Program Prioritas Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus KEK di tahun 2018 diarahkan untuk mempercepat pembangunan 5 KEK yaitu: KEK Sorong, KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Maloy Batuta Trans-Kalimantan MBTK, dan KEK Morotai. Penetapan kelima lokasi tersebut berdasarkan hasil evaluasi terhadap perkembangan indikator ketersediaan lahan, komitmen pemerintah daerah di dalam membangun KEK, serta keterkaitan dengan Prioritas Nasional lainnya. Percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK tahun 2018 diarahkan untuk mewujudkan sasaran-sasaran yaitu: i tersedianya lahan dan kesesuaian rencana tata ruang; ii tersedianya pengelola KEK; iii terbangunnya infrastruktur di luar kawasan; iv terbangunnya konektivitas kawasan; v tersedianya tenaga terampil; serta vi meningkatnya investasi di KEK. PENGEMBANGAN 5 KAWASAN EKONOMI KHUSUS Percepatan Pembangunan KEK Sorong Percepatan Pembangunan KEK Tanjung Kelayang Percepatan Pembangunan KEK Bitung Percepatan Pembangunan KEK Maloy- Batuta Trans Kalimantan MBTK Percepatan Pembangunan KEK Morotai Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas - IV.32 - TABEL 4.13 SASARAN KEGIATAN PRIORITAS PADA PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN 5 KEK PRIORITAS NASIONAL PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA No. ProgramKegiatan Prioritas Sasaran Lokasi 2. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus KEK 1 Percepatan Pembangunan KEK Sorong a. Tersedianya lahan dan kesesuaian tata ruang KEK Sorong.  Tersedianya lahan yang clean and clear.  Tersedianya Peta Dasar Skala 1:5000 untuk penyusunan RDTR.  Tersedianya model dinamika spasial, data batimetri dan garis pantai. b. Tersedianya pengelola KEK Sorong yang kompeten. c. Terbangunnya konektivitas kawasan.  Terbangunnya jembatan akses pelabuhan.  Preservasi jalan.  Terbangunnya Pelabuhan. d. Tersedianya tenaga terampil bidang industri. e. Meningkatnya investasi KEK Sorong.  Meningkatnya jumlah perusahaan tenant dalam kawasan.  Meningkatnya nilai investasi industridunia usaha dalam kawasan. Provinsi Papua Barat 1 kabupaten. 2 Percepatan Pembangunan KEK Tanjung Kelayang a. Tersedianya lahan dan kesesuaian tata ruang KEK Tanjung Kelayang.  Tersedianya lahan yang clean and clear.  Tersedianya peta dasar Skala 1:5000 untuk penyusunan RDTR.  Tersedianya data batimetri dan garis pantai. b. Tersedianya pengelola KEK Tanjung Kelayang yang kompeten. c. Terbangunnya konektivitas kawasan.  Terbangunnya dermaga penyeberangan.  Preservasi jalan. d. Tersedianya tenaga terampil bidang pariwisata. e. Meningkatnya investasi KEK Tanjung Kelayang.  Meningkatnya jumlah perusahaan tenant dalam kawasan.  Meningkatnya nilai investasi industridunia usaha dalam kawasan. Provinsi Bangka Belitung 1 kabupaten.