3 Kontribusi Hijau dan Nilai Tambah Sektor Kehutanan Pada PDRB (Rp Milyar) Tahun2000 – 2003

Tabel 6.3 Kontribusi Hijau dan Nilai Tambah Sektor Kehutanan Pada PDRB (Rp Milyar) Tahun2000 – 2003

Kontribusi Sektor Kehutanan pada PDRB*) 374,79

376,89 381,03 Deplesi Sumberdaya Hutan

193,07 155,14 Kontribusi Semi Hijau Sektor Kehutanan pada PDRB

183,82 225,88 Degredasi SDH

370,23 260,15 Kontribusi Hijau Sektor Kehutanan pada PDRB

-186,41 -34,27 Nilai Tambah Sektor Kehutanan

940,19 769,32 Sumber:Laporan penyusunan PDRB Hijau Sektor Kehutanan Kabupaten

Berau, Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan, Departemen Kehutanan.

Catatan: *) Hasil perhitungan Sektor Kehutanan termasuk di dalamnya nilai kontribusi

Industri pengolahan kayu pada PDRB.

Tabel 6.3 tersebut diatas menjelaskan bahwa sektor kehutanan telah memberikan nilai tambah pada PDRB Kabupaten Berau menurut harga berlaku berturut-berturut sebesar Rp 347,79 miliar, Rp 373,25 miliar, Rp 376,

89 miliar, dan Rp 381,03 miliar untuk tahun 2000-2003. Kemudian untuk masing-masing tahun yang bersangkutan telah dideplesi sumberdaya kayu hutan dan hasil hutan lainnya sebesar Rp 232,56 miliar pada tahun 2000, Rp 298,71 miliar pada tahun 2001, Rp 193,07 miliar pada tahun 2000, sebesar Rp 620,12 miliar pada tahun 2001, sebesar Rp 370,23 miliar pada tahun 2002, dan sebesar Rp 260,15 miliar pada tahun 2003.

Dengan mengurangkan nilai deplesi sumberdaya hutan dan nilai degredasi lingkungan diperoleh nilai kontribusi sektor kehutanan pada PDRB Kabupaten Berau untuk masing-masing tahun yang bersangkutan; yaitu –Rp

401,08 miliar pada tahun 2000, sebesar –Rp545,58 miliar pada tahun 2001, sebesar –Rp 186,41 miliar pada tahun 2002, dan sebesar –Rp 34,27 miliar pada tahun 2003. Angka-angka negatif kontribusi hijau pada PDRB berarti bahwa Kabupaten Berau telah mengorbankan aset sumberdaya hutan dan lingkungan (deplesi sumberdaya hutan dan degradasi lingkungan) yng lebih besar daripada nilai tambah (sumbangan pada PDRB) yang diciptakan oleh sektor kehutanan dan sektor industri pengolahan hasil hutan. Nilai deplesi dan nilai degredasi sektor kehutanan itu seharusnya mencerminkan pungutan sektor kehutanan yang dapat berupa retribusi/iuran hak pengusahan hutan (PSDH) yang harus dibayar oleh setiap pegusahaan hutan dan diterima sebagai penerimaan negara dari sektor kehutanan.

Selanjutnya jika ingin diketahui berapa sebenarnya kontribusi sektor kehutanan pada pembangunan daerah dapat dilihat dari kontribusi sektor kehutanan pada PDRB ditambah dengan nilai deplesi sumberdaya hutan ditambah lagi dengan nilai degradasi lingkungan hutan yang masing-masing untuk Kabupaten Berau dapat dinyatakan sebesar Rp 1.150,65 miliar pada tahun 2000, sebesar Rp 1.292,08 miliar pada tahun 2001, sebesar Rp 940,19 miliar pada tahun 2002, dan sebesar Rp 796,32 miliar pada tahun 2003. Jika diperhatikan angka-angka tersebut tampak bahwa peranan sektor kehutanan dalam pembangunan daerah di Kabupaten Berau sekitar 3 (tiga) sampai 4 (empat) kali lipat dibanding dengan yang dilaporkan dalam PDRB yang bersangkutan. Oleh karena itu hendaknya hati-hati dalam menginterpretasi konstribusi suatu sektor kegiatan ekonomi pada pembangunan suatu daerah, karena tidak cukup dengan melihat kontrbusinya pada PDRB colat saj, harus dinilai juga dampaknya terhadap kerusakan lingkungan dan pengurangan modal alami (sumberdaaya alam).

Bahan Diskusi:

1. Kemukakan menurut pendapat anda mengapa valuasi ekonomi sumberdaya aalam sangat penting untuk mendukung pelestarian sumberdaya hutan.

2. Sebutkan berbagai manfaat sumberdaya hutan baik yang bersifat tangible maupun yang bersifat intangible di kabupatenatau desa anda.

3. jelaskan berbagai tehnik valuasi ekonomi sumberdaya hutan baik yang bersifat tangible maupun intangible..

4. Berdasarkan manfaat sumberdaaya hutan di daerah anda. Pilihlah tehnik valuasi yang sesuai untuk digunakan pada masing-masing manfaat sumberdaaya hutan.

5. Jelaskan pengertian land rent dan bagaimana hubungannya antara nilai sewa lahan kehutanan dengan konversi hutan.

6. Jelaskan perbedaan pengertian PDRB coklat, PDRB semi hijau dan PDRB hijau.

7. Kemukakan langkah-langkah perhitungan PDRB hijau dan buatlah angka hipotetis untuk menjelaskan setiap langkah tersebut.