Manfaat dan Hambatan Kegiatan Proyek Kehutanan dalam Perekonomian

2. Manfaat dan Hambatan Kegiatan Proyek Kehutanan dalam Perekonomian

a. Keterkaitan Proyek Kehutanan dengan Pembangunan Ekonomi

Analisis ekonomi, yaitu suatu analisis yang dapat memberikan gambaran sejauh mana pengaruh suatu kegiatan (proyek) dapat berpengaruh terhadap perekonomian suatu wilayah atau suatu Negara, demikian pula sebaliknya sejauh mana pengaruh perekonomian suatu wilayah dapat mempengaruhi suatu kegiatan (proyek). Untuk analisis ekonomi, banyak data makro ekonomi dalam suatu wilayah/negara yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi Analisis ekonomi, yaitu suatu analisis yang dapat memberikan gambaran sejauh mana pengaruh suatu kegiatan (proyek) dapat berpengaruh terhadap perekonomian suatu wilayah atau suatu Negara, demikian pula sebaliknya sejauh mana pengaruh perekonomian suatu wilayah dapat mempengaruhi suatu kegiatan (proyek). Untuk analisis ekonomi, banyak data makro ekonomi dalam suatu wilayah/negara yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi

Untuk melihat bagaimana pengaruh perekonomian terhadap usaha kehutanan (termasuk agroforestri), yaitu pada tahun sebelum1998 ( krisis moneter) harga kakao hanya Rp. 2.000/ kg, sedangkan harga kemiri Rp. 5.000/ kg. Pada saat terjadi krisis monoter pada tahun 1998, terjadi kenaikan harga kakao sampai Rp. 10.000/kg, sementara harga kemiri hanya Rp 7.000/kg sehingga terjadi kegiatan penanaman tanaman kakao diantara pohon kemiri, namun setelah tanaman kakaonya sudah berbuah dan tersaingi cahaya oleh tanaman kemiri, maka petani lebih cenderung mengorbankan tanaman/pohon kemirinya. Hal ini berarti bahwa perubahan nilai valuta asing terhadap mata uang rupiah berdampak terhadap kegiata agroforestri kemiri dengan kakao.

Selain perekonomian suatu negara/ wilayah berdampak terhadap kegiatan sektor kehutan, juga kegiatan (proyek sektor kehutanan) memberikan pengaruh terhadap perekonomian wilayah/Negara. Aspek- aspek penilaian manfaat ekonomi dari kegiatan sector kehutanan disajikan sebagai berikut.

1) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat Kegiatan agroforestri dapat dikerjakan oleh tenagakerja lokal, tidak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar. Semakin intensif kegiatan agroforestri semakin banyak tenaga kerja yang dapat terserap per satuan luas lahan. Usaha agroforestri ini tidak hanya meberikan kesempatan kerja di pedesaan, tetapi juga mendorong timbulnya kesempatan kerja diperkotaan terutama kegiatan di sektor industri dan jasa yang menggunakan produk- produk usaha SDH.

2) Menggunakan sumberdaya lokal Kegiatan usaha agroforestri telah lama dipraktekkan oleh masyarakat lokal, sehingga sumberdaya modal, SDM dan faktro produksi lainnya sebagian telah dimiliki oleh masyarakat lokal dalam kegiatan produksi 2) Menggunakan sumberdaya lokal Kegiatan usaha agroforestri telah lama dipraktekkan oleh masyarakat lokal, sehingga sumberdaya modal, SDM dan faktro produksi lainnya sebagian telah dimiliki oleh masyarakat lokal dalam kegiatan produksi

3) Menumbuhkan industri lain (sektor ekonomi lainnya) Kegiatan usaha SDH (agroforestri) akan mendorong berkembangnya sektor ekonomi lainnya seperti berkembangnya sektor industri kehutanan dan pertanian serta sektor jasa seperti perdagangan dan transportasi hasil usaha agroforestri. Dorongan usaha agroforestri terhadap berkembangnya sektor industri dan jasa di pedesaan akan mendorong berkembangnya perekonomian wilayah dan nasional.

4) Turut menyediakan kebutuhan konsumen lokal dan dalam negeri Usaha SDH pada awalnya dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi konsumsi rumah tangga petani (konsumsi lokal). Namun dalam perkembangannya, karena terjadi surplus produksi dan adanya kebutuhan masyarakat lokal yang tidak dapat dipenuhi, maka mereka mengembangkan tanaman eksport untuk dijual. Oleh karena itu usaha SDH ini dapat menghemat devisa negara, karena dapat menyediakan kebutuhan konsumsi untuk masyarakat lokan, bahkan untuk kebutuhan dalam negeri.

5) Menambah Pendapatan Nasional Berkembangnya kegiatan usaha SDH dapat menyediakan kebutuhan konsumsi dalam negeri, terutama untuk kebutuhan pangan dan perumahan denagn demikian akan mengurangi impor atau bahkan dapat ditiadakan sama sekali. Bahkan jika ada permintaan ekspor atas produk 5) Menambah Pendapatan Nasional Berkembangnya kegiatan usaha SDH dapat menyediakan kebutuhan konsumsi dalam negeri, terutama untuk kebutuhan pangan dan perumahan denagn demikian akan mengurangi impor atau bahkan dapat ditiadakan sama sekali. Bahkan jika ada permintaan ekspor atas produk

b. Permasalahan Usaha Kehutanan

Pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan nasional yang telah dicapai. Bagi Indonesia masih banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi sehingga tidaklah mudah untuk melaksaanakan pembangunan ekonomi, yang juga akan berdampak pada aspek sosial dan politik. Beberapa hambatan ekonomi dalam usaha kehutanan diuraikan di bawah ini.

1) Produktifitas tenaga kerja rendah Hal ini disebabkan oleh kualitas SDM di pedesaan (petani) terutama ditinjau dari tingkat pendidikan yang masih rendah dan sangat berpengaruh terhadap mengadopsi inovasi baru. Demikian pula sumberdaya lahan yang tersedia untuk kegiatan usaha agroforestri relatif kurang subur dan atau relatif susah dijangkau (tidak menguntungkan).

2) Penggunaan kapital (modal) rendah Hal ini disebabkan masih rendahnya produktivitas usaha agroforestri dan rendahnya produktifitas (pendapatan) negara. Rendahnya produktifitas tersebut berdampak terhadap rendahnya tingkat saving (tabungan) pemerintah dan masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada kegiatan investasi agroforestri.

3) Besarnya pengangguran Hal ini disebabkan karena kurangnya investasi di pedesaan, jumlah penduduk bertambah dan luas lahan usaha yang terbatas, sehingga terjadi pengangguran di pedesaan. Dampak pengangguran di pedesaan adalah terjadi perpindahan tenaga kerja dari desa ke kota dan dampak lanjutannya menyebabkan pengangguran di perkotaan.

4) Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan Hal ini terjadi karena umumnya produk usaha pertanian atau kehutanan petani kurang menguasai pengolahan dan pasar, sehingga keuntungan banyak dinikmati oleh pedagang dan pemilik indusri (industriawan).

5) Kendala ekonomi lain dalam usaha SDH adalah ketidak sempurnaan pasar dan rendahnya jiwa kewirausaahaan petani (pelaku usaha SDH).