Faktor Psikologi

F. Faktor Psikologi

Psikologi sebagai suatu ilmu jelas tidak dapat disangka! lagi dan dapat dilakukan pembuktian secara empiris, dengan systematik yang jelas, sebagai salah satu persyaratan ilmu. Secara umum dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, dalam arti yang Iuas. Tingkah laku disini tidak hanya tingkah laku yang nyata/tingkah laku secara fisik tetapi juga tingkah laku yang tidak nampak seperti berfikir. Secara sederhana psikologi dapat dibagi atas :

Ø Psikologi teoritis yaitu yang berhubungan dengan filsafat; Ø Psikologi empiris yang terbagi atas :

§ Psikologi umum yaitu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan dari orang dewasa yang normal misalnya berfikir, belajar dan

emosi § Psikologi khusus yaitu mempelajari perbedaan-perbedaan

individu ahtar manusia, misalnya psikologi hewan, psikologi perkembangan dan psikologi sosial;

§ Psikologi yang diamalkan (applied psychology) yaitu psikologi yang mengamalkan hasil-hasil punyelidikan psikologi untuk tujuan praktis, misalnya klinis, psikologi anak dan psikologi

industri.

Dengan demikian dapatIah kita ketahui kedudukan dari psikologi industri dalam hubungannya dengan psikologi yang Iuas. Jadi dapat dikatakan bahwa psikolgi industri adalah psikologi yang mengamalkan fakta-fakta dan prinsip-prinsip psikologi dalam menyelesaikan masalah psikologi yang timbul dari aktivitas-aktivitas yang ada dalam suatu perusahaan.

Pengendalian Kecelakaan Kerja

a) Pengendalian bahaya besar meliputi kecelakaan besar yang terjadi karena bencana alam atau ulah manusia. Pengendalian bahaya besar menyangkut soal pencegahan dan pengurangan akibat kecelakaan besar yaitu kecelakaan yang dapat a) Pengendalian bahaya besar meliputi kecelakaan besar yang terjadi karena bencana alam atau ulah manusia. Pengendalian bahaya besar menyangkut soal pencegahan dan pengurangan akibat kecelakaan besar yaitu kecelakaan yang dapat

(1) Kecelakaan besar Kecelakaan yang , terjadi karena kekuatan alam adalah : gempa

bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan taufan;

v Kecelakaan karena ulah manusia, adalah : kecelakaan kapal taut, tabrakan kereta api, jebolnya bendungan air, jatuhnya pesawat terbang;

v Kecelakaan industri; meledaknya ketel uap, kebocoran bahan kimia, kebakaran besar dan peledakan

Akibat kecelakaan tersebut dapat berupa

v Banyak korban meninggal dunia v Kerusakan hebat pada, instalasi dan bangunan v Reaksi masyarakat yang emosional v Konskwensi serius terhadap perusahaan bersangkutan,

seperti kehilangan produksi, tuntutan pidana, ganti rugi, penyelidikan dan bahkan penutupan selama-lamanya.

(2) Sebab-sebab Kecelakaan besar Kecelakaan besar di sebuah perusahaan tidak seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi yang tidak dapat dihindari, akan tetapi kecelakaan di perusahaan tentunya disebabkan oleh satu rangkaian kejadian dan tidak oleh satu kejadian saja. Dimana apabila hal ini ditata, direncanakan, dibangun, dioperasikan, dirawat dan dikelola dengan baik maka tidak satu kesalahan,

kekeliruan atau kegagalan dapat mengakibatkan suatu kecelakaan besar.

b) Kecelakaan Besar Akibat Bahan Kimia.

(1) Kebakaran dan Peledakan Contoh suatu kecelakaan besar, kebakaran dan peledakan adalah:

§ Mexico City : penyimpanan dan pengisian LPG § Ciubatao

: pipa minyak melalui rawa-rawa di bawah

perkampungan

§ Flixborough : pabrik caprolactam (cyclohexan) § Siberia

: pipa LPG

§ Los Alfaques

: tanker isi propylene

§ Pifer Alpha : anjungan lepas pantai produksi minyak § Houston 1990

: pabrik petrokimia

(2) Awan Beracun Beberapa kecelakaan awan beracun adalah :

§ Seveso : doixin § Bhopal : Methyl Iso Cyanate (MIC)

Sistem Pengendalian Bahaya Besar harus mencakup beberapa unsur, yaitu :

Ø Yakinkan bahwa manajemen bertanggung jawab atas keselamatan para karyawan dan penduduk di sekitar pabrik.

Ø Temukan pabrik mana dapat terjadi kecelakaan besar Ø Mengusahakan agar mereka yang bertanggung jawab atas

keselamatan dari pabrik, melaporkan kepada instansi yang berwenang

Ø Agar laporan tersebut diperiksa dengan teliti oleh ahli keselamatan kerja yang terlatih

Ø Mengadakan pemeriksaan secara teratur

(a) Tanggung jawab Manajemen Hendaknya jelas bahwa manajemen tetap bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan pabrik, walaupun :

v Pabrik telah disetujui v Pabrik baru saja diperiksa oleh pihak berwenang v Semua rekomendasi dan persyaratan yang diberikan

oleh yang berwenang, telah dilaksanakan.

(b) Identifikasi Pabrik dengan Bahaya Besar Kecelakaan besar biasanya disebabkan oleh pelepasan secara tidak sengaja sejumlah besar bahan berbahaya atau penyalaan sejumlah besar bahan yang mudah meledak. Untuk menentukan apakah suatu instansi tertentu adalah suatu perusahaan bahaya besar atau tidak, harus diketahui kpasitas total penyimpanan bahan berbahaya, bukan jumlah persediaan pada suatu saat, atau konsumsi pada jangka waktu tertentu.

(c) Laporan Keselamatan Kerja Mereka yang bertanggung jawab atas keselamatan dari suatu instalasi bahaya besar harus memberitahu instansi

yang berwenang

bahaya-bahaya terhadap pengoperasian instalasi dan cara-cara mengatasi bahaya- bahaya tersebut.

akan

(d) Unit Pengawasan Sentral Bahaya Besar Unit pengawasan sentral bahaya besar haws terdiri dari para spesialis yang dapat :

v Menyelidiki dengan teliti laporan yang dibuat oleh perusahaan dengan bahaya besar v Memberikan petunjuk tentang hal-hal teknis mengenai keselamatan

v Membantu melaksanakan pemeriksaan terhadap perusahaan dengan bahaya besar

v Mengadakan pelatihan mengenai keselamatan kerja kepada para pengawas keselamatan dari perusahaan

(e) Pengawas Pabrik yang Terlatih Terlepas dari tugas-tugas normal mereka, para pengawas yang telah dilatih dalam pemeriksaan bahaya besar harus mengecek di tempat kerja secara teratur.

(f) Syarat-syarat Perundangan

(3) Pengenalan Tanggap Darurat Tanggap darurat dilakukan untuk mengatasi resiko yang masih ada setelah semua tindakan pencegahan yang sesuai dilakukan. Tindakan tersebut harus sesuai dengan bahaya dan harus praktis dan realistis agar efektif. Rencana tanggap darurat tersebut dapat dibagi dalam rencana darurat di dalam perusahaan sendiri dan rencana darurat di luar lingkungan perusahaan.

(a) Rencana Darurat di dalam Perusahaan Rencana darurat di dalam perusahaan menyangkut soal tindakan yang harus dilakukan oleh personil perusahaan di dalam perusahaannya sewaktu terjadi suatu keadaan darurat. Rencana tersebut harus memuat uraian tindakan

yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Tujuan utama rencana darurat adalah untuk mengusahakan agar akibat dari keadaan darurat dapat ditekan sekecil mungkin. Oleh karena itu usaha dipusatkan kearah penampungan kebocoran dan pemadaman kebakaran.

v Peringatan Kepada yang Bersangkutan Mereka yang harus melakukan suatu peranan di dalam rencana darurat harus diberi tahu jika terjadi suatu

keadaan darurat. Pemberitahuan ini termasuk penempatan personil untuk pos-pos darurat harus dilatih secara teratur.

v Tindakan yang harus dilakukan Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah ditujukan

untuk mengatasi keadaan darurat, menghentikan kebocoran-kebocoran, memadamkan api, mencegah hagian lain dari perusahaan terlibat dalam keadaan darurat. Orang-orang yang terancam bahaya harus diusahakan segera meninggalkan daerah berbahaya.

(b) Rencana Keadaan Darurat di luar Perusahaan Apabila bantuan dari luar untuk mengontrol kecelakaan atau jika akibat kecelakaan dapat membahayakan keselamatan (b) Rencana Keadaan Darurat di luar Perusahaan Apabila bantuan dari luar untuk mengontrol kecelakaan atau jika akibat kecelakaan dapat membahayakan keselamatan

v Untuk memberi informasi kepada orang-orang yang akan dimintai bantuan

v Untuk memberitahu mereka yang mungkin akan menjadi korban dari suatu kecelakaan besar

v Jika pemadam kebakaran atau regu penolong dari Iuar perusahaan akan diminta bantuan, maka sudah

semestinya mereka harus mendapat informasi yang berhubungan dengan perusahaan yang bersangkutan.

Pengendalian bahaya besar berarti mencegah terjadinya kecelakaan besar.

Kecelakaan besar dapat dicegah dengan : v Design pengolahan

v Tata letak perusahaan v Design instalasi v Konstruksi v Operasi v Perawatan dan v Manajemen yang baik