Faktor Fisiologi

D. Faktor Fisiologi

Ilmu tentang faal yang dikhususkan manusia yang bekerja di sebut ilmu faal kerja. Secara faal, bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaik-baiknya dari indera (mata, telinga, peraba, peraba, dll) , otak dan susunan syaraf-syaraf dipusat dan diperifer, serta otot-otot. Mula-mula koordinasi indera, susunan syaraf, otot dan alat-alat lain berjalan secara sukar dan masih harus disertai upaya-upaya yang diperlukan kenyataan ini terlihat pada seorang tenaga kerja baru yang sedang menjalani latihan lambat laun gerakan menjadi suatu reflek Ilmu tentang faal yang dikhususkan manusia yang bekerja di sebut ilmu faal kerja. Secara faal, bekerja adalah hasil kerjasama dalam koordinasi yang sebaik-baiknya dari indera (mata, telinga, peraba, peraba, dll) , otak dan susunan syaraf-syaraf dipusat dan diperifer, serta otot-otot. Mula-mula koordinasi indera, susunan syaraf, otot dan alat-alat lain berjalan secara sukar dan masih harus disertai upaya-upaya yang diperlukan kenyataan ini terlihat pada seorang tenaga kerja baru yang sedang menjalani latihan lambat laun gerakan menjadi suatu reflek

Kerja terus menerus dari suatu otot sekalipun bersifat dinamik, selalu diikuti dengan kelelahan yang perlu istirahat untuk pemulihan. Atas dasar kenyataan itu, waktu istirahat dalam bekerja atau sesudah kerja sangat penting. Kelelahan otot secara fisik antara lain akibat zat-zat sisa

metabolisme seperti asam laktat, CO 2 , dsb.

Otot dan tulang merupakan dua alat yang sangat penting dalam bekerja. Kerutan dan pelemasan otot dipindahkan kepada tulang menjadi gerakan refleksi, abduksi, supinasi dll. Demikian pentingnya kedua alat ini sebagai suatu satu kesatuan berkembanglah ilmu BIOMEKANIK, yaitu tentang .gerakan otot dan tulang yang dengan pengetrapannya diharapkan agar dengan tenaga sekecil-kecilnya dapat dicapai hasil sebesar-besarnya. Biomekanika memberikan pengetahuan- pengetahuan tentang gerakan-gerakan dan kekuatan-kekuatan pada penggunaan leher dan kepala, tulang belakang, lengan, tangan, kaki, jari-jari dan sebagainya.

Peralatan kerja dan mesin pedu serasi dengan ukuran-ukuran demikian untuk hasil kerja sebesar-besarnya. Maka berkembanglah ilmu yang disebut ANTROPOMETRI, yaitu ilmu tentang ukuran-ukuran tubuh, baik dalam keadaan statis maupun dinamis, yang sangat penting bagi pekerjaan adalah ukuran-ukuran

§ Berdiri, tinggi badan berdiri, tinggi bahu, tinggi siku, tinggi pinggul, depan dan panjang lengan.

§ Duduk. tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan, tinggi lutut, jarak tekuk lutut, garis punggung, jarak lekuk lutut, telapak kaki.

Semakin berat pekerjaan, semakin besar tenaga yang diperlukan. Dalam hubungan ini jumlah kalori merupakan juga petunjuk besarnya beban pekerjaan. Timbulnya panas dan tubuh sejalan dengan kenaikan suhu badan, terutama suhu rectal, dan usaha-usaha tubuh untuk mengeluarkan panas akibat metabolisme. Sebagai akibat terakhir ini, kecepatan penguapan lewat keringat juga merupakan indikator beban Semakin berat pekerjaan, semakin besar tenaga yang diperlukan. Dalam hubungan ini jumlah kalori merupakan juga petunjuk besarnya beban pekerjaan. Timbulnya panas dan tubuh sejalan dengan kenaikan suhu badan, terutama suhu rectal, dan usaha-usaha tubuh untuk mengeluarkan panas akibat metabolisme. Sebagai akibat terakhir ini, kecepatan penguapan lewat keringat juga merupakan indikator beban

banyaknya O 2 yang digunakan tubuh, jumlah Kalori yang dibutuhkan,

denyutan jantung suhu netral dari kecepatan penguapan lewat keringat.

Selain faktor beban kerja dan peralatan didalam tubuh, faktor waktu dan faktor-faktor lingkungan sangat berpengaruh kepada faal kerja. Waktu mungkin dalam lamanya, tetapi juga dalam periodisitasnya. Lamanya bekerja tergantung dari kemampuan seorang tenaga kerja, beban kerja lingkungan.