PEMERIKSAAN KEAMANAN SEBELUM MENGHIDUPKAN PERALATAN

6.7. PEMERIKSAAN KEAMANAN SEBELUM MENGHIDUPKAN PERALATAN

6.7.1. Peralatan listrik.

Langkah ini diperlukan guna memenuhi syarat-syarat K3 melalui pemriksaan dan pengujian, seluruh obyek mekanik di tempat kerja. Sifat pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan dapat berupa :

o Pemeriksaan awal o Pemeriksaan periodik o Pemeriksaan khusus

Langkah-langkah pemeriksaan sebagai berikut :

- Pemasangan transformator-transformator, panel-panel, sakelar-sakelar, motor-motor dan alat-alat listrik lainnya di tempat kerja harus

dilaksanakan sedemikian sehingga tidak terdapat bahaya kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan. - Manakala ruangan dan persyaratan pelayanan memungkinkan, alat-alat dilaksanakan sedemikian sehingga tidak terdapat bahaya kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan. - Manakala ruangan dan persyaratan pelayanan memungkinkan, alat-alat

- Terdapat kesesuaian dalam banyak hal mengenai norma-norma bagi pagar pengaman untuk mesin dan pesawat listrik.

- Petugas-petugas perawatan peralatan listrik harus tahu benar bahaya- bahaya yang bertalian dengan suatu instalasi listrik dan peralatan lain-

lainnya. - Bahaya-bahaya akibat listrik harus dipertimbangkan pada perencanaan

pembuatan tutup pengaman bagi panel listrik. - Pemasangan instalasi listrik hams memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam Peraturan Instalasi Listrik (PUIL) dan peraturan- peraturan lain tentang keselamatan kerja listrik.

- Macam pemasangan instalasi listrik di perusahaan-perusahaan dan tempattempat kerja tergantung dari konstruksi bangunan ukuran dan

pembagian beban, penempatan mesin-mesin, pesawat dan alat-alat listrik, keadaan ruang kerja seperti berdebu, panas, lembab, dan lain-lain.

- Isolasi dari kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluannya, namun tidak dapat dianggap sebagai pengaman terhadap

shok listrik, terutama bagi jaringan tegangan tinggi. - Pemeriksaan berkala terhadap tahanan isolasi kawat hantaran, alat-alat

dan pesawat listrik, harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang. - Laporan hasil pemeriksaan perlu untuk pelaksanaan program

keselamatan kerja listrik.

- Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh mengganggu lalu lintas para pekerja.

- Motor-motor yang tidak tertutup tidak boleh ditempatkan di ruangan lem- bab, menggigit, berdebu atau ruangan yang mudah terbakar.

- Bagian-bagian telanjang yang bertegangan harus dipasang di tempat yang tidak mudah dicapai lengan dengan penempatannya pada

ketinggian sekurang-kurangnya 2,6 meter di atas ruangan kerja atau bagian tersebut harus diperlengkapi dengan tutup, pagar atau pengaman yang memenuhi syarat bagi pencegahan terhadap kemungkinan menyentuhnya.

- Petugas perawatan listrik harus lebih dahulu mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin timbul dan melakukan pencegahan sebaik-baiknya.

6.7.2. Pemeriksaan Sakelar.

a. Apapun tipe sakelar, yaitu tombol tekan, tuas, putar atau otomatis harus memenuhi syarat keselamatan.

b. Sakelar-sakelar untuk keperluan motor-motor, pesawat-pesawat listrik, instalasi cahaya dan tenaga, harus ditutup.

c. i. Tidak boleh dipakai sakelar tuas yang terbuka, oleh karena bagian-bagian terbuka yang bertegangan akan menimbulkan bahaya tekanan arus listrik dan dapat mengakibatkan loncatan api, bila sakelar diputuskan arusnya.

ii. Sakelar tuas harus tertutup dan tutup serta poros pegangan (handel) harus dihubungkan ke tanah.

iii. Sakelar-sakelar tuas harus dipasang sedemikian sehingga bagian-bagiannya yang dapat digerakkan dalam keadaan tidak ada hubungan tidak bertegangan.

d. i. Bila dipakai sakelar pemisah untuk tegangan tinggi, sakelar harus dipasang di luar batas capai tangan dan pelayanannya dilakukan dengan menggunakan tongkat pengaman.

ii. Bila pemasangan seperti tersebut pada i tak dimungkinkan, sakelar tersebut harus tertutup atau dipagar secara tepat agar tidak membahayakan, sedangkan pelayanannya tetap dilakukan dengan memakai tongkat pengaman.

e. Untuk keperluan pemakaian secara umum, dianjurkan agar dipakai sakelar putar dan tombol tekan, oleh karena bagian yang bertegangan berada di tempat tertutup.

f. Sakelar-sakelar yang dapat menimbulkan loncatan api harus dipasang daIam peta penghubung.

g. Setiap sakelar harus disertai suatu petunjuk untuk posisi tertutup atau terbuka.

6.7.3. Pengoperasian peralatan dan sumber bahaya

Secara khusus sumber bahaya yang terdapat pada pesawat tenaga dan produksi antara lain pada pengoperasian peralatan untuk bagian- bagian:

a. Peralatan yang berputar

Ø Poros, as Ø Roda, roda gigi Ø Roda, ban Ø Puli-puli

b. Peralatan yang bergerak

Ø Gerak horizontal Ø Gerak vertikal Ø Gerak maju/mundur

c. Yang menanggung beban

Ø Pondasi Ø Kolom-kolom Ø Kerangka/ chasis Ø Dudukan mesin Ø Alat penumpu Ø Landasan

d. Tenaga penggerak

Ø Peledakan Ø Suhu tinggi

Ø Kebakaran Ø Kebisingan Ø Getaran Ø Lingkungan

e. Jenis kecelakaan pada pengoperasian peralatan

Ø Terbakar Ø Terbelit Ø Terjepit Ø Tersengat listrik Ø Teriris Ø Tergores Ø Terkena cairan panas Ø Radiasi panas, dll

RANGKUMAN :

1. Keselamatan dan kesehatan kerja secara etimologis ialah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien.

2. Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi ialah suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

3. Keselamatan dan kesehatan kerja secara keilmuan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja lainnya.

4. Tujuan dari Sistem Manajemen K3 adalah sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas.

5. APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa (engineering) dan cara kerja yang aman (work praktices) telah maximum.

6. Syarat-syarat APD : § Enak dipakai

§ Tidak mengganggu kerja § Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya di

tempat kerja

7. Pada pekerjaan yang menggunakan alat-alat bergetar secara terus menerus terdapat dua gejala utama sehubungan dengan gataran mekanis tersebut :

Ø Kelainan peredaran darah dan syaraf Ø Kerusakan pada persendian dan tulang

8. Bahan mudah terbakar adalah bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.

9. Zat padat mudah terbakar dalam industri adalah belerang (sulfur), fosfor, kertas/rayon, hidrida logam, dan kapas.

10. Gas mudah terbakar dalam industri misaInya adalah gas alam, hidrogen, asetilen, etilen oksida.

11. Bahan kimia mudah meledak adalah bila reaksi kimia bahan tersebut menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan di sekelilingnya.

12. Bahan iritan adalah bahan yang karena reaksi kimia dapat menimbulkan kerusakan atau peradangan atau sensitisasi bila kontak dengan permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata, dan saluran pernapasan.

13. Konsentrasi macam dan lama paparan bahan kimia yaitu besar dosis yang berada di udara atau yang kontak dengan bagian tubuh, kemudian lamanya paparan terjadi apakah terus menerus atau terputus-putus menentukan jumlah dan dosis yang masuk ke dalam tubuh.

14. Efek kombinasi bahan kimia yaitu paparan bermacam-macam bahan kimia dengan sifat dan daya racun yang berbeda, menyulitkan tindakan-

tindakan pertolongan atau pengobatan.

CONTOH SOAL

1. Jelaskan tentang tujuan utama rencana tanggap darurat di perusahaan? Jawab : Tujuan utama rencana darurat adalah untuk mengusahakan agar akibat dari keadaan darurat dapat ditekan sekecil mungkin.

2. Jelaskan tujuan dari Sistem Manajemen K-3? Jawab : Sebagai upaya untuk mencegah dan memberantas penyakit akibat kerja, kecelakaan akibat kerja, meningkatkan kesehatan dan gizi para tenaga kerja.

LATIHAN SOAL

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kesehatan jiwa dan produktivitas?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen resiko? Jelaskan dengan bagan alir!

3. Apa yang dimaksud dengan MSDS?