Mengenal Alat Pelindung Diri (APD)

6.1.4. Mengenal Alat Pelindung Diri (APD)

A. Pengertian APD

Adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa (engineering) dan cara kerja yang aman (work praktices) telah maximum. Kelemahan penggunaan APD : (1) Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna (2) Sering APD tidak dipakai karena kurang nyaman

B. Jenis-jenis APD

1. Alat pelindung kepala Berdasarkan fungsinya dapat dibagi 3 bagian : Ø Topi pengaman (safety helmet), untuk melindungi kepala dari

benturan atau pukulan bonda-benda Ø Topi/tudung untuk melindungi kepala dari api, uap-uap korosif,

debu, kondisi iklim yang buruk Ø Tutup kepala, untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau

mencegah lilitan rambut dari mesin.

Gambar 6.5. Alat pelindung kepala

Alat pelindung kepala dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri yang lain, yaitu : Ø Kacamata/gogles

Ø Penutup muka Ø Penutup telinga Ø Respirator, dll

2. Alat pelindung telinga Ada dua jenis : Ø Sumbat telinga (ear plug) Ø Tutup telinga (ear muff)

a) Sumbat Telinga Sumbat telinga yang baik adaiah menahan frekwensi tertentu saja, sedangkan frekwensi untuk bicara biasanya tak terganggu.

Kemampuan attenuasi (daya lindung) : 25-30 DB. Bila ada kebocoran sedikit saja, dapat mengurangi attenuasi kurang lebih

15 DB.

Sumbat telinga yang terbuat dari kapas mempunyai daya attenuasi paling kecil antara 2-12 DB.

b) Tutup telinga Jenisnya sangat beragam. Tutup telinga mempunyai daya lindung (attenuasi) berkisar antara 25-30 DB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dengan sumbat telinga, sehingga dapat mempunyai daya lindung (attenuasi) yang lebih besar.

Gambar 6.6. Alat pelindung telinga

3. Alat pelindung muka dan mata (face shield) Fungsi : melindungi muka dan mata dari :

Ø Lemparan benda-benda kecil Ø Lemparan benda-benda panas Ø Pengaruh cahaya Ø Pengaruh radiasi tertentu Ø Perlindungan mata dan muka

Syarat-syarat alat pelindung muka dan mata :

a) Ketahanan terhadap api

b) Ketahanan terhadap lemparan benda-benda

c) Syarai optis tertentu

d) Alat pelindung mata terhadap radiasi Ada beberapa jenis diantaranya : (a) Kaca mata biasa (spectacle gogles)

Kaca mats terutama pelindung mata dapat dengan mudah atau tanpa pelindung samping. Kacamata dengan pelindung samping lebih banyak memberikan perlindungan.

(b) Goglles Mirip kacamata, tetapi lebih protektif dan lebih kuat terikat karena memakai ikat kepala. Dipakai untuk pekerjaan yang amat mebahayakan bagi mata.

Gambar 6.7. Kacamata gerinda

4. Alat pelindung pernapasan Ada 3 jenis alat pelindung pernapasan (a) Respirator yang sifatnya memurnikan udara

(i) Repirator yang mengandung bahan kimia § Toneng gas dengan kanister

§ Respirator dengan cartridge (ii) Repirator dengan filter mekanik

§ Bentuk hampir sama dengan respirator cartridge kimia, tapi pemurni udara berupa saringan/filter

§ Biasanya digunakan pada pencegahan debu (iii) Respirator yang mempunyai filter mekanik dan bahan kimia (b) Respirator yang dihubungkan dengan supply udara bersih

Supply udara berasal dari : (i) Saluran udara bersih atau kompresor

(ii) Alat pernapasan yang mengandung udara (SCBA) Biasanya berupa tabung gas yang berisi

Udara yang dimampatkan

Oksigen yang dimampatkan

Oksigen yang dicairkan

(c) Respirator dengan supply oksigen Biasanya berupa "self conbtained Breathing Apparatus" Yang harus diperhatikan pada respirator jenis tersebut diatas : § Pemilihan yang tepat sesuai dengan jenis bahaya § Pemakaian yang tepat § Pemeliharaan dan pencegahan terhadap penularan penyakit

Gambar 6.8. Alat pelindung pernapasan

5. Pakaian Kerja Pakaian kerja harus dianggap sebagai alat pelindui g diri. Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber-sumber

bahaya tertentu seperti : § Terhadap radiasi panas

Pakaian kerja untuk radiasi panas, radiasi harus dilapisi bahan yang bisa merefleksikan panas, biasanya aluminium dan berkilau. Bahan-bahan pakain lain yang bersifat isolasi terhadap

panas adalah : wool, katun, asbes (tahan sampai 500 derajat panas adalah : wool, katun, asbes (tahan sampai 500 derajat

§ Terhadap cairan dan bahan-bahan kimia Biasanya terbuat dari bahan plastik atau karet

Gambar 6.9. Jaket pelindung anti api

6) Sarung Tangan Fungsinya melindungi tangan dan jari-jari dari api, panas, dingin,

radiasi elektromagnetik dan radiasi mengion, listrik, bahan kimia, benturan dan pukulan, luka, lecet dan infeksi. Bahan-bahan yang digunakan dapat berupa

§ Asbes, katun, wool untuk panas dan api § Kulit untuk panas, listrik, Iuka, lecet § Karet clam atau sintetik, untuk kelembaban air, bahan kimia, dll § Poli viniyl chloride (PVC), untuk zat kimia, asam kuat, oksidator,

dl

Gambar 6.10. Sarung tangan

7) Tali/sabuk Pengaman Ada 3 jenis yang berbeda :

(a) Jaring angkat (b) Sabuk penunjang (c) Sabuk pengikat

a) Jaring Angkat Digunakan pada pekerjaan dalam wadah sempit yang terbuka seperti sumur. Pada saat kerja dilaksanakan tali harus kuat dikaitkan setiap saat dengan pengaman. Jaring angkat terdiri dari sabuk yang melingkari pinggang dan badan dibungkus oleh jaring.

b) Sabuk Penunjang Digunakan pada pekerjaan diatas tiang kayu dan kemudian dikombinasikan dengan penggunaan tiang penyangga. Sabuk penunjang terdiri dari sabuk untuk pinggang dengan penunjang belakang dan dua alat untuk pengikat tali.

c) Sabuk Pengikat Digunakan dalam kaitannya dengan kerja ditempat dimana ada resiko jatuh seperti diatas atap atau konstruksi perancah atau

didalam tambang dan penggalian batu. Ada 2 macam yaitu : (i) Sabuk pengikat dengan tali penahan yang terbukti dari serat

sintetis yang berentang jika dibentangkan.

(ii) Sabuk ikat pengaman, sabuk ini dirancang untuk mencegah pemakaiannya jatuh atau mengikat dia dalam keadaan mau jatuh.

8) Pelindung Kaki Fungsinya untuk melindungi kaki dari tertimpa benda-benda

berat, terbakar karena logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis karena bahan-bahan kimia, kemungkinan tersandung atau tergelincir. Fungsinya untuk melindungi kaki dari tertimpa benda- benda berat, terbakar karena logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis karena bahan-bahan kimia, kemungkinan tersandung atau tergelincir.

Gambar 6.11. Alat pelindung kaki

C. Syarat-syarat APD

§ Enak dipakai § Tidak mengganggu kerja § Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya di

tempat kerja

D. Perlakuan setelah alat pelindung diri digunakan

Semua alat pelindung diri harus dirawat sedemikian rupa sehingga alat itu tetap memberikan perlindungan yang berhasil guna terhadap faktor-faktor yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan

pekerja. Hal ini berarti, bahwa prosedur yang cocok untuk melaporkan kerusakan pemeriksaan rutin, pembangunan perbaikan dan pekerja. Hal ini berarti, bahwa prosedur yang cocok untuk melaporkan kerusakan pemeriksaan rutin, pembangunan perbaikan dan

kemungkinan besar akan dipakai, dan disimpan baik-baik agar tidak memburuk dan rusak. Perawatan dan kontrol terhadap alat pelindung diri penting agar fungsi alat pelindung diri tetap baik, misalnya alat pelindung diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan penyerap (contridge), alat pelindung diri dapat menularkan penyakit bila dipakai bergantian.

Alat pelindung diri harus tetap dipelihara agar selalu dalam kondisi yang baik, tetap bersih dan terawat. Alat pelindung diri pada saat tidak dipakai harus disimpan dengan baik untuk mencegah kerusakan dan hilang.

Alat pelindung pernapasan harus dibersihkan dan di cek secara teratur. Kedua hal ini perlu dilaksanakan terhadap pelindung yang digunakan secara periodik dan disediakan sebagai peralatan darurat. Harus ditetapkan secara jelas jadwal penggantian filter-filternya. Alat pelindung pernapasan yang telah digunakan dapat digunakan lagi oleh orang lain asalkan alat itu dibersihkan secara seksama dan dibasmi hamanya.

Sarung tangan pelindung harus dijaga kebersihannya, jika sarung tangan itu tidak bersih pada bagian dalamnya, akan lebih berbahaya. Sarung tangan karet dapat menyebabkan eksim, oleh karena itu digunakan bila benar-benar sangat diperlukan.

Suatu kemungkinan untuk terjadi suatu resiko yang timbul dari pencucian pakaian pelindung, pakaian itu tidak boleh dibawa pulang untuk dibersihkan. Setiap pencucian pakaian pelindung yang tercemar harus diberitahukan akan bahaya-bahaya yang mungkin timbul dari pencemaran itu. Tempat pakaian harus diberikan dan fasilitas ganti pakaian harus disediakan untuk mencegah pencemaran dari pakaian pelindung kepada pakaian pribadi dan fasilitas lainnya.

Segala macam sabuk pengaman diharuskan diuji oleh ahli Segala macam sabuk pengaman diharuskan diuji oleh ahli

Alat pelindung telinga, jika digunakan agar selalu dalam keadaan bersih dan disimpan pada tempat yang aman, memasukkan sumbat telinga harus dengan tangan bersih. Bila ear muff sudah Ionggar atau sumbat telinga menjadi keras dan rusak, mintalah segera penggantinya.

Alat pelindung diri yang disupply oleh perusahaan, harus ada sertifikat dari distributornya.

Untuk menjamin bahwa perawatan alat pelindung diri telah dilakukan sesuai dengan rencana, diperlukan adanya catatan. Catatan tersebut harus memberikan informasi seperti :

§ Kapan dan perawatan apa yang telah dilaksanakan; § Bila dilakukan tes, apa dan bagaimana hasilnya; § Bila ada kerusakan, kerusakan apa dan perbaikan apa yang

dilakukan Informasi tersebut harus dengan mudah didapat dan dimengerti oleh

yang memerlukan. Upaya perlindungan tenaga kerja merupakan upaya untuk

mencapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana salah satu aspek adalah upaya keselamatan kerja termasuk Iingkungan kerja.

Potensi bahaya yang berasal dari Iingkungan kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah faktor fisik kimia biologi, psikologi dan fisiologi.

Faktor Iingkungan kerja yang berasal dari bahan-bahan kimia seperti adanya kebocoran-kebocoran cairan, tumpahan atau dampak bahan kimia dalam berbagai bentuk seperti debu, gas, cairan, asap dan fume dapat mencemari udara Iingkungan kerja maupun mencemari Iingkungan masyarakat.

Berdasarkan pasal 3 ayat 1 UU No. 1/1970 bahwa syarat-syarat keselamatan kerja termasuk pengawasan terhadap Iingkungan kerja harus dilaksanakan di tempat kerja.

Untuk mengurangi resiko ataupun potensi bahaya dari Iingkungan kerja perlu adanya upaya pengendalian Iingkungan kerja yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.