Faktor Lingkungan

E. Faktor Lingkungan

Tenaga kerja yang. sehat adalah tenaga kerja yang produktif, karena hanya tenaga kerja yang sehat yang sanggup dan siap untuk

bekerja dengan baik dan maksimal produktivitas yang tinggi. (1) Ciri-ciri jiwa yang sehat (mental)

• Mampu melaksanakan pekerjaan dengan berbagai masalah yang dihadapinya, • Mampu menjalin hubungan dengan orang lain (teman sekerja dengan atasannya), • Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaannya

• Mampu menghadapi kesulitan secara realistik dan konstruktif

Sedangkan menurut Expert Commite WHO (1959), arang sehat secara mental adalah :

"Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu mengandung tantangan memperoleh kepuasan kerja dari perjuangan". Merasa lebih puas memberi daripada menerima, Secara relatif bebas dari ketegangan dan rasa cemas Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan. Menerima kepercayaan untuk dipakai sebagai pelajaran dihari depan,

Menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang konstruktif dan kreatif, Mempunyai daya kasih sayang yang besar

(2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa dan produktivitas

Yang berada dalam lingkungan kerja/tempat kerja :

• Lingkungan kerja mekanik, fisik, kimiawi, biologis dan psikologis • Hubungan antar manusia ditempat kerja, baik vertikal maupun

horisontal • Sistem kerja baik yang menyangkut cara kerja maupun pengaturan kerja • Pekerja itu sendiri yang berkaitan dengan sifat jenisnya Yang berada diluar lingkungan kerja • Di dalam keluarga sendiri seperti situasi rumah tangga, kondisi keluarga, hubungan antar anggota keluarga, sistem dan nilai

dalam keluarga, jumlah keluarga, dll. • Di dalam masyarakat, meliputi norma-norma masyarakat, posisi

dalam masyarakat, hubungan dengan anggota masyarkat, kondisi lingkungan masyarakat, kondisi sosial ekonomi dan kultur masyarakat.

Masalah-masalah ketenagakerjaan Adanya pengangguran yang besar di pasar kerja yang dapat menghantui perasaan tenaga kerja untuk kehilangan pekerjaannya.

Hal ini disebabkan pertumbuhan penduduk yang sangat besar dibandingkan penyediaan lapangan kerja.

Masalah Kualitatif Tingkat ketrampilan yang rendah berakibat produktivitas rendah dan

upah juga rendah. Hal ini menyebabkan tenaga kerja tidak tenang karena harus berupaya mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketahanan pisik dan psikis juga kurang karena kekurangan gizi. Karena penawaran jauh lebih besar dari pada permintaan menyebabkan nilai kesempatan menjadi prioritas, sehingga mengakibatkan faktor upah juga rendah. Hal ini menyebabkan tenaga kerja tidak tenang karena harus berupaya mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketahanan pisik dan psikis juga kurang karena kekurangan gizi. Karena penawaran jauh lebih besar dari pada permintaan menyebabkan nilai kesempatan menjadi prioritas, sehingga mengakibatkan faktor

(3) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa adalah :

a) lingkungan kerja mekanis

b) lingkungan kerja fisik

c) lingkungan kerja kimiawi

d) lingkungan kerja biologis

e) lingkungan kerja fisiologis

f) lingkungan kerja psikologis

Lingkungan kerja mekanis, merupakan keadaan dan proses produksi daripada mesin-mesin dan peralatan di perusahaan yang

digunakan dalam proses produksi. Lingkungan kerja mekanis dapat menjadi bahaya potensial bila keadaan dan proses daripada mesin- mesin tersebut menimbuikan perasaan tidak aman, mencekam, menjemukan, menekan dan sebagainya. Untuk pencegahannya penting diterapkan unsur-unsur ergonomis dalam pekerjaan dan peralatan tersebut. Lingkungan kerja fisik, antara lain berupa kebisingan, tekanan panas, radiasi dan lain-lain.

Lingkungan kerja fisik secara konkrit akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kesehatan jiwa tenaga kerja, apabila telah melampaui NAB. Misalnya, kebisingan yang melampaui NAB dapat mengganggu konsentrasi dan emosi tenaga kerja.

Lingkungan kerja bahan-bahan kimia. Banyak bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat toksik sehingga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Pengaruh bahan kimia yang toksik selain menyebabkan menurunnya beberapa fungsi fisik, juga dapat menimbulkan kelainan kejiwaan.

Zat-zat kimia dalam pekerjaan yang mempengaruhi syarat dan perilaku adalah :

Pelarut-pelarut organik seperti pentan, iso pentan, 2 metil pentan, 3 metil pentan, 4 heksan, heptan, iso heptan, metil-etil keton, toluen, tri klor- etilen, klorida, karbon disulfide dan siren. Logam berat seperti :

Timah hitam (PB), air raksa (Hg), Arsen, Cu, Mn, dll. Pestisida : golongan organo fosfat dan golongan klor-hidroknrbon, gas-gas berbahaya, Co, NOA, dll

Zat-zat perangsang : akrilamid Bahan kimia baru : dimetil amino propionitril Interaksi obat-obat dan alkohol

Lingkungan Kerja Biologis Apabila tenaga kerja mengetahui ditempat kerja ada bibit atau binatang lain yang dapat membahayakan, akan menimbulkan kecemasan dan reaksi emosional lainnya.

Lingkungan kerja fisiologis Suatu pekerjaan yang terlalu berat, monoton dan tidak memenuhi syarat ergonomis, akan cepat menimbulkan kecelakaan fisik dan mental.

Lingkungan kerja mental psikologis seperti : Lingkungan kerja : Poleksosbud, merupakan kondisi ciptaan sebagai pengaruh dari luar perusahaan.

Aspek hubungan kerja : aspek kepemimpinan, sistem kerja, jenis pekerjaan yang tidak sesuai, dll.

Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa dapat berupa : Rasa tidak nyaman (disatisfaction) terhadap pekerjaan akan mengganggu konsentrasi dan cepat menimbulkan kelelahan, sehingga dapat mempertinggi angka kecelakaan.

Penurunan produktivitas, akibat menurunnya produktivitas individu atau kelompok. Penurunan produktivitas merupakan indikator dini dan sangat membantu dalam upaya pencegahan.

Angka Absensi yang meningkat Angka sakit atau ijin meningkat tanpa diketahui secara jelas sebab sakitnya. Tenaga kerja kurang nyaman bekerja, kurang bergairah, kadang-kadang merasa pusing dna lain-lain. Emosional stress yang dapat dilayani oleh tenaga kerja baik individual (subjektif) maupun kelompok (objektif) terhadap suatu faktor lingkungan kerja. Peningkatan penyakit-penyakit psikomatis, yaitu keluhan-keluhan fisik yang berhubungan dengan gangguan kejiwaan seperti penyakit tukak lambung (maag), oksin, tekanan darah tinggi/ rendah, dll. Gangguan kejiwaan atau perilaku, merupakan tingkat pengaruh yang serius, terhadap kesehatan jiwa, seperti neurosis dan anxietas. Cara-cara pencegahan terhadap stress. Dapat dibedakan dalam 3 (tiga) macam yaitu :

Mengubah lingkungan yang dirasakan. Menimbulkan stress dengan manipulasi lingkungan.

Memanipulasi lingkungan adalah : Perbaikan lingkungan kerja sehingga memenuhi syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja, misalnya mengurangi kebisingan penerangan yang baik, menerapkan aspek-aspek ergonomik, dll. Merubah lingkungan yang dirasakan menimbulkan stress melalui perubahan persepsi.

Dalam keadaan-keadaan tertentu stress yang dirasakan dapat dihilangkan dengan merubah persepsi kita terhadap keadaan yang menimbulkan stress tersebut.

Suatu kejadian yang kita nilai negatif, kita usahakan untuk mengambil hikmahnya (segi-segi positifnya)

Persepsinya juga dapat diubah dengan mengubah nilai-nilai keyakinan dan pandangan yang dianut. Mengubah kita dengan jalan meningkatkan daya tahan terhadap stress.