Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Sinkron

B. Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Sinkron

Gangguan, pemeliharaan dan perbaikan motor sinkron secara prinsip sama dengan generator sinkron. Gejala dan gangguan yang mungkin terjadi adalah:

1. Kecepatan putaran awal rotor kurang tinggi

2. Beban mekanis terlalu berat

3. Gangguan pada rotor

4. Gangguan pada statornya Cara untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi pada motor

sinkron dan gejala yang tampak adalah:

1. Kecepatan putaran awal kurang tinggi

Kecepatan putaran awal kurang tinggi diatasi dengan melakukan bantuan putaran awal pada poros motor sinkron berulang-ulang dengan kecepatan putaran yang sedikit lebih tinggi. Beban mekanis dilepas dahulu dan dicoba sekali lagi, dan jika keadaannya tetap maka terjadi kerusakan pada bagian yang lain.

2. Beban mekanis terlalu berat

Gejala yang timbul jika beban mekanis pada motor sinkron terlalu berat adalah mula-mula motor sinkron berputar tetapi setelah beberapa saat putaran turun dan sampai pada akhirnya putaran motor sinkron berhenti.

Satu-satunya cara untuk mengatasi adalah dengan mengurangi beban mekanis sampai sesuai dengan kemampuan motor sinkron, dan apabila sudah dilakukan pengurangan pada beban sampai sesuai kemampuannya, belum juga berhasil maka dicari penyebab gangguan yang lainnya.

3. Gangguan rotor motor sinkron

Gejala gangguan pada rotor motor sinkron adalah motor sinkron tidak berputar sama sekali dan atau berputar dengan beban mekanis g kecil.

Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin-Mesin Listrik

Cara mengatasinya gangguan jenis ini adalah sama dengan cara mengatasi gangguan pada generator sinkron.

4. Gangguan pada stator motor induksi

Gejala yang muncul akibat gangguan pada bagian stator motor sinkron adalah motor sinkron kadang-kadang tidak berputar sama sekali.

Cara untuk mengatasi gangguan jenis ini adalah sama dengan cara seperti pada generator sinkron.

Mungkin disebabkan kerusakan pada bagian rangkaian penyearahnya dan juga dapat terjadi akibat tidak keluarnya tegangan pada rangkaian penyearah.

Cara melakukan pemeriksaan kerusakan pada rangkaian penyearah dapat dilakukan dengan menggunakan Avometer seperti ditunjukkan pada Gambar III.3, selain itu dapat juga terjadi kerusakan pada belitan phasanya.

Avometer Dioda

Gambar VI.3.

Cara memeriksa penyearah dari dioda dengan Avometer

Kemungkinan lainnya adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara

belitan phasa dengan bodi dan hubung singkat atar belitan pada phasa yang sama.

Gambar VI.4 adalah menunjukkan pemeriksaan belitan 3 Phasa dengan menggunakan Megger.

Pada saat mengukur belitan, konektor untuk menghubungkan bintang atau segitiga pada terminal yang ada pada motor sinkron harus dilepas terlebih dahulu.

286 Pembangkitan Tenaga Listrik

Megger

Gambar VI.4

Pemeriksaan Belitan Mesin Listrik 3 Phasa Menggunakan Megger

Gambar VI.5

Cara memeriksa belitan kutub menggunakan Avometer

Cara mengetahui adanya hubung singkat antara belitan kutub terhadap bodi, antara lain dapat dilakukan dengan pengukuran tahanan isolasi menggunakan Megger atau Avometer. Gambar VI.5 menunjukkan cara untuk memeriksa kerusakan pada belitan kutub dengan Avometer.

Apabila pada colok Avometer atau Megger dihubungkan pada bodi dan colok lainnya dihubungkan pada belitan, kemudian megger diputar dan jarum menunjuk angka nol berarti terjadi hubung singkat antara belitan kutub dengan bodi.

Gangguan belitan kutup putus dan hubung singkat antar belitan dapat dicari dengan terlebih dahulu dengan memutus belitan antar phasa. Apabila belitan kutup putus, maka jarum pada Megger akan menunjuk angka tidak terhingga.

Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin-Mesin Listrik

Jika belitan hanya putus maka langkah perbaikan adalah dengan menyambung (kalau putus pada bagian luar) dan harus membongkar jika putus pada bagian dalam serta diganti belitan baru apalagi kalau belitan terbakar.

Untuk memeriksa betul dan salahnya pada penyambungan belitan kutub atau belitan phasanya dapat juga dilakukan dengan tes kutub menggunakan kompas yang dilengkapi batere ditunjukkan pada Gambar VI-6.

Sebagai contoh, pada gambar ditunjukkan cara yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan sistem sambungan pada belitan phasa U-X.

Apabila sambungan belitan phasanya benar dan jumlah kutub motor sinkron 4 buah, jika pada ke empat bagian simetris diletakkan kompas, maka pergerakan jarum pada kompas akan menunjuk U, S, U, S, dan jika sambungan belitan pada ke tiga phasa salah maka jarum kompas mungkin akan menunjuk S,U,S,U dan lainnya bergantung pada kesalahan sambungannya.

Untuk pengujian pada phasa yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama.