Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Generator Sinkron

A. Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Generator Sinkron

Jika pada generator sinkron ada gejala tidak keluar tegangan, maka untuk mengidentifikasi jenis gangguan yang mungkin terjadi dapat ditinjau

dengan menggunakan rumus: z

E = 2,22. –8 .f.k

d .k p . φ . ω . 10 Volt

(6-1)

a atau

(6-2) Pada saat Generator diputar dengan kondisi putaran konstan, faktor-

E = 4,44.N. f.k –8

d .k p . φ . ω . 10 Volt

faktor yang merupakan konstanta adalah: z

E = 2,22. –8 .f.kd.kp. φ . ω . 10 Volt

(6-3)

a atau

(6-4) sehingga rumus di atas dapat ditulis menjadi

E = 4,44.N. f.kd.kp. –8 φ . ω . 10 Volt .

E = C. φ . Volt (6-5)

Keterangan: E = tegangan listrik antara phasa dengan nol dalam volt Z = jumlah batang konduktor a = jumlah cabang belitan

f = frekuensi jala-jala dalam satuan Hz k d = faktor distribusi

282 Pembangkitan Tenaga Listrik

k p = faktor perpendekan φ = besanya fluksi ω =kecepatan putaran

Dari rumus di atas tampak bahwa pada saat ω =0, maka besarnya tegangan adalah nol dengan catatan tidak ada tegangan remanen akibat magnet sisa. Jika tidak keluarnya tegangan akibat tidak adanya φ

(fluksi), maka langkah yang dapat ditempuh untuk meyakinkan adalah dengan memasang ampermeter arus searah (ADC) dan Voltmeter arus searah (VDC) pada penghantar yang tersambung belitan penguat kutub generator seperti ditunjukan pada Gambar VI.1.

Langkah selanjutnya adalah putar rotor generator dan atur arus penguatan sedemikian rupa sehingga seperti pada keadaan normal. Jika kondisi belitan kutub normal maka Ampermeter dan Voltmeter menunjukkan besar tegangan listrik sesuai dengan kebesaran yang tertera pada plat nama generator.

Gangguan pada bagian belitan kutub dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu kerusakan pada Generator arus searah (DC) sebagai penguat dan kerusakan pada belitan penguat kutup Generator Sinkron.

RST

V VAC

G G.DC

ADC

VDC

Gambar VI.1.

Cara mencari kerusakan rangkaian kutub

Jika Voltmeter arus searah (VDC) tidak menunjukan tegangan, dapat dipastikan kerusakan terjadi pada Generator Arus Searah sebagai penguatnya dan sebaliknya jika Voltmeter arus bolak balik (VAC) yang dipasang pada Generator Sinkron tidak menunjukan tegangan tetapi Voltmeter DC menunjukkan tegangan sesuai dengan tegangan nominal

Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin-Mesin Listrik

Generator penguat DC (GDC) maka dapat dipastikan kerusakan terjadi pada generator sinkron.

Gangguan yang terjadi akibat kerusakan belitan kutub dapat terjadi pada bagian antara cincin geser dengan sikatnya atau pada belitan penguat Generator Sinkron. Gangguan antara cincin geser dengan sikat dapat diatasi dengan cara menggosok memakai kertas gosok agar permukaan cincin bersih, mengganti pegas sikat apabila lembek, mengatur permukaan sikat agar sesuai dengan bentuk cicin dan jika melakukan penggantian sikat maka bahan dan kekerasan sikat harus sama dengan aslinya.

Gangguan yang terjadi pada belitan kutub, antara lain disebabkan oleh : (1) hubung singkat antara belitan kutub dengan bodi, (2) hubung singkat antara kumparan magnet satu dengan kumparan magnet yang lain, (3) kumparan magnet putus, dan (4) rangkaian elektromagnetnya kurang baik. Gangguan tersebut disebabkan karena kurang baiknya dalam pemeliharaan, udara terlalu lembab dan kurang adanya pemanasan.

Untuk menguji hubung singkat pada belitan kutub dengan bodi generator dapat dilakukan dengan menggunakan alat Megger atau Avometer. Salah satu coloknya dihubungkan dengan cincin, colok satunya dihubungkan pada bodi generator dan posisi sikat harus terlepas seperti ditunjukkan pada Gambar VI.2. Apabila kerusakan diakibatkan karena terjadi hubung singkat pada belitan kutubnya, maka harus dilakukan pengisolasian dan pengelakan kembali serta diganti apabila kerusakannya dalam kategori rusak berat atau terbakar.

Sikat dilepas

Generator Sinkron

Megger/AVO

Gambar VI.2.

Cara memeriksa kerusakan pada belitan kutub

284 Pembangkitan Tenaga Listrik

Gangguan pada generator sinkron yang tidak keluar tegangan dapat juga disebabkan karena kerusakan pada bagian rangkaian elektromagnetik dan dapat di atasi dengan pengencangan inti kutub pada bagian roda kutub yang kendor, atau antara sepatu kutub dengan inti kutub dan atau mungkin roda kutubnya retak.