Prosedur Operasi Start Dingin PLTU Perak Unit III/IV

B. Prosedur Operasi Start Dingin PLTU Perak Unit III/IV

1. Persiapan sebelum pemanasan Boiler.

a. Persiapkan seluruh perlatan bantu dan kedudukan air untuk sistem

b. Persiapkan peralatan kontrol Instrument dan sistem udara Instrument

c. Operasikan Demineralizer Plant

d. Operasikan sistem Injeksi Kimia

e. Jalankan pompa CWP dan operasikan sistem pendingin Condensor

f. Jalankan Boster Pump dan Operasikan sistem pendingin minyak bearing

g. Jalankan Turning Gear Oil Pump selanjutnya Turning Gear motor untuk memutar Turbin

h. Buka semua Katub pembuang (drain) Turbin

i. Isilah Boiler dengan menjalankan pompa make-up j. Buka Katub pengisian Boiler k. Jalankan sistem Injeksi Kimia l. Tutup Katub pengisian Boiler setelah tinggi permukaan air

mencukupi (Normal Water Level)

2. Operasilkan HP dan LP water system catat untuk HP melalui bypass, selanjutnya jalankan pompa condensate, pompa pengisi Boiler (BFP)

3. Persiapan pemanasan Boiler

a. Jalankan peralatan pemanas udara (AH)

b. Jalankan FDF dan aliran udara diatur: 30 %

c. Periksa Pilot Torch Fan jalan secara automatic

d. Jalankan pompa HSD

4. Lakukan pembilasan ruang pembakaran (Furnace Purge), selanjutnya MFT direset

5. Tutup Katub pembuangan Boiler antara lain:

a. Primary Super Heater sisi masuk dan sisi keluar

b. De Super Heater

c. Secondary Super Heater sisi masuk

6. Pelaksanaan pemanasan Boiler

a. Penyalaan pembakaran (Boiler Ignition)

b. Nyalakan Burner Solar.

7. Saat tekanan drum mencapai 1,8 Kg/Cm 2

G (±2 jam setelah firing), lakukan hal - hal sebagai berikut:

a. Tutup Katub Udara Vent drum

414 Pembangkitan Tenaga Listrik

b. Tutup Katub Udara Vent Super Heater sisi keluar

8. Saat tekanan uap mencapai 25 Kg/Cm 2 G lakukan hal- hal sebagai berikut:

a. Operasikan Aux Steam

b. Operasikan Steam Air Heater (pembuangannya ke PIT)

c. Operasikan sistem pemanas pada Deaerator dengan menggunakan uap dari Aux Steam.

9. Operasikan bagian katub pembuangan Super Heater sisi Outlet untuk mengatur suhu uap yang keluar dari Super Heater sampai Unit di parallel, jalankan pompa residu

10. Gantilah Tunning Gear Oil Pump Aux Oil Pum p

11. Proses Vacuum Up Condensor (tekanan uap mencapai 50 Kg/Cm 2 G)

a. Peralatan Vacuum Trip Spray

b. Operasikan Gland Steam regulator dan uap perapat ke turbin Gland

c. Buka Katub Exhaust Starting Ejector

d. Tutup Vacuum Breaker

12. Operasikan Ejector utama secara parallel dengan Starting Ejector saat Vacuum Cendensor 500mm Hg

13. Matikan Starting Ejector bila Vacuum Condensor mencapai 690 mm Hg

14. Pemeriksaan sebelum mengoperasikan Turbin

a. Penunjuk Shaft Eccentricity di Recorder < 0,025 mm

2 b. Kondisi tekanan uap 50Kg/Cm o G dengan temperatur 350 C

c. Vacuum Condensor 680 mm 2 Hg

d. Turbin direset

e. Naikkan Load Limiter

f. Pastikan kedudukan Governor Speed Changer pada posisi Speed

15. Mengoperasikan Turbin

a. Operasikan Turbin dengan memutar Hand Wheel MSV sampai putaran 500 RPM dan sesaat MSV ditutup kembali untuk pemeriksaan. Kemudian MSV dibuka pelan-pelan sampai putaran Turbin 500 RPM ditahan selama 40 menit

b. Matikan Turning Gear Motor dan Turn Up Katub Spray minyak pelumas untuk Turning Gear

Standard Operation Procedure (SOP)

16. Lakukan pemeriksaan mungkin ada suara yang mencurigakan (Rub. Check)

17. Pemeriksaan sebelum menaikkan putaran Turbin dari (500-2000) RPM

a. Vacum Condensor > 680 mm Hg

b. Eccentricity 0,025 mm

c. Naikkan putaran Turbin dengan membuka MSV pelan–pelan dengan kecepatan putaran; 150 RPM/Menit dan untuk putaran (1.600 - 1.900) RPM kecepatannya 250 RPM/ Menit (putaran kritis 1.740 RPM)

d. Saat putaran mencapai: 1.000 RPM pindahkan Control Valve untuk Oil Cooler ke posisi Auto

18. Pemeriksaan sebelum menaikkan putaran turbin dari (2.000-3.000) RPM

a. Penunjukkan Diff. Expansion < 4,5 mm

b. Naikkan putaran Tubin dari (2.000 - 3.000)RPM dengan membuka MSV pelan-pelan untuk proses kenaikan dari (2.100-2.400) RPM, kecepatan dibuat 250 RPM/menit (… > putaran kritis 2.260 RPM).

Setelah putaran mendekati 3.000 RPM pengaturan putaran diatur oleh Governoor Control.

19. Setelah putaran mencapai 3.000 RPM

a. MSV dibuka sampai penuh

b. Matikan AOP

c. Matikan Pompa Make-Up

d. Nyalakan Burner Residu

20. Persiapan parallel Unit

a. Masukkan Breaker Eksitasi Generator 41 F

b. Posisikan switch 43-90R dan 7-70E pada posisi Auto

c. Lakukan parallel Generator dengan memasukkan CB III dan IV M/H

d. Beban Generator dibuat 3 MW dan ditahan selama 40 menit Setelah Unit Parallel

a. Tutup Katub pembuang Super Heater sisi keluaran

b. Tutup Katub pembuang saluran uap utama (MSP)

c. Tutup Katub Exhaust Spray dan atur pada posisi Auto

d. Operasikan Line Spray Super Heater

21. Pada saat beban 12,5 MW , lakukan hal - hal sebagai berikut:

a. Tutup Katub pembuang Turbin (TV - 2 , I , 14)

416 Pembangkitan Tenaga Listrik

b. Pindahkan pembuangan air SAH dari PIT ke heater No.l dan jalankan pompa SAH Drain

c. Lakukan transfer daya untuk pemakaian sendiri dari Starting Transfer ke Aux. Transformer

d. Tetapkan pengaturan beban dengan Load Limitter

e. Alirkan Feed Water melalui HP Heater bila konsentrasi D02 pada air yang keluar dari Deaerator < 0,10 PPM

f. Alirkan uap Extrasi ke Heater

22. Beban Generator 12,5 MW

a. Posisikan Combuster Control system pada posisi Auto

b. Posisikan Feed Water Control pada posisi Auto

23. Pada saat beban 15 MW Posisikan Spray Water Control pada posisi Auto

24. Pada beban 25 MW Jalankan satu lagi pompa