Gambar 3.7 Alur pendistribusian perbekalan farmasi stok emergency
Kegiatan pendistribusian di depo farmasi IATI meliputi : 1. Perawat menyerahkan Kartu Obat Pasien KOP ke depo
2. ApotekerAsisten memeriksa kelengkapan Kartu Obat Pasien KOP 3. Obat-obat daftar II dan III yang ada di DPHO harus di setujui petugas
PT. Askes 4. Obat-obat jamkesmas harus sesuai formularium jamkesmas
5. Asisten mengentri dan mengemas obat dan Alkes 6. Obat dan Alkes yang sudah dikemas diperiksa Apoteker
7. Asisten Apoteker menyerahkan obat dan Alkes ke perawatNurse station dan bukti terima
8. Obat-obat hight Allert, ApotekerAsisten Apoteker menyerahkan kepada perawat dengan mencantumkan label peringatan “High Allert”
dalam lingkaran bulat merah. 9. Flor stok distok di nurse station dan diamprahkan satu minggu sekali
10. Perbekalan farmasi untuk stok emergency diganti setelah digunakan terlebih dahulu.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan seluruh kegiatan di depo farmasi. Pelaporan adalah sebagai pedoman dalam
melaksanakan tertib administrasi perbekalan farmasi guna mendapat data mengenai jenis, jumlah persediaan, penerimaan, pengeluaran dan kegiatan di
depo farmasi. Prosedur pelaksanaan evaluasi dan pelaporan adalah sebagai berikut :
i. Petugas depo farmasi membuat laporan Narkotika Psikoterapik dan laporan kegiatan setiap akhir bulan untuk dilaporkan ke Kepala Instalasi
Farmasi. ii. Petugas depo farmasi memasukkan dan mencetak data stock opname,
setiap sebulan sekali setelah selesai melaksanakan stock opname . iii. Petugas depo farmasi membuat Laporan Perbekalan Farmasi rusak
kadaluarsa dari hasil stock opname untuk disampaikan kepada Kepala Instalasi Farmasi bersama dengan laporan stock opname.
iv. Petugas depo farmasi membuat laporan pemakaian obat generik dan nongenerik setiap akhir bulan untuk dilaporkan ke Kepala Instalasi
Farmasi. v. Petugas depo farmasi mencetak laporan bulanan untuk disampaikan
kepada Kepala instalasi farmasi Evaluasi di depo farmasi IATI dilakukan untuk memantau kegiatan-
kegiatan yang di lakukan di depo farmasi IATI. Hasil evaluasi tersebut di buat dalam bentuk laporan bulanan. Pelaporan di depo farmasi IATI
mencakup : - laporan mutasi narkotik
- laporan stok opname - laporan pemakaian obat generik
- laporan kegiatan - laporan pemakaian antibiotik
- laporan pemakaian obat di luar formularium Alur pelaporan di depo farmasi IATI dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Alur pelaporan di depo farmasi IATI
3.3 Instalasi
Cental Sterilized Supply Department CSSD
Instalasi Cental Sterilized Supply Department CSSD atau sterilisasi pusat adalah satu unit kerja yang merupakan fasilitas penyelenggaraan dan kegiatan
pelayanan kebutuhan steril yang dipimpin oleh seorang kepala instalasi yang berada dibawah direktur umum dan operasional.
Pelayanan sterilisasi adalah kegiatan memproses semua bahan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelayanan medik di rumah sakit, mulai
dari perencanaan, pengadaan, pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses sterilisasi, penyimpanan dan penyalurannya untuk memenuhi kebutuhan rumah
sakit. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan CSSD adalah: a. melakukan sterilisasi instrument dan linen untuk kebutuhan kamar operasi
b. melakukan sterilisasi untuk kebutuhan IGD c. melakukan sterilisasi untuk kebutuhan catheterisasibedah jantung
d. melakukan sterilisasi ruangan dengan fogging dan UV lamp e. melakukan re-use dengan gas etilen oksida
Alur kegiatan pelayan CSSD dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Petugas Depo Farmasi IATI Menyiapkan laporan :
- Mutasi narkotik - Stok opname
- Pemakaian obat generik - Kegiatan
- Pemakaian antibiotik - Pemakaian obat di luar
Apoteker Depo Farmasi IATI
IFRS Menandatangani setiap
laporan
Sasaran dari kegiatan yang dilakukan adalah tercapainya kebutuhan steril untuk seluruh lingkungan rumah sakit, mencegah terjadinya infeksi nosokomial
hingga seminimal mungkin dan mempertahankan mutu hasil sterilisasi dengan melakukan monitoring terhadap proses dan hasil sterilisasi.
Ruangan yang memadai disediakan untuk mendapatkan pelayanan CSSD yang optimal yang terdiri atas: ruang pencucian, ruang kerja dan ruang steril
penyimpanan barang steril yang memenuhi syarat.
Gambar 3.9. Alur kegiatan pelayanan CSSD
CSSD dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh wakil kepala instalasi, tata usaha dan tiga pokja lainnya. Struktur organisasi instalasi CSSD RSUP H.
Adam Malik ditunjukkan pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Struktur Organisasi Instalasi Central Sterilized Supply
Department CSSD RSUP H. Adam Malik Direktur Umum dan
Operasional
Kepala Instalasi CSSD Wa.Ka. Instalasi
Tata Usaha
Pokja Pengemasan
Pokja Sterilisasi
Pokja Pencucian
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pelayanan Instalasi Farmasi
Pelayanan instalasi farmasi yang dibahas dalam bab ini adalah pelayan pokja farmasi klinis dan depo farmasi IATI.
4.1.1 Pokja Farmasi Klinis
a. Pelayanan Informasi Obat PIO
Kegiatan pelayanan informasi obat telah dilakukan di RSUP H. Adam Malik, namun kegiatan ini tidak selalu disertai dengan pencatatan pada lembar
PIO buku masalah yang telah tersedia di apotek dan depo-depo. Hal ini mengakibatkan farmasi klinis kesulitan untuk mengumpulkan data PIO yang
akurat dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan PIO.
b. Konseling
Konseling merupakan Suatu proses sistematik untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien
rawat jalan dan pasien rawat inap. Depkes RI, 2004. Konseling dilaksanakan pada pasien rawat inap dan pasien rawat jalan.
Konseling pasien rawat inap dilaksanakan pada saat visite dan konseling rawat jalan dilaksanakan ruangan yang bersebelahan dengan apotek. Pelayanan
konseling pasien rawat jalan belum dilaksanakan secara rutin, karena masih ada petugas yang tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.