Kesimpulan Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Produk Pangan Hasil Teknologi Rekayasa Genetika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini penulis akan membuat kesimpulan dari pembahasan dalam bab-bab terdahulu yang berhubungan dengan Perlindungan Konsumen Terhadap Peredaran Produk Pangan Hasil Teknologi Rekayasa Genetika.

A. Kesimpulan

Dari kesimpulan pembahasan dalam Bab II sampai Bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengaturan produk pangan dalam kaitannya dengan perlindungan konsumen, telah diatur secara maksimal dan saling mendukung, sehingga tercipta harmonisasi peraturan perundang-undangan, khususnya hukum perlindungan konsumen terhadap peredaran produk pangan hasil teknologi rekayasa genetika. Peraturan perundang-undangan tersebut adalah: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan. 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Universitas Sumatera Utara 6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik. 7. Surat Keputusan Bersama Empat Menteri Tahun 1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Hasil Rekayasa Genetik. 2. Peran pemerintah dalam melindungi konsumen terhadap produk pangan hasil teknologi rekayasa genetika adalah mengembangkan perlindungan konsumen di Indonesia serta melaksanakan penegakan hukum law enforcement atas peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk perlindungan konsumen yang diberikan Pemerintah sebagai pengayom masyarakat konsumen dan juga sebagai Pembina pelaku usaha adalah dengan mengeluarkan undang-undang, peraturan-peraturan pemerintah, atau peraturan lain serta melakukan pengawasan pada penerapan peraturan, ataupun standar-standar perlindungan konsumen yang telah ada. 3. Penanganan atas keluhan-keluhan konsumen berkaitan dengan peredaran produk pangan hasil teknologi rekayasa genetika dilakukan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, Instansi Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM dengan cara membuka suatu unit pelayanan yang menampung semua keluhan konsumen. Unit ini dinamakan dengan Unit Layanan Pengaduan Konsumen ULPK. Selain itu, penanganan keluhan konsumen dapat dilakukan juga oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat. Diharapkan melalui lembaga-lembaga di atas, masyarakat selaku konsumen bisa mendapatkan informasi dan Universitas Sumatera Utara mengadukan berbagai kasus yang berkaitan dengan produk pangan hasil teknologi rekayasa genetika yang beredar di pasaran.

B. Saran