Pengertian Pelaku Usaha Tanggung Jawab Rumah Sakit Terhadap Pasien Tanpa Identitas

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis. c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan d. Penyelenggaraan peneletian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

C. Pengertian Pelaku Usaha

Dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen disebutkan pelaku usaha adalah setiap badan hukum yang didirikan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian penyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Dalam penjelasan undang-undang yang termasuk dalam pelaku usaha adalah perusahaan, korporasi, BUMN, Rumah Sakit, koperasi, importer, pedagang, distributor, dan lain-lain. 26 26 Celina Tri Siwi Kritiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta:Sinar Grafika, 2008, hlm. 41 Dalam hal ini tampak bahwa pelaku usaha yang dimaksudkan dalam undang-undang perlindungan konsumen sama UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan cakupan produsen yang dikenal di Belanda, karena produsen dapat berupa perorangan atau badan hukum. Pelaku usaha meliputi berbagai bentuk atau jenis usaha sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen, sebaiknya ditentukan urutan-urutan yang seharusnya digugat oleh konsumen manakala dirugikan oleh pelaku usaha. Urutan-urutan tersebut sebaiknya disusun sebagai berikut; 27 1 yang pertama digugat adalah pelaku usaha yang membuat produk tersebut jika berdomisili di dalam negri dan domisilinya diketahui oleh konsumen yang dirugikan, 2 apabila produk yang merugikan konsumen tersebut diproduksi di luar negri, maka yang digugat adalah importirnya, karena undang-undang perlindungan konsumen tidak mencakup pelaku usaha di luar negri, 3 apabila produsen maupun importer dari suatu produk tidak diketahui, maka yang digugat adalag dari siapa konsumen membeli barang tersebut. Urutan-urutan di atas tentu saja hanya diberlakukan jika suatu produk mengalami cacat pada saat produksi, karena kemungkinan barang mengalami kecacatan pada saat sudah berada di luar kontrol atau di luar kesalahan pelaku usaha yang memproduksi produk tersebut. 28 Penjelasan di atas, pelaku usaha terfokuskan kepada suatu yang menghasilkan suatu produksi yaitu produk barang yang dipergunakan oleh masyarakat. Pelaku usaha juga bisa menghasilkan dalam bentuk jasa. Jasa 27 Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Op.Cit., hlm. 10 28 Ibid., hal 11 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA seseorang yang memiliki keahlian dapat dihasilkan dengan menghasilkan keuntungan yang baik. Jasa seseorang yang digunakan adalah sesuai dengan bidang keahliannya, profesinya, dan dilihat dari kemampuan, kemahiran dan kepintarannya. Jasa yang dapat digunakan dalam menghasilkan suatu keuntungan yaitu: jasa pembantu rumah tangga, jasa supir, dan jasa dalam pelayanan pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit. Rumah sakit sebagai pelaku usaha dalam menghasilkan keuntungan tidak dalam menghasilkan atau mengeluarkan suatu produk, tapi memberikan jasa pelayanan yang professional, dan ahli dalam bidang masing-masing. Bentuk yang diberikan oleh rumah sakit berupa pelayanan kesehatan kepada pasien yang pelaku sebagai konsumen. Dalam hal ini rumah sakit dalam bidang jasa memberikan pelayanan kesehatan yang baik, benar dan akurat yang bertujuan, pasien mengunjungi rumah sakit dapat pulih atau sehat kembali dan merasa puas dengan kinerja pelayanan kesehatan di dalam rumah sakit. 29 Dalam hal ini, pelaku usaha merupakan suatu badan hukum yang berdiri sendiri maupun bersama-sama yang menyelenggarakan suatu usaha baik usaha dalam menghasilkan suatu produkbarang, dan usaha yang bergerak dalam bidang jasa. Pelaku usaha didirikan bertujuan untuk menambah lapangan kerja, pendapatan Negara dan mendapatkan profit atau keuntungan dari suatu hasil produksi barang maupun jasa. 29 M.Sofyan Lubis dan M.Harry, Konsumen dan Pasien, Yogyakarta, liberty, 2008, hlm. 21. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

D. Tanggung Jawab Rumah Sakit Berdasarkan UU NO 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit