Fi’il Jamid inert verb Fi’il Naqish incomplete verb Fi’il Ta’ajjub

Saya benar-benar telah meletakkan buku ini di tempat ini, telah merapikannya dengan serapi-rapinya, dan saya merasa tenang akan keberadaannya Masdhar َ ْ ً dalam contoh kalimat di atas menjadi penegas makna atas verba َ َ , begitu pula masdhar َ ْ ِ ْ ً , menegaskan dan menguatkan makna verba َ َ َ , adapun masdhar ِ ْط ِ ْ َ ً menjelaskan tentang kualitas verba ْط َ ْ tersebut dilakukan. Semua verba dalam kalimat di atas telah memenuhi syarat untuk menjadi amil dalam maf‟ul muthlaq karena verba-verba tersebut mutasharrif, tam dan dapat menjadi amil. Adapun verba fi‟il yang tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi amil maf‟ul muthlaq adalah sebagai berikut :

a. Fi’il Jamid inert verb

fi‟il jamid adalah verba yang bentuknya tidak menerima segala bentuk perubahandan tidak dapat di tashrif, ia tidak memiliki kala sebagaimana bentuk verba lainnya yang terdiri atas bentuk lampau, sekarang dan yang akan datang El- Dahdah 2000:229. Verba yang masuk dalam konteks ini adalah sebagai berikut : ، ، ، ، ، ، dan sejenisnya. Contoh : ِ ْ َ ِ َغ ُ َغ ُ َ َ ِ َ ُ sebaik-baiknya bahasa adalah bahasa Arab

a. Fi’il Naqish incomplete verb

fi‟il naqish adalah verba yang tidak dapat menjadi predikat dengan sendirinya, tetapi membutuhkan kata lain untuk melengkapi makna kalimat tersebut El-Dahdah 2000:239. Yang termasuk dalam verba ini adalah kaana wa akhawatuha. Contoh : َ َ ط ِ ُ ُم ْ َ ِ ً pelajar itu rajin َ َ ُج ُ ُم ْ ِ َ ً laki-laki itu lelah

b. Fi’il Ta’ajjub

fi‟il ta‟ajjub adalah verba yang mengandung makna takjub atas sesuatu . Contoh : َم َ ْج َ َ َ َ ُ alangkah indahnya rembulan itu

2. Masdhar original noun

Masdhar dapat berperan sebagai amil maf‟ul muthlaq yang menjadikannya manshub. Contoh : ً َ َ ا ً َ ِ ْج ِ َ َ َ ِ ْج ِ ُ ْ َ َف saya benar-benar takjub dengan usahamu sungguh-sungguh. Masdhar ِ ْج ِ َ ً merupakan amil yang menjadikan masdhar kedua manshub dan menjadi maf‟ul muthlaq. Masdhar tersebut menjelaskan tentang kualitas perbuatan yang dilakukan pelaku.

3. Ash Shifat Al-musytaqqah derivative adjective

Ash shifat al-musytaqqah dapat menjadi amil dalam maf‟ul muthlaq selama ism nomina tersebut bisa ditashrif. Adapun yang termasuk dalam shifat musytaqqah adalah : ism fai‟l, ism maf‟ul, dan shighat mubalaghah. Contoh amil yang berbentuk ism fa‟il : َف َ ِ َ ِ َ ْ ً malaikat-malaikat yang terbang dengan kencangnya Yang menjadi amil dari maf‟ul muthlaq َ ْ ً dalam contoh kalimat di atas adalah kata َف َ ِ َ ِ yang berbentuk ism fa‟il. Contoh amil yang berbentuk ism maf‟ul ً ْ ِ ْ َ ً َ َ ُم ُ ِف َ jendela-jendela itu terbuka dengan lebar Contoh amil yang berbentuk shighah mubalaghah َْ َْ َ zaid adalah pemukul yang banyak memukul sebanyak- banyaknya.

2.2.6.2.3 Penyebutan dan Pelesapan Amil dalam

Maf’ul Muthlaq 1. Wajib disebutkan Amil dalam maf‟ul muthlaq wajib disebutkan dalam struktur kalimat jika maf‟ul muthlaq tersebut berperan sebagai taukid yang menegaskan makna amilnya barakat 2007:25 6. Contoh : َ ً ج َ ج ً kamu benar-benar telah berjuang dengan perjuangan yang menakjubkan.

2. Boleh dilesapkan atau dibuang

Barakat 2007:256 menjelaskan ada beberapa alasan boleh dilesapkannya amil dalam maf‟ul muthlaq yaitu :

a. Menjelaskan tentang kualitas dan kuantitas suatu perbuatan dan ada qarinah