1. Faktor dalam, yaitu fisiologis seperti kondisi fisika dan panca indra serta psikologis yang menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif.
2. Faktor luar yaitu kurikulum, guru, sarana dan fasilitas serta manajemen yang berlaku di sekolah tempat belajar yang bersangkutan.
Dari teori belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa yang
berasal dari dalam diri mahasiswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa.
2.2 Tingkat Pengukuran
Pada dasarnya proses pengukuran adalah merupakan rangkaian dari empat aktivitas pokok Singarimbun
dan Effendi, 1985. Rangkaian empat aktivitas pokok tersebut antara lain :
1. Menentukan dimensi variabel penelitian 2. Merumuskan ukuran untuk masing-masing dimensi
3. Menentukan tingkat ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran 4. Menguji validitas dan reliabilitas alat ukur
Pengukuran tidak lain dari penunjukkan angka-angka pada suatu variabel. Prosedur pengukuran dan pemberian angka-angka tadi diharapkan bersifat isomorfik terhadap realita, artinya ada persamaan realita
Singarimbun dan Effendi, 1985.
2.2.1 Teknik Pengukuran dan Skala
Tingkat ukuran di dunia penelitian dikembangkan pertama kali oleh Steven pada tahun 1946, yakni tingkat ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio.
1. Ukuran nominal Merupakan ukuran yang paling sederhana. Dalam ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun
urutan antara kategori-kategori dalam ukuran itu. Angka hanya menunjukkan kedudukan atau berupa label.
2. Ukuran ordinal Ukuran ordinal mengurutkan responden dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut
suatu atribut tertentu tanpa ada penunjuk yang jelas tentang berapa jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh masing-masing responden tersebut dan berapa interval antara responden dengan responden lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran interval adalah ukuran yang tidak semata-mata mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut, tetapi memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau objek dengan orang atau
objek lainnya. Tetapi ukuran itu tidak memberikan informasi tentang jumlah absolut yang dimiliki objek.
4. Ukuran rasio Ukuran rasio diperoleh selain informasi tentang urutan dan interval antara objek-objek, kita mempunyai
informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut objek tadi. Ukuran rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya diukur dari titik nol.
Skala Pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Macam-macam skala pengukuran antara lain:
1. Skala Nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subjek. Contoh: Jenis Kelamin.
Responden: Laki-laki = 1 ; Wanita = 2 2. Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori sekaligus melakukan rangking
terhadap kategori. Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.
Merek Air Mineral Rangking
Aquana 1
Aquaria 2
Aquasan 3
Aquasi 4
3. Skala Interval adalah skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari
objek yang diukur. skala ini banyak digunakan untuk mengukur fenomenagejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai rate
terhadap preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu Skala Linkert, Skala Guttman, Rating Scale, Semantic Defferential.
a. Skala Linkert adalah digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
b. Skala Gutmann adalah suatu pengukuran untuk memperoleh jawaban responden yang tegas, yaitu : “ya-tidak”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif”, “setuju-tidak setuju”.
c. Sematic Defferential adalah suatu skala pengukuran yang disusun dalam suatu garis dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan jawaban sangat negatif terletak
dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
kuantitatif yang disediakan.
4. Skala Rasio adalah skala yang menunjukan kategori, peringkat, jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut
Pada teknik penskalaan, banyak sekali jenis skala pengukuran yang telah dikembangkan, terutama dalam ilmu-ilmu sosial. Namun dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala
Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert 1932 untuk mengukur sikap masyarakat dan skalanya terkenal dengan nama technique of summated rating atau skala Likert. Banyak faktor yang menyebabkan
skala Likert banyak digunakan sebagai berikut : 1. Skala ini relatif mudah dibuat.
2. Adanya kebebasan dalam memasukkan item-item pernyataan asal masih relevan dengan masalah. 3. Jawaban atas item dapat berupa beberapa alternaitf, sehigga dapat memberikan informasi yang lebih
jelas dan nyata terhadap item tersebut 4. Dengan jumlah item yang cukup besar, tingkat reliabilitas yang tinggi dapat dicapai.
5. Mudah untuk diterapkan pada berbagai situasi.
2.2.2 Instrumen Penelitian