Asa s- a sa s Tra nsa ksi Ekonomi Da la m Isla m

untuk SMA Kelas XI 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 e Suci atau benda yang bisa disucikan. Barang yang dijualbelikan adalah barang yang suci secara agama, oleh karena itu tidak diperkenankan melakukan perdagangan yang diharamkan Islam seperti khamr atau narkoba. Ada beberapa syarat sahnya akad jual beli, yaitu : a Ijab kabul jual beli harus terjadi pada satu masa. Tidak sah jika akad jual beli dihalangi oleh saat tertentu yang dapat membatalkan kesinambungan lafaz, misalnya kata penjual, “Aku jual barang ini kepadamu dengan harga sekian”. Kemudian si pembeli tidak menjawab, dan baru menjawab pada esok harinya. Ijab qabul itu harus tunai berkesinambungan. Andaipun di jawab pada esok harinya, maka transaksinya pada hari ini belum terjadi, dan masih bersifat penawaran. Nilai sebuah penawaran, bila tidak ada perjanjian khusus, maka si penjual dapat mengalihkan tawarannya pada pihak lain. b Ada persesuaian isi ijab qabul antara si penjual dan pembeli, baik yang terkait dengan nama barang dan harga barang. Misalnya, “saya jual barang dengan harga Rp. 10.000”, lalu pembeli menjawab, “saya terima dengan harga Rp.10.00”. Bila isi ijab qabul tersebut tidak sesuai, misalnya Rp. 10.000 dan Rp. 9.000 maka ijab qabul menjadi batal.

C. Asa s- a sa s Tra nsa ksi Ekonomi Da la m Isla m

Untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang selaras dengan perintah Allah Swt, seorang muslim perlu mengetahui beberapa asas transaksi ekonomi menurut ajaran Islam. Asas-asas transaksi ekonomi Islam dapat ditemukan dalam firman Allah Swt berikut ini. Pendidikan Agama Islam 6 2 6 2 6 2 6 2 6 2 Terjemah Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. jika tak ada dua oang lelaki, Maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah mu’amalahmu itu, kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan yang demikian, Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. Qs. Al-Baqarah: 282 Dari ayat tersebut dapat dirinci tentang beberapa prinsip transaksi ekonomi Islam. untuk SMA Kelas XI 6 3 6 3 6 3 6 3 6 3 a. Islam memberikan perhatian yang tinggi terhadap perlindungan antar orang yang terlibat dalam transaksi ekonomi. Oleh karena itu, Islam menekankan tentang pentingnya akuntansi atau pembukuan. Transaksi ekonomi yang dilakukan perlu untuk dibukukan. Dari asas ini, dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan transaksi ekonomi menurut Islam 1 harus ada petugas yang mencatat transaksi ekonomi tersebut akuntan, 2 sikap kerja akuntan tidak boleh malas atau menyepelekan peristiwa transaksi ekonomi, dan 3 pembukuan yang dilakukan itu harus dilakukan dengan benar, tidak boleh dikurangi atau ditambah-tambahkan. b. Transaksi yang tidak bersifat tunai, atau piutang harus memiliki kejelasan waktu. Kepastian mengenai waktu ini akan bermanfaat untuk mengingat pengutang terhadap kewajibannya untuk membayar. c. Catatan utang atau proses transaksi ekonomi harus sepengetahuan si pembeli. Dalam bahasa Al-Qur’an, “hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu”. d. Dalam ayat yang lain, transaksi ekonomi dalam Islam itu berlandaskan pada asas kejujuran dan dilarang untuk mengurangi takaran. Terjemah “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang merugikan” Qs. Asy-Syu’ar± : 181 . Pernyataan ini dipertergas lagi dalam QS. Al-An’am : 152, yang berbunyi: Terjemah “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabatmu, Pendidikan Agama Islam 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 . . . . dan penuhilah janji Allah yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. Qs. Al-An’am : 152 e. Transaksi harus dilandaskan suka sama suka Terjemah “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” Qs. An-Nisa : 29 f. Dilarang riba Terjemah ... Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Qs. Al-Baqarah : 275 Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah. g. Bila si pengutang tidak mampu atau belum mampu membayar, seorang pedagang muslim diharapkan untuk memberikan jatuh tempo yang baru sehingga dia mampu membayarnya. Terjemah dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Qs. Al-Baqarah:280 untuk SMA Kelas XI 6 5 6 5 6 5 6 5 6 5 h. Dalam konteks tertentu, transaksi ekonomi dalam Islam pun dapat menggunakan sistem jaminan borg. Hal ini dinyatakan dalam ayat Al- Qur’an berikut : Terjemah “Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Qs. Al-Baqarah : 283

E. Jua l Beli ya ng Sya h Menurut Isla m