2.4.1. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap Aspek Georafi
Menurut Tamin
2000;32 Aksesibilitas
adalah konsep
yang menggabungkan sistem pengaturan tataguna lahan secara geografis dengan sistem
jaringan transportasi yang menhubungkannya. Aksebilitas adalah ukuran kenyamanan atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi
satu sama lain dan mudah atau susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem
jaringan transportasi Black, 1981. Aksesibilitas diartikan sebagai kemudahan
pengangkutan, yang dimaksutkan adalah bila seseorang menginginkan melakukan perjalanan senantiasa tersedia sarana angkutan yang diperlukan Adisasnita,
2012;124. Menurut Tamin 2000;32 Mobilitas adalah suatu ukuran kemampuan
seseorang untuk bergerak yang biasanya dinyatakan dari kemampuannya membayar biaya transportasi. Bahwa tempat yang berjarak jauh belum tentu
dapat dikatakan mempunyai aksesibilitas tinggi karena terdapat faktor lain dalam menentukan aksesibilitas yaitu waktu tempuh. Mobilitas penduduk diartikan
sebagai suatu kondisi, dimana penduduk orang-orang tidak lagi terkungkung dalam satu tata ruang wilayah, tidak terikat lagi pada suatu tempat, melainkan
memiliki banyak peluang atau kesempatan melakukan perjalanan keluar daerahnya, yang dimungkinkan karena tersedianya transportasi yang cukup,
sehingga perjalanan penduduk dapat dilaksanakan dengan lancar dan sering dilakukan Adisasmita, 2012;124. Skema sederhana yang memperlihatkan kaitan
antara berbagai hal yang diterangkan mengenai aksesibilitas dapat dilihat pada
Tabel 3. Black, 1981.
Tabel 3. Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas
Kondisi Prasarana Prasarana
Baik Buruk
Jarak Jauh
Aksesibilitas sedang Aksesibilitas rendah
Dekat
Aksesibilitas tinggi Aksesibilitas sedang
Sumber: Black 1981 dalam Tamin2000;33. Secara umum aksesibilitas dapat diartikan sebagai system pengaturan
tataguna lahan secara geografis sebagai ukuran mudah atau susahnya berinteraksi lokasi sutu sama lain melalui system jaringan transportasi. Sedangkan mobilitas
merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dan memiliki banyak peluang atau kesempatan melakukan perjalanan keluar daerahnya yang dinyatakan dari
kemampuan membayar biaya transportasi dan transportasi yang mudah. Berikut
Gambar 2.5. tentang keterkaitan aksesibilitas, tata guna lahan pola kegiatan dan
transportasi.
Gambar 2.5.
Keterkaitan Aksesibilitas, Tata Guna Lahan Pola Kegiatan Dan Transportasi Marlok, 1978.
Apabila tata guna lahan saling berdekatan dan hubungan transpotasi antar tata guna lahan tersebut mempunyai kondisi baik, maka aksesibilitas tinggi.
Sebaliknya, jika aktivitas tersebut saling terpisah jauh dan hubungan transportasinya jelek, maka aksesibilitas rendah. Beberapa kombinasi di antaranya
mempunyai aksesibilitas menengah Tamin, 2000:32-33.
Transportasi
Penataan Lahan
Aksesibilita s
Pola Kegiatan
Perbaikan prasarana transportasi akan meningkatkan aksesibilitas orang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Aksesibilitas memicu perubahan lahan dan
pemakaian sumberdaya alam. Penataan lahan seperti menempatkan daerah produksi, pemasaran dan jalur distribusi pergerakan barang dan jasa akan
membentuk pola kegiatan antara satu penggunaan lahan dengan penggunaan lahan lainnya Marlok, 1978. Peranan pengangkutan tidak hanya untuk melancarkan
arus barang dan mobilitas manusia, pengangkutan juga membantu terciptanya penglokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Untuk itu jasa angkutan
harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat Nasution, 2008;7.
2.4.2. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap Aspek Ekonomi