Perbaikan prasarana transportasi akan meningkatkan aksesibilitas orang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Aksesibilitas memicu perubahan lahan dan
pemakaian sumberdaya alam. Penataan lahan seperti menempatkan daerah produksi, pemasaran dan jalur distribusi pergerakan barang dan jasa akan
membentuk pola kegiatan antara satu penggunaan lahan dengan penggunaan lahan lainnya Marlok, 1978. Peranan pengangkutan tidak hanya untuk melancarkan
arus barang dan mobilitas manusia, pengangkutan juga membantu terciptanya penglokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Untuk itu jasa angkutan
harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat Nasution, 2008;7.
2.4.2. Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Terhadap Aspek Ekonomi
Ekonomi adalah
usaha-usaha mempertahankan
dan memacu
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang memadai untuk mempertahankan kesenambungan dan perbaikan kondisi-kondisi ekonomis yang baik bagi
kehidupan dan memungkinkan pertumbuhan ke arah yang lebih baik Mulyanto, 2008;2. Menurut Nasution 2008;4-5, transportasi menentukan biaya dan
memperbesar kuantitas keanekaragaman barang, sehingga terbuka kemungkinan adanya perbaikan dalam perumahan, sandang dan pangan, serta rekreasi. Manfaat
ekonomi dari kegiatan transportasi dapat disebutkan, yaitu 1 memperluas pasar daerah pemasaran yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan
keuntungan bagi produsen 2 mengurangi perbedaan harga antar daerah menjadi sekecil mungkin, sehingga barang-barang menjadi stabil, 3 transportasi yang
lancar dan mampu menjangkau daerah yang luas akan mendorong daerah-daerah
melakukan spasialisasi produksi sesuai potensi yang dimiliki, berarti mampu menerapkan
prinsip keunggulan
komperatif comperative
cost,yaitu memproduksi barang dengan biaya murah Adisasmita, 2011;4.
Menurut Marlok 1984;611, bahwa wajarlah kiranya perbaikan pelayanan transport di suatu daerah akan mengakibatkan naiknya nilai lahan di daerah itu,
apabila kondisi lainya tidak berubah. Biasanya orang-orang dan pedagang menganggap bahwa kemudahan tranpor ketempat lain biasa disebut akssibilitas,
sehingga dari sebidang tanah akan bertambah nilainya dengan meningkatnya sistem pelayanan transportasi. Teori nilai lahan menurut Yunus 1999;88 bahwa
nilai lahan dan penggunaan lahan mempunyai kaitan yang sangat erat. Seperti diketahui apabila masalah nilai lahan dikaitkan dengan pertanian misalnya maka
variasi nilai lahan banyak tergantung pada fertility kesuburan, faktor lingkungan, keadaan drainase, dan lokasi di mana lahan tersebut berada.
Aspek ekonomi masyarakat pada umumnya dipengaruhi aspek lingkungan alam sekitar mereka tinggal. Gambaran umum dari aspek sosial ekonomi yang
disebabkan oleh pembangunan suatu prasarana jalan dapat dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat, jenis mata pencaharian ,naiknya harga lahan dan kondisi
perumahan karena terbuka kemungkinan adanya perbaikan dalam sandang dan pangan.
2.5.Penelitian yang Relafan Tabel 4.
Penelitian yang Relafan
Judul, Tahun, Wilayah, Nama Peneliti
Tujuan Penelitian Metode Penelitian
dan Pendekatan Teknik dan Analisis
Bahan Penelitian Hasil Penelitian
Presepsi masyrakat
Terhadap Pembangunan
Jalan Lingkar Utara Kota Provinsi Sumatra Barat
Solok, 2011, Kota Solok Provinsi Sumatra Barat,
Oktaria, Roni A.
Mengkaji presepsi masyarakat terhadap setatus kepemilikan dan
rencana perubahan tata guna lahan di sekitar kawasanJalan Lingkar
Utara Kota Solok
B. Pengaruh pembangunan jalan
lingkar kota
solok terhadap
perkembangan kawasan, manfaat Jalan Lingkar Kota Soslok terhadap
kelancaran transportasi, dan dampak lingkungan akibat pembangunan
jalan lingkar Utara Kota Solok Metode
penelitian yang dipilih adalah
metode deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif Teknik
analisis dekriptif dimana data
kualitatif didukung
dengan pengolahan
kuantitatif Kebijakan
pembangunan jalan
lingkar mendapat
dukungan mayoritas masyarakat, berpotensi
mempercepat perkembangan
kawasan utaraKota Solok, tingkat pemanfaatan lahan dan nilai lahan
di sekitar
jalan utara
bisa meningkat,
dan memperlancar
transportasi yang melewati Kota Solok
Pemanfaatan Pembangunan
Jalan Lingkar Selatan Dalam
Meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi di Kota
Cilegon, 2012,
Kota Cilegon, Gayatri,
Dilla Dania
Untuk menganalisis
pemanfaatan pembangunan Jalan Lingkar Selatan
dalam peningkatan Sosial Ekonomi di Kota Cilegon
Metode deskriptif
dengan pendekatan
kualitatif Analisis data penelitian
ini menggunakan
model interaktif yang di kembangkan oleh
Miles dan Huberman yaitu
reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi.
Kemudian analisa
data menggunakan metode
trigulasi Hasil
penelitian ini
memperlihatkan masih kurangnya manfaat
yang dirasakan
bagi masyarakat.
Manfaat yang
dirasakan warga sekitar yaitu meningktnya penghasilan warga
yang mendirikan
ruko-ruko, warung-warung kecil, tukang ojek
dan harga tanah yang meningkat drastis.
Dampak Pembangunan
Jalan Lingkar
Selatan Salatiga
Terhadap Perkembangan UKM di
Sekitar Jalan
Lingkar Selatan
Salatiga, 2012, Kota Salatiga, Herianto,
M. Roziqin Mengetahui dampak pembangunan
Jalan Lingkar
Selatan Salatiga
Terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masarakat di sekitarnya pada
khususnya dan kota salatiga pada umumnya,
melalui UKM
yang tumbuh dan berkembang di Jalan
Lingkar Selatan Salatiga. Serta untuk mengetahui kendala-kendala yang di
hadapi oleh pelaku Usaha Kecil dan Menengah di Jalan Lingkar Selatan
Salatiga. Metode
penelitian Kualitatif
Analisis digunakan
dengan menggunaka
metode kualitatif Menunjukan bahwa yang menjadi
alasan berkembangnya UKM di Sekitar Jalan Lingkar Selatan
Salatiga karena banyak masyarakat yang melihat pelang yang ada
untuk berusaha, selain itu juga karena adanya pangsa pasar yang
besar dengan adanya para penggiat para aktivitas di Jalan Lingkar
Selatan.Selain
itu juga
mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat sekitar.
Sedangkan kendala yang dihadapi usaha
kecil dan
menengah meliputi; persaingan yang ketat
antara penjual,
modal yang
terbatas, teratasnya sarana dan prasarana
usaha, kurangnya
keahlian dari pelaku UKM, dan ancaman penertiban oleh pihak
berwenang. Dampak
Peningkatan Kualitas
Jalan Lingkar
Barat Enrangkang
Terhadap Pengembangan wilayah dan Kota, 2009,
Enrengkang, Wahap,
Abdul Mengidentifikasi
seberapa besar
dampak peningkatan kualitas jalan lingkar
terhadap pengembangan
pertanian pada
kawasan Barat
Enrekang. Sasaran yang ingin di capai yaitu mengidentifikasi tingkat
aksesibilitas, pemanfaatan
lahan pertanian
dan nilai
lahan, menganalisis tingkat produktifitas,
kualitas, dan menganalisis tingkat penghasilan penduduk di sekitar
kawasan Barat Enrakang Metode
survey dengan
pendekatan kuantitatif
karena digunakan
untuk memformalasasikan
data-data sekunder
dan menggunakan
pendekatan survey,
baik instansional
maupun lapangan. Analisa
secara deskriptif
kuantitatif dengan mengintepretasi
hasil instrumen data untuk menarik suatu
kesimpulan Tingkat aksebilitas dan mobilitas
penduduk meningkat dan sangat berpengaruh
setelah investasi
infrastruktur jalan ditingkatkan kualitasnya. Meningktnya akses
berinteraksi dengan
wilayah lainnya,
sehingga tingkat
pemanfaatan lahan dan nilai lahan jadi meningkat,lahan yang kurang
produktif menjadi lahan yang berpotensi untuk menghasilkan
komuditi yang berkualitas.
Perubahan Spasial Akibat Pembangunan
Jalan Lingkar
Selatan Kota
Salatiga, 2015,
kota Salatiga, Hazmi, Alwan
Mengidentifikasi tingkat perubahan lahan, proses perkembangan wilayah
kota dan seberapa jauh dampak pembangunan JLS Salatiga terhadap
aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar
Metode survey
dengan pendekatan
kuantitatif karena
digunakan untuk
memformalasasikan data-data
sekunder dan
menggunakan pendekatan
survey, baik
instansional maupun lapangan.
Teknik analisis spasial untuk
mengetahui seberapa
besar perubahan lahan dan
proses perambatan kota secara
fisik, dan
analisis deskriptif
bersifat kuantitatif
untuk dengan
mengintepretasi hasil
instrumen data untuk menarik
suatu kesimpulan
Hasil penelitian
ini memperlihatkan
bertambahnya penggunan
lahan terbangun
disekitar wilayah JLS Salatiga, perambatan wilayah yang dilewati
JLS secara
fisik bertipe
memanjang mengikuti jalan dan meloncat-loncat
tidak teratur.
Sedangkan terdapat
perubahan secara
aspek sosial
ekonomi setelah JLS Salatiga dibangun.
2.6.Kerangka Pikir Penelitian
Karangka pemikiran bertujuan untuk menjelaskan sistematik alur pemikiran peniliti terkait dengan topik Perubahan Spasial Akibat Pembangunan
Jalan Lingkar Luar Kota Salatiga Kota Salatiga. Pemusatan kegiatan perekonomian yang terjadi di pusat kota, menjadikan
pembangunan wilayah kota Salatiga tidak merata. Permasalahan kota yang kompleks mulai dari kemacetan sampai kesenjangan pembangunan antar wilayah
membuat Pemerintah Kota Salatiga mengupayakan pemecahan permasalahan yang terjadi di Kota tersebut. Sebuah jalan lingkar yang melewati tiga kecamantan
dan tujuh kelurahan di Kota Salatiga telah dibangun. Dalam hal ini, pembangunan jalan lingkar Kota Salatiga secara keruangan bertujuan untuk mengatasi
kemacetan arus lalu lintas di pusat Kota Salatiga dan merangsang pertumbuhan ekonomi di kawasan Jalan Lingkar tersebut.
Kegiatan penduduk dan semakin bertambahnya jumlah penduduk di JLS Salatiga, berpengaruh pada tuntutan akan ruang dalam mengakomodasikan sarana
atau struktur fisik yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Sebelum dan sesudahnya pembangunan JLS Salatiga, akan berpengaruh
pada perubahan penggunaan lahan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar jalan tersebut. Pembangunan JLS Salatiga seyogyanya akan berdampak
perubahan keruangan Kota Salatiga pada umumnya dan wilayah sekitar JLS Salatiga pada khususnya.
Supaya mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu suatu kajian atau gambaran seberapa besar perubahan yang timbul akibat jalan lingkar selatan Kota
Salatiga dari sebelum dibangun sampai sesudah dibangun terhadap kondisi keruangan spasial yang meliputi perubahan lahan, proses perambatan kota
secara fisik dan kondisi geografi ekonomi masyarakat sekitar.
Gambar 2.6. Kerangka Pikir Penelitian
Keterangan : = Proses
= Input = Output
Pembangunan daerah kota Salatiga
Pembangunan infrastruktur Jalan Lingkar Luar Kota Salatiga
Perubahan Spasial Jalan Lingkar Luar Kota Salatiga
Seberapa besar perubahan spasial akibat pembangunan JLS di kawasan jalan lingkar luar kota Salatiga
Kondisi perubahan spasial di kawasan sekitar jalan lingkar luar Kota Salatiga dari sebelum dibangun
sampai sesudah dibangunnya JLS
Analisis terhadap kondisi perubahan lahan, proses perambatan fisik kota
dan kondisi geigrafi ekonomi
Kesimpulan dan Rekomendasi
BAB III
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah metode survey. Menurut Sugiyono, 2009;6 metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah bukan buatan, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara tersetruktur dan
sebagainya perlakuan tidak sama seperti dalam eksperimen. Metode survey termasuk dalam metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif karena
merupakan pendekatan
yang digunakan
untuk memformulasasikan data-data sekunder, dan menggunakan pendekatan survai,
baik instansional maupun lapangan. Jadi, survey bukanlah hanya bermaksud mengetahui kasus gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status
dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Studi survey adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada
umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang luas dan banyak, Arikunto, 2010;153-156.
3.1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono,2009;80. Populasi penelitian ini adalah warga` kelurahan yang dilewati JLS Salatiga dan memiliki
37
rumah disekiar jalan tersebut. Wilayahnya meliputi Kecamatan Argomulyo, Sidomukti, dan Sidorejo yang terdiri dari tujuh Kelurahan yaitu Kelurahan
Cebongan, Randuacir, Kumpulrejo, Dukuh, Kecandran, Pulutan, dan Blotongan.
3.2.Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu,
Sugiyono, 2009;81. Sampel penelitian ini yaitu masyarakat yang tinggal di sekitar jalan lingkar luar Kota Salatiga dengan batas radius daerah kelurahan yang
dilewati JLS Salatiga dan kondisi lahan di sekitar area jalan tersebut. Pengambilan sempel ini menggunakan metode probability sampling. Tipe
yang digunakan adalah sampel area. Sampel area digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Lalu
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan
penentuan jumlah sampel yang dianggap representif, maka besarnya sampel diambil menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Burhan Bungin 2004
dalam Wahab 2009;32, dengan penetapan presisi 0,1 nilai drajat kecermatan yaitu sebagai berikut:
n =
Di mana : n
= jumlah sampel yang dicari
N = jumlah populasi
d² = presesi yang ditetapkan
Nilai derajat kecermatan yang diambil dalam studi ini adalah sebesar 0,1 atau 10 sehingga menunjukan bahwa tingkat kepercayaan terhadap studi adalah
sebesar 90. Dengan jumlah populasi 7 kelurahan Kelurahan Cebongan, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Dukuh, Kelurahan
Kecandran, Kelurahan Pulutan, dan Kelurahan Blotongan, yaitu sebanyak 48.785 jiwa, maka jumlah sampel dalam studi ini adalah:
n = 48.785 48.785 x 0,1² + 1 n = 99,80 responden
n = 100 responden Jumlah responden ini diperoleh berdasarkan perhitungan matematis yaitu
total jumlah penduduk dibagi jumlah penduduk per kelurahan. Kemudian hasil dari pembagian tersebut, menjadi nilai pembagi untuk total jumlah responden.
Sehingga ketemu jumlah responden per kelurahan. Secara lebih jelas dapat dilihat Tabel 5. mengenai jumlah dan sebaran lokasi responden.
Tabel 5. Jumlah dan Sebaran Lokasi Responden
No Kecamatan
Kelurahan Luas Wilayah
km² Jumlah
Penduduk Jumlah
Responden
1 Argomulyo
- Cebongan 1,381
4.299 9
- Randuacir 3,776
4.999 11
- Kumpulrejo 6,290
6.728 14
2 Sidomukti
- Dukuh 3,772
11.892 24
- Kecandran 3,992
5.245 10
3 Sidorejo
- Pulutan 2,371
3.800 8
- Blotongan 4,238
11.822 24
Jumlah 25,82
48.785 100
Sumber : Kota Salatiga dalam Angka 2013
3.3. Variabel Penelitian