Jenis Penggunaan Lahan Perubahan Lahan dan Transportasi

2.2.2. Jenis Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan land use diartikan sebagai setiap bentuk intervensi campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan dibagi ke dalam dua kelompok utama yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non pertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan secara garis besar kedalam penggunaan lahan pertanian seperti tegalan, sawah, kebun karet, hutan produksi dan sebagainya. Sedangkan penggunaan lahan bukan pertanian dapat dibedakan atas penggunaan kota dan desa permukiman, industri, rekreasi dan sebagainya Arsyad, 1989. Menurut Chapin dalam sugianto 2003, penggolongan penggunaan lahan didasarkan pada jennis aktivitas di atasnya, yaitu: kawsan perakantoaran, kawasan permukiman, kawasan campuran, kawasan komersial, kawasan industri, lahan kosong cadangan pengembangan, kawasan pertanian, dan kawasn konservasi. Lebih lanjut Chapin menyatakan bahwa pola pengunaan lahan menggambarkan suatu sistem aktivitas. Sistem aktivitas terbentuk oleh kegiatan sehari-hari individu, rumah tangga, perusahaan, dan institusi pada suatu wilayah. Untuk mengetahui pengggunaan lahan di suatu wilayah maka perlu di ketahui komponen-komponen penggunaan lahannya. Berdasarkan jenis penggunaan lahan dan aktivitas yang dilakukan di atas lahan tersebut, maka dapat diketahui kompone-komponen pembentuk guna lahannyaChapin dan Keisar,1979; Wahab, 2009;45. Jenis penggunaan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor manusia dan lingkungan fisik lahan tersebut. Faktor dari manusia menentukan keputusan jenis penggunaan lahan dan jumlah penduduk merupakan pendorong perubahan lahan pertanian. Sedangkan faktor lingkungan fisik mempengarunhi pola penggunaan lahan seperti elevasi, lereng, keadaan tanah, ketersediaan air, dan faktor iklim. Penggunaan lahan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu lahan terbangun dan lan non terbangun. Lahan terbangun meliputi fasilitas sosial, industri, gedung, pemukiman, perkantoran dan sebagainya. Lalu, lahan non terbangun meliputi pekarangan, perkebunan, sawah non irigasi dan sawah irigasi.

2.2.3. Sistem Transportasi dan Perubahan Guna Lahan