Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Hasil

24

BAB III MATERI dan METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2006. Pengambilan sampel dilakukan di kecamatan Telanaipura, kecamatan Jambi Timur, kecamatan Jambi Selatan, kecamatan Kota Baru, dan kecamatan Jelutung di Kota Jambi.

3.2 Alat dan Bahan

Mikroskop cahaya, objek glass, metanol, mikroskop, aquades, alkohol, alat suntik spuit 1 ml dan 3 ml, larutan pewarna giemsa.

3.3 Metode Penelitian

Metode pengamatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode tidak langsung yaitu menggunakan preparat ulas darah. Cara pembuatan preparat ulas darah : 1. Pengambilan darah dilakukan melalui vena auricularis di telinga. 2. Dibuat preparat ulas darah 3. Setelah kering kemudian difiksasi dengan metanol selama 10-15 menit. 4. Preparat yang telah kering diletakkan di rak pewarnaan, lalu preparat diwarnai dengan Giemsa, dan didiamkan selama 30 menit sampai 1 jam. 5. Kemudian preparat dibilas dengan aquades lalu dikeringkan. 6. Preparat siap untuk diamati di bawah mikroskop. 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Persentase kejadian infeksi parasit darah Babesia sp., Theileria sp., dan Anaplasma sp. pada sapi dan kambing di lima wilayah kecamatan di Kota Jambi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Parasit darah Babesia sp., Theileria sp., dan Anaplasma sp. pada sapi dan kambing di lima wilayah kecamatan di Kota Jambi n=53 ekor. Persentase kejadian kasus parasit darah di lima Wilayah Kecamatan di Kota Jambi adalah 7,817 , dimana kebanyakan parasit darah yang ditemukan terdapat pada hewan sapi, sedangkan pada kambing yang diambil sebagai sampel tidak ditemukan adanya parasit darah. Parasit yang ditemukan pada sapi-sapi tersebut adalah Anaplasma sp., Babesia sp. dan Theileria sp.. Hewan yang terinfeksi Anaplasma sp. sebesar 3,630 dari populasi sapi yang ada di lima KECAMATAN Populasi sapi ekor Populasi kambing ekor Jumlah sampel Sapi ekor Jumlah sampel Kambing ekor Persentase Parasit Pada Sapi Persentase Parasit Pada Kambing T O T A L Theileria sp. Anaplasma sp. Babesia sp. Telanaipura 216 1909 15 - 2,882 - - Jambi Timur 82 939 - 17 - - - Jambi Selatan 238 900 15 - - 3,175 - Kota Baru 415 4543 12 4 - - - Jelutung 55 401 11 4 - 0,455 1,365 Total 1006 8692 53 25 2,822 3,630 1,365 0 7,817 26 kecamatan di Kota Jambi, persentase paling tinggi ditemukan di kecamatan Jambi Selatan yaitu sebesar 3,175 dan di Kecamatan Jelutung sebesar 0,455 . Jumlah sapi yang terinfeksi Theileria sp. sebesar 2,822 ditemukan di kecamatan Telanaipura. Jumlah infeksi Babesia sp. sebesar 1,365 dan hanya ditemukan pada Kecamatan Jelutung. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan hewan yang terinfeksi Anaplasma sp. terbanyak terlihat pada ternak yang berumur produktif dewasa, hal ini dapat terlihat pada tabel 2. infeksi parasit darah tertinggi pada umur 1-2 tahun. Pada umur 1-2 tahun, infeksi Anaplasma sp. sebesar 0,154 , Babesia sp. sebesar 0,116 dan infeksi Theileria sp. sebesar 0,116 . Infeksi parasit darah tidak ditemukan pada sapi yang berumur kurang dari 1 tahun dan lebih dari 2 tahun. Gambar 6. Sapi berumur kurang dari 1 tahun Di Kecamatan Jambi Selatan Gambar 7. Kambing berumur 1 tahun Di Kecamatan Jambi Timur 27 Tabel 2. Persentase parasit darah Babesia sp., Theileria sp., dan Anaplasma sp. sapi dengan umur yang berbeda n=53 ekor Umur Sapi Jumlah Ekor Persentase Parasit Anaplasma sp. Theileria sp. Babesia sp. 1 tahun 7 - - - 1-2 tahun 37 0,154 0,116 0,116 2 tahun 9 - - - Total 53 0,154 0,116 0,116 Tabel 3. Persentase parasit darah Babesia sp., Theileria sp., dan Anaplasma sp. kambing dengan umur yang berbeda n=25 ekor Umur Kambing Jumlah Ekor Persentase Parasit Anaplasma sp. Theileria sp. Babesia sp. 6 bulan 7 - - - 6-12 bulan 10 - - - 12 bulan 8 - - - Total 25 - - -

4.2 Pembahasan