21 akan terbentuk setelah terlihat bentuk zigot, dan pada hari ke-50 sporozoit
ditemukan pada kelenjar ludah caplak Fujisaki and Kamio, 1988. Setelah caplak menginfeksi inang sporozoit dilepaskan dengan proses
yang pasif melalui kelenjar ludah Shaw, 1999, sporozoit langsung menginfeksi leukosit Morisson et al., 1995, sporozoit yang masuk ke dalam inang tergantung
dari sel aktin cytoskeleton Shaw, 1999. Kemudian di dalam limfosit, sporozoit membesar dan intinya membelah berulang-ulang sehingga membentuk skizon
dengan banyak inti yang disebut makroskizon agamon = koch’s blue bodies Soulsby, 1982. Makroskizon ini akan melekat pada mikrotubuli sel limfosit dan
membelah terus dengan proses mitosis. Selama memperbanyak diri, makroskizon akan melepaskan makromerozoit untuk menginfeksi monosit, sehingga
makromerozoit akan berubah menjadi makroskizon baru yang akan menyebar ke seluruh tubuh. Setelah itu dalam waktu 2 minggu sejak makroskizon membelah
dengan proses mitosis, maka akan ditemukan mikroskizon yang akan menghasilkan mikromerozoit di dalam monosit. Mikromerozoit akan langsung
menginfeksi eritrosit dan akan berubah bentuk menjadi piroplasma yang akan menulari caplak Preston, 1992.
Beberapa jenis Theileria Levine, 1992,
a. Theileria parva
Merupakan penyebab demam pantai timur pada sapi di Afrika. Merozoit di dalam sel darah merah lebih banyak berbentuk tongkat dan mempunyai panjang sekitar
1,5 – 2,0 µm. Bentuk memperbanyak diri terdapat dalam limfosit dan terkadang pada sel endotel, terutama pada bungkul – bungkul limfe dan limpa. Parasit ini
mempunyai ukuran diameter kurang lebih 8 µm. Karena warnanya biru dengan pewarnaan giemsa, mereka dikenal sebagai badan biru dari Koch. Vektor yang
paling penting adalah Rhipicephalus appendiculatus, tetapi Rhipicephalus jenis lain dan Hyalomma dapat menularkan parasit ini.
b. Theileria annulata
Menyebabkan theileriosis tropis atau Demam Pantai Mediteranian pada sapi di Afrika sebelah selatan, Uni Soviet sebelah selatan, dan Asia. Frekuensi kematian
yang disebabkan parasit ini lebih rendah jika dibandingkan dengan T. parva. Jenis
22 parasit ini juga mempunyai meron badan Koch di dalam limfosit pada limpa dan
bungkul limfe, mereka mirip dengan meron T. parva. Siklus hidup T. annulata mirip dengan T. parva dan vektornya berbagai caplak jenis Hyalomma.
c. Theleria mutans
Parasit ini terdapat pada sapi di seluruh wilayah Afrika, sebagian besar Asia dan beberapa bagian Uni Soviet dan Eropa sebelah selatan. Parasit ini pernah
ditemukan dua kali di AS. Parasit ini mirip dengan T. parva tetapi tidak patogen. Parasit ini ditularkan oleh caplak Rhipicephalus sp..
2.4 Anaplasma sp.
Klasifikasi
Subclass : Riketsiaeia
Ordo : Riketsiaeida
Famili : Riketsiae
Genus : Anaplasma
Spesies : Anaplasma sp. levine, 1970
Anaplasmosis merupakan penyakit infeksius yang ditularkan pada hewan ternak yang ditandai dengan anemia. Cara penularanya melalui vektor yaitu
caplak Boophilus microplus. Infeksi Anaplasma sp. biasanya dapat bersamaan dengan infeksi Babesia sp.. Anaplasma sp. telah lama digolongkan kedalam
protozoa, yang menyebabkan Tick-Borne Disease, tapi saat ini secara taksonomi
Anaplasma sp. telah digolongkan ke dalam Rickettsia Seddon 1966. Gejala
klinis yang tidak jelas pada sapi , kurang dari 1 tahun, dan kejadian fatal, per akut pada sapi lebih dari 3 tahun, gejala klinis yang dapat ditemukan antara lain
pyrexia, anemia, jaundice, anoreksia, nafas cepat, penurunan produksi susu, abortus. Anaplasma marginale yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit High
fever, Anemia, Bilirubinemia, Bilirubinuria lebih patogen dibandingkan dengan Anaplasma centrale, beberapa hewan yang dapat menjadi induk semang dari
Anaplasma sp. kerbau, antelops, Elk, bison, unta, biri-biri, kambing Astyawati, 2005.
23
Morfologi
Anaplasma sp. berukuran kecil dan berbentuk bulat seperti bola mempunyai diameter 0,5
μm dan berukuran 1-2 μm terletak di pinggir atau di tengah eritrosit dalam satu eritrosit biasanya terdapat satu Anaplasma sp., tetapi
jika sudah dalam infeksi tingkat tinggi bisa mencapai empat Anaplasma sp. dalam satu eritrosit Seddon, 1966.
Siklus hidup
Anaplasma sp. relatif dalam bentuk yang non-patogen Seddon, 1966, infeksi Anaplasma sp. secara murni jarang terjadi, biasanya infeksi Anaplasma sp.
akan berasamaan dengan Babesia sp. dan atau Theileria sp.. Anaplasma sp. mempunyai masa inkubasi yang sama dengan Theileria sp.. Anaplasma sp. ini
diperkirakan memperbanyak diri dalam eritrosit dengan cara pembelahan ganda dengan pembentukan 8 badan-badan kecil “initial bodies” yang bulat
Tampubolon, 2004. Beberapa Jenis Anaplasma Ashadi, 1992,
a. Anaplasma centrale, Jenis ini merupakan Anaplasma sp. yang berada di tengah eritrosit.
b. Anaplasma marginale, jenis ini merupakan Anaplasma sp. yang berada di tepi atau pinggir dinding eritrosit.
Gambar 5. Anaplasma marginale Anonimus 2001
24
BAB III MATERI dan METODE
3.1 Waktu dan Tempat