Tabel 1 Perbandingan grid terhadap teknologi sistem terdistribusi lainnya
Teknologi yang telah ada
Persamaan dengan grid Perbedaan dengan grid
Web Menyembunyikan
kompleksitas dari pengguna merasakan sumber daya
tunggal Grid mengakomodasi kolaborasi
penuh terhadap semua sumber daya yang ada untuk mencapai suatu
tujuan tertentu Peer-to-
peer Memungkinkan penggunaan
berkas secara bersama Grid memungkinkan penggunaan
berkas secara bersama namun bersifat many-to-many
Cluster Menggabungkan sumber
daya menjadi satu Grid tidak membatasi lokasi setiap
mesin untuk berada pada daerah tertentu proximity maupun
perbedaan sistem operasi. Teknologi
virtualisasi Virtualisasi sumber daya IT
Grid dapat memvirtualisasi sumber daya yang sangat besar dan berbeda
Perkembangan grid sendiri dikelompokkan ke dalam tiga generasi Roure et al
. 2003. Generasi pertama diawali oleh proyek yang bertujuan menggabungkan situs super komputer. Pada saat tersebut, pendekatan yang dilakukan dikenal
sebagai metacomputing. Generasi kedua grid difokuskan pada middleware yang mampu mengintegrasikan aplikasi perangkat lunak dalam mendukung komputasi
dan data berskala besar. Setelah solusi grid dieksplorasi, aspek teknis grid menjadi semakin jelas. Aplikasi grid yang baru, diharapkan dapat diwujudkan dengan
menggunakan kembali komponen dan sumber daya informasi yang sudah ada dengan mudah. Solusi yang muncul adalah dengan lebih banyak mengadopsi
arsitektur yang berorientasi layanan service-oriented architecture. Arsitektur tersebut kemudian dikenal dengan singkatan SOA.
2.2.2 Service Oriented Architecture dan Web Service
Service-oriented architecture SOA adalah jenis khusus dari sistem
terdistribusi di mana agen berupa layanan perangkat lunak melakukan operasi yang terdefinisi dengan baik Joseph Fellenstein 2005. Penekanannya adalah
bahwa semua layanan harus merupakan antarmuka yang dapat dialamatkan melalui jaringan serta berkomunikasi melalui protokol dan format data pesan
yang standar. Fungsi penting dari SOA adalah definisi pesan berupa format, isi dan pola pertukaran pesan antar pengguna dan layanan.
Model Web Service kemudian mendapatkan popularitas karena menjanjikan standar dalam SOA Roure et al. 2003. Model tersebut sejalan dengan kebutuhan
grid pada generasi ketiga karena mendukung SOA dan mengadopsi standar untuk memfasilitasi aspek informasi seperti deskripsi layanan. Web Service digunakan
karena merupakan model sistem terdistribusi yang lebih sederhana daripada model terdahulu CORBA, RMI dan menggunakan standar berbasis internet
XML untuk menangani komputasi terdistribusi yang heterogen. Implementasi Web Service
bertanggung jawab menerima pesan, memprosesnya, dan jika diperlukan, memformat dan mengirimkan pesan respon Foster et al. 2004.
Untuk selanjutnya, Web Service disingkat dengan WS. Standar WS didefinisikan oleh Web Service Interoperability Organization
kumpulan vendor yang berkomitmen pada pengembangan WS melalui Basic Profile 1.0 Haefel 2004. Di dalamnya terdapat penjelasan detil mengenai
penggunaan empat spesifikasi utama WS. Keempat spesifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
a.
XML eXtensible Markup Language adalah bahasa untuk mengatur
dokumen dan data bisnis yang disimpan dalam berkas teks dengan tags khusus yang menandakan bagian tertentu dari dokumen.
b.
SOAP Simple Object Access Protocol adalah standar pemaketan dan
pengiriman data XML antar dua aplikasi dalam jaringan yang diterima luas. SOAP juga merupakan dokumen XML, namun dirancang khusus untuk
memuat dan mengirimkan dokumen XML. c.
WSDL Web Service Definition Language adalah standar dalam
mendeskripsikan struktur pada data XML yang dipertukarkan antara dua sistem. Seperti SOAP, WSDL juga merupakan dokumen XML.
d.
UDDI Universal Description, Discovery, and Integration mendefinisikan
kumpulan standar operasi WS yang digunakan untuk menyimpan dan melihat informasi mengenai aplikasi WS lain. Dengan kata lain, UDDI
mendefinisikan standar antarmuka berbasis SOAP untuk registrasi WS.
Karena berbasis pada teknologi XML, WS tidak tergantung pada bahasa pemrograman maupun sistem operasi tertentu Sotomayor 2005. Dengan
demikian, aplikasi pada client dapat dibangun dengan bahasa yang berbeda dari layanan yang ada pada server. Selain itu, WS menggunakan HTTP untuk
mentransmisikan pesan sehingga mudah dalam pengembangan aplikasi berskala internet. Model lain seperti CORBA yang menggunakan Internet Inter-Object
Request Broker IIOP untuk versi 2.0 dan selanjutnya, biasanya menimbulkan
masalah saat melewati firewall. Bahkan versi CORBA terdahulu masih bergantung pada masing- masing pengembangnya Mahmoud 2000. Kemudian,
WS lebih sesuai untuk diterapkan pada sistem terdistribusi yang loosely-coupled. Hal ini karena client tidak perlu mengetahui tentang layanan yang dimiliki server
Sotomayor 2005. Ilustrasi komunikasi menggunakan model WS adalah seperti pada Gambar 2. Sedangkan ilustrasi komponen WS pada sebuah server adalah
seperti Gambar 3. Dalam Gambar 3 tersebut, terlihat bahwa Engine SOAP merupakan kontainer wadah bagi aplikasi WS.
Gambar 2 Komunikasi clientserver menggunakan WS Sotomayor 2005
Gambar 3 Hubungan antar komponen pada server WS Sotomayor 2005
Meskipun implementasi WS sering bersifat stateless, namun masih dimungkinkan untuk memanipulasi state, seperti data yang terlibat dalam interaksi
antar layanan Foster et al. 2004. Dengan kata lain, implementasi WS sering ditujukan untuk mengakses sumber daya yang bersifat steteful Czajkowski et al.
2004. Merepresentasikan state dalam WS-pun dapat dilakukan dengan banyak cara, tetapi tidak ada kesepakatan yang dapat meningkatkan interoperabilitas WS
dan interaksinya dengan sumber daya yang bersifat stateful. Kondisi tersebut melatarbelakangi didefinisikannya kesepakatan dalam WS yang memungkinkan
pencarian, dan interaksi dengan sumber daya yang bersifat stateful serta dengan cara yang standar dan tingkat operabilitas yang tinggi.
Kemudian, berkembanglah Web Service Resource Framework WSRF, yang merupakan kumpulan spesifikasi untuk menghubungkan WS dengan sumber
daya yang bersifat stateful Foster et al. 2004; Czajkowski et al. 2004. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan sumber daya yang bersifat stateful adalah sumber daya
yang punya sekumpulan state data yang dapat diekspresikan dalam format XML Foster et al. 2004. Selain itu, sumber daya juga punya siklus yang terdefinisi
dengan baik serta diketahui dan beroperasi pada satu atau lebih WS. Dengan pendekatan ini, WS yang bersifat stateles, dan informasi tentang
state dihubungkan dengan menggunakan implied resource pattern yang
menunjukkan cara sebuah sumber daya yang bersifat stateful diacu oleh client WS Foster et al. 2004. Dengan kata lain, implied resource pattern digunakan untuk
mendeskripsikan jenis hubungan khusus antara WS dengan sumber daya yang bersifat stateful. Mekanisme tersebut mengacu pada mekanis me yang digunakan
untuk menghubungkan sumber daya yang bersifat stateful dengan eksekusi pertukaran pesan yang diimplementasikan oleh WS.
2.2.3 Open Grid Service Architecture OGSA