4.3. Konfigurasi dan Implementasi Basis Data
Server basis data yang digunakan adalah PostgreSQL rilis 8.1.3 dan MySQL
rilis 5.0.21. Berikut adalah tahapan yang dilakukan dalam konfigurasi dan implementasi menggunakan basis data tersebut.
a. Konfigurasi PostgreSQL. Konfigurasi dilakukan pada kedua server
dengan penggunaan yang sedikit berbeda. Pada
server1
, basis data PostgreSQL digunakan sebagai server basis data untuk salah satu data
bibliografi dan untuk layanan RFT. Sedangkan pada
server2
, digunakan hanya untuk la yanan RFT. Dalam penelitian ini, digunakan distribusi kode
sumber PostgreSQL versi 8.1.3. Akan tetapi, sebelum konfigurasi dilakukan, pengguna dalam sistem operasi untuk mengelola server basis
data diberi nama postgres perlu ditambahkan dengan tahapan berikut.
usrsbinuseradd-c “PostgreSQL” -g 501 -m -u 501 postgres
Selanjutnya, postgreSQL dikonfigurasi dengan langkah- langkah berikut.
.configure make
su make install
su – postgres mkdir ~postgresdata
usrlocalpgsqlbininitdb
-D homepostgresdata
inisialisasi basis data server ke direktori homepostgresdata
usrlocalpgsqlbinpostmaster -D homepostgresdata
logfile 21
menjalankan server PostgreSQL Berikutnya berturut-turut adalah membuat pengguna dengan identitas
globus
untuk basis data PostgreSQL dan memasukkan data. Pengguna basis data tersebut akan digunakan untuk menerima pendelegasian aktifitas dari
pengguna grid.
usrlocalpgsqlbincreateuser -A -d -P globus su – globus
usrlocalpgsqlbincreatedb lkstn usrlocalpgsqlbinpsql lkstn
b. Konfigurasi MySQL. Dalam penelitian ini, digunakan distribusi rpm untuk
MySQL 5.0.21. Konfigurasi paket rpm untuk rilis 5.0.21 adalah dengan perintah
rpm -ivh MySQL-
. Server MySQL langsung diaktifkan setelah
konfigurasi selesai. Sama seperti pada PostgreSQL, pada MySQL juga memerlukan pengguna
globus
untuk mengimplementasikan data. Nama yang sama untuk pengguna pada kedua basis data hanya untuk tujuan
kemudahan bagi penulis. Pada MySQL, pembuatan pengguna dan basis data dilakukan dengan cara berikut.
mysql -p mysql use mysql;
mysql create user globuslocalhost; mysql set password for
globuslocalhost=passwordglobusUser; mysql \q
su – globus mysql -u globus -p
mysql create database seminar;
Terkait dengan tahapan pengujian, dibuat pula dua pengguna lain pada server
basis data MySQL, masing- masing dengan hak akses terbatas ke sumber data. Pengguna dengan identitas
tmp
dibuat dengan hak akses penuh ke satu tabel. Sedangkan pengguna dengan identitas
tmp2
dibuat dengan hak akses terbatas hanya pernyataan
select
pada satu tabel. Pembuatan kedua pengguna tersebut dilakukan dengan cara yang sama seperti perintah di
sebelumnya.
4.4. Konfigurasi GT Globus Toolkit Team 2006b
Secara umum, konfigurasi paket GT dapat dibagi dalam beberapa tahap. Berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan di
server1
dan
server2
.
a. Persiapan Awal. Konfigurasi dimulai dengan menyiapkan kebutuhan
perangkat lunak pendukung yang dibutuhkan oleh GT. Perangkat lunak pendukung tersebut diantaranya adalah kompilator gcc, pustaka Java dan
ant
, serta memastikan
PATH
untuk perangkat lunak pendukung serta konfigurasi GT dalam sistem operasi. Untuk shell
BASH
,
PATH
diset dengan perintah berikut.
export JAVA_HOME=usrlocaljdk1.5.0.8 export ANT_HOME=usrlocalant1.6.5
export GLOBUS_LOCATION=optgt-4.0.2 export PATH={PATH}:{JAVA_HOME}bin:{ANT_HOME}bin
Selain itu, perlu dibuat pengguna dalam sistem operasi dengan nama
globus
yang akan mengelola sertifikat host dan pengguna. Konfigurasi dilakukan oleh
globus
, karena itu
PATH
untuk paket GT juga diset sebagai miliknya. Selanjutnya adalah variabel
HOSTNAME
diset pada masing- masing server. Karena asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat dua
domain yang akan digabungkan dalam sebuah VO, pada setiap server juga dijalankan layanan Domain Name Server DNS. Dalam penelitian ini,
variabel
localhost.localdomain
masing- masing diset menjadi
server1.mammoth.org
dengan IP 25.20.5.31 dan
server2.anaconda.org
dengan IP 195.20.5.31. Dalam penelitian ini, mesin
server1
dan
server2
menggunakan sistem operasi Fedora Core 4. Langkah konfigurasi paket GT berikut ini dilakukan pada kedua server, tetapi yang ditampilkan hanya
pesan dari
server1
karena alasan kesamaan. Opsi
hostname
juga disesuaikan dengan server yang digunakan.
b. Membangun paket GT. Proses konfigurasi kemudian dapat dilajutkan