Latar Belakang Masalah Formulasi Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan iptek telah memungkinkan para peneliti melakukan aktivitas penelitian secara bersama meskipun terpisah dalam jarak yang jauh secara geografis. Mereka melakukan penggabungan menggunakan bersama berbagai sumber daya yang dimiliki meliputi sebuah peralatan khusus, sumber daya komputasi, aplikasi, maupun data menggunakan grid. Telah banyak berkembang aplikasi yang memanfaatkan grid tersebut Foster, 1999. Sebagian aplikasi berkaitan dengan data-intensive seperti pada penelitian fisika energi tinggi yang dapat menghasilkan terabytes data per hari. Contoh lain dari aplikasi yang memerlukan data-intensive adalah dalam bidang astronomi, khususnya misi pengamatan bumi dari luar angkasa Fusco Bemmelen 2004. Mutiara 2004 telah melakukan penelitian dalam menerapkan analisis entropi untuk mengidentifikasi pola sitiran bidang ilmu fisika pada jurnal fisika terakreditasi di Indonesia. Penelitian tersebut bertujuan mengungkap perkembangan ilmu fisika yang tercermin dari pola sitiran jurnal-jurnal fisika. Di lain pihak, telah dilakukan penelitian untuk melakukan query pada web database kumpulan data yang dapat diakses melalui antarmuka web di lingkungan grid Pahlevi Kojima 2004. Web database yang diakses adalah basis data yang berisi data ilmiah mengenai obat, paten, serta bibliografi. Dengan grid, basis data yang tersebar secara geografis tidak hanya dapat diakses dan diintegrasikan, tetapi juga dapat diberikan instruksi SQL Structured Query Language standar. Dengan demikian, pencarian terhadap sejumlah besar data yang tersebar dapat dilakukan dengan mudah untuk proses pengolahan selanjutnya.

1.2. Formulasi Permasalahan

Data bibliografi dalam penelitian analisis entropi Mutiara 2004 diperoleh dengan melakukan penelusuran langsung ke institusi penerbit. Hal ini disebabkan karena jurnal fisika yang menjadi sumber data dalam penelitian tersebut tidak terdokumentasi secara lengkap di PDII- LIPI Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia . Selain itu, sumber data yang masih berupa hardcopy menyebabkan tahap pengolahan data harus diawali dengan pencatatan data sitiran dari setiap judul artikel yang terdapat dalam masing- masing jurnal secara manual. Dengan berkembangnya teknologi perpustakaan digital, tahap pencatatan data sitiran secara manual tentu tidak perlu dilakukan lagi. Selain membutuhkan waktu lama, mekanisme ini rentan terhadap kesalahan pencatatan. Penelusuran langsung ke institusi penerbit juga membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Dengan terintegrasinya berbagai perpustakaan digital yang dilengkapi dengan fungsi analisis terhadap data bibliografi yang dimiliki, diharapkan dapat memudahkan proses penelitian.

1.3. Tujuan Penelitian