42
penelitian korelasional bertujuan menyelidiki hubungan antara satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya berdasarkan koefisien korelasi.
Data kuantitatif yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, nantinya diolah dengan rumus-rumus statistik baik secara manual ataupun dengan
menggunakan SPSS. Setelah data kuantitatif di dapat dan diolah dengan rumus statistik maka akan dihasilkan angka-angka yang nantinya akan disertai
analisisnya berupa data kualitatif untuk menjelaskan angka-angka tersebut.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian
Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono 2008:38 secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu subjek dengan subjek yang lain.Menurut Kerlinger dalam Sugiyono 2008:38 menyatakan
bahwa variabel adalah konstruk construst atau sifat yang akan dipelajari. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
pengidentifikasian variabel –variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Azwar
2010:59 menyatakan bahwa variabel adalah beberapa fenomena atau gejala utama dan beberapa fenomena lain yang relevan mengenai atribut atau sifat yang
terdapat pada subyek penelitian. Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Variabel tergantung Y : kematangan karir 2. Variabel bebas X
: self-efficacy karir
43
3.2.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik karakteristik variabel tersebut yang
dipahami Azwar 2010:74. Definisi operasional merupakan penjelasan atau konsep dari variabel penelitian yang ada dalam judul penelitian. Variabel
penelitian merupakan dasar pemikiran peneliti yang akan dikomunikasikan kepada para pembaca atau orang lain. Berikut adalah definisi operasional dari
variabel penelitian. 1. Variabel tergantung dalam penelitian ini kematangan karir adalah
kesiapan dan kemampuan siswa dalam membuat keputusan karir sesuai dengan tahap perkembangan karirnya.
Tinggi rendahnya kematangan karir merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran kematangan karir melalui skala kematangan karir yang
dikembangkan dari empat dimensi kematangan karir yaitu Planfulness perencanaan karir, Decision Making pengambilan keputusan,
Exploration eksplorasi karir, dan Information Gathering pengumpulan informasi tentang karir.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini self-efficacy karir adalah adalah keyakinan siswa akan kemampuan yang dimiliki untuk menentukan
bidang karir tertentu. Self efficacy karir mencakup lima dimensi yaitu penilaian diri, informasi pekerjaan, pemilihan tujuan, perencanaan dan
pemecahan masalah.
44
Tinggi rendahnya self-efficacy karir diperoleh dari pengukuran selfefficacy karir melalui skala CDMSE-SF yang akan dijadikan sebagai
skala, yang mencakup 5 aspek yakni self appraisal penilaian diri, Occupatioanl Information informasi pekerjaan, Goal Selction
pemilihan tujuan, Planning perencanaan, dan Problem Solving pemecahan masalah.
3.2.3 Hubungan Antar Variabel