Spesifikasi Karya Deskripsi Karya Analisis Karya

37 BAB 4 DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA Pada bagian ini dideskripsikan dan dianalisis karya-karya fotografi human interest aktivitas pemahat batu di Desa Tamanagung Muntilan. Analisis yang dilakukan mencakupi aspek-aspek estetis, teknis, dan pesan dari setiap karya.

4.1 Karya 1

Gambar 4.1. “Bersama Semar”

4.1.1 Spesifikasi Karya

Judul : Bersama Semar Ukuran : 12R Kamera : Canon 500 D Lensa : Canon zoom lens 18-55 mm ISO : 200 Teknik : Jarak 55 mm, f8 kecepatan 1125 detik Lokasi : Desa Tamanagung, Muntilan Tahun : 2012

4.1.2 Deskripsi Karya

Karya fotografi ini menampilkan seorang pemahat berada di sebuah halaman dengan pepohonan yang rindang sedang menyelesaikan pekerjaan memahat patung. Point of interest karya ini berupa kegiatan memahat lengkap dengan alat pahat yaitu berupa tatah dan palu, beserta objek yang sedang dipahat yaitu berupa patung batu yang berhadap- hadapan dengan pemahat. Pemotretan ini dilakukan pada siang hari menjelang sore. Patung yang dipahat adalah salah satu tokoh pewayangan yang berbadan besar dengan satu tangan di belakang badannya dan tangan yang lain bergerak menunjuk-nunjuk ketika berjalan. Tampaknya menggambarkan tokoh Semar. Selain subjek utama yaitu pemahat batu dan patungnya, pada karya fotografi ini juga menampakkan pepohonan yang menjadi background. Terdapat pula dua batang pohon besar yang terletak di belakang pemahat yang didukung dengan tanaman singkong di sekitarnya. Nampak pula batu yang masih utuh dan berukuran besar yang belum dipahat di samping pemahat yang mengesankan lingkungan pemahat batu. Daun-daun sebagai foreground seolah-olah menunjuk ke arah pemahat sebagai subjek utamanya.

4.1.3 Analisis Karya

Point of interest subjek aktivitas pemahat batu tersebut memiliki perpaduan warna, bidang, gelap terang dan kesimbangan yang menarik sehingga terwujud sebuah karya yang serasi dan menyatu. Penempatan subjek pada sudut pandang sejajar dengan mata atau eye level view membuat karya ini menjadi lebih terlihat jelas aktivitasnya. Penempatan subjek utama berada pada bagian tengah frame, sehingga nampak seimbang dengan foreground yang berupa daun-daun dan patung yang sedang dipahatnya. Unsur garis yang terdapat pada karya fotografi ini didapat dari pepohonan yang menjadi background. Format horizontal penyajian karya dipadu dengan garis-garis tegak lurus dari pepohonan dan posisi pemahat maupun patungnya menambah keserasian perpaduan unsur garis vertical maupun horizontal. Warna pepohonan yang hijau berpadu dengan warna coklat dari batang pohon menjadi background yang serasi dengan subjek utama seorang pemahat dengan kulit coklatnya dan baju putih tidak terlalu membuat kontras yang mencolok. Warna bebatuan yang senada dengan warna patung menambah kesan serasi pada karya tersebut. Karya fotografi ini memiliki komposisi yang seimbang antara sisi kanan dan kiri, antara subjek utama dengan foreground. Suasana yang asri dan rindang di sekitar tempat pemahat tersebut bekerja, menjadikan karya fotografi ini terlihat natural. Ekspresi yang ditampilkan juga terkesan natural, selayaknya seorang pemahat yang sedang berkonsentrasi dengan hasil karyanya. Penyajian karya dengan format horizontal bertujuan untuk memperlihatkan secara lebih luas tentang kegiatan memahat batu dan lingkungan sekitarnya. Pemotretan karya fotografi ini menggunakan teknik manual, di mana kecepatan, diafragma dan ISO ditentukan terlebih dahulu atau dilakukan pengaturan sebelum pengambilan gambar. Pada pemotretan ini menggunakan kombinasi eksposur diafragma 8 dengan kecepatan 1125 detik bertujuan untuk menangkap detil subjek dan membuat warna hasil pemotretan lebih tajam. Dengan menggunakan kecepatan 1125 detik gerakan tangan pemahat dapat dibekukan. Melihat kondisi lingkungan yang cerah dan terdapat banyak cahaya langsung dari sinar matahari, dengan menggunakan ISO 200 sudah cukup untuk pemotretan tersebut. Pemotretan karya fotografi ini memakai long shoot supaya aktivitas pemahat dan lingkungan sekitarnya dapat terlihat secara keseluruhan. Kesan kerja keras nampak pada tempat di mana pemahat tersebut bekerja, tidak mengenal tempat yang bagus maupun tidak, yang penting nyaman utuk mereka bekerja.

4.2 Karya 2