12.8 6.0 PDIP 9.1 13.6 Golkar 6.9 16.1 PKS 6.6 PAN 1.8 4.3 Gerindra 6.4 19.0 PPP 1 4.4 2.8 3.5 Tidak Memilih Rahasia 7.3

strategi yang jitu, termasuk menerapkan political marketing. Salah satu yang menggunakan political marketing adalah Aburizal Bakrie. Tabel 1.1. Data Pemilu 2009 2009 2012 KPU 2009 Rasionalisasi1 Rasionalisasi2 Demokrat

44.2 12.8

20.81 6.0

3.2 PDIP

9.4 9.1

14.01 13.6

7.3 Golkar

6.2 6.9

14.45 16.1

8.6 PKS

3 2.5

7.89 6.6

3.5 PAN

2.5 1.8

6.03 4.3

2.3 Gerindra

1.5 6.4

4.46 19.0

10.2 PPP

1.2 1

5.33 4.4

2.4 PKB

0.7 0.4

4.95 2.8

1.5 Hanura

0.5 1

3.77 7.5

4.0 Nasdem

4.5 4.5

2.4 Lainnya

0.8 0.2

18.3 3.5

1.9 Tidak Memilih

15.3 15.3 15.3 15.3 LupaTdk Tahu 9.9 30.8 30.8

30.8 Rahasia

4.8 7.3

7.3 Sumber : Hasil Litbang Kompas http:www.kpu.go.iddmdocumentssaku_h.pdf Ir. H. Aburizal Bakrie adalah pengusaha ternama Indonesia pemilik usaha Bakrie Group yang bergerak diberbagai sektor mulai bidang pertambangan, kontraktor, telekomunikasi, informasi, industri baja dan media massa. Ia salah satu konglomerat Indonesia yang namanya pernah tercatat sebagai manusia terkaya di Asia Tenggara versi majalah Forbes. Nama Aburizal Bakrie tidak hanya dikenal dalam dunia usaha, namun juga dalam dunia politik Indonesia sejak aktif dalam partai golkar dan kini menjadi ketua umum partai besar tersebut. Universitas Sumatera Utara Aburizal Bakrie lahir di Jakarta 15 November 1946, mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung 1973. Setelah tamat ia kemudian aktif mengembangkan usaha keluarga Bakrie and Brathers yang telah di rintis sejak tahun 1942. Ia pernah menjabat direktur utama PT Bakrie Nusantara Corporation 1989-1992, Dirut PT Bakrie and Brothers 1988-1992, dan komisaris utama Kelompok Usaha Bakrie 1999-2004. Di bawah kepemimpinannya, usaha Bakrie Group makin menggurita di berbagai sektor kehidupan mulai bidang telekomunikasi, media massa, pertambangan, kontraktor, hingga industri manufaktur. Aburizal Bakrie adalah sosok enterpreuner terkemuka Indonesia yang pengaruhnya begitu luas tidak hanya di bidang ekonomi namun juga bidang politik dan birokrasi Indonesia. Berbagai jabatan penting baik dalam kaitan dengan dunia usaha, politik hingga pemerintahan pernah disandangnya. Aburizal Bakrie pernah memimpin KADIN Kamar Dagang dan Industri selama sepuluh tahun periode 1994-1999 dan 1999-2004. Di bawah Aburizal Bakrie, Kadin menjadi sangat berpengaruh dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Di bidang birokrasi, Aburizal Bakrie pernah menjabat sebagai Menko Kesra di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian pada kabinet yang sama. Posisinya berubah menjadi Menko Kesra setelah melalui perombakan kabinet tanggal 5 Desember 2005. Sebelum masuk dalam kabinet SBY, Aburizal Bakrie di calonkan sebagai calon presiden dalam konvensi Partai Golkar menjelang Pemilu 2009 oleh organisasi Universitas Sumatera Utara underbow golkar yaitu SOKSI, Kosgoro, dan MKGR, namun kalah bersaing dengan Jusuf Kalla. Namun kelompok usaha Bakrie pernah mengalami masalah serius yang hingga kini belum tuntas yaitu semburan lumpur panas di Sidoharjo yang menenggelamkan ribuan rumah warga akibat pengeboran yang di lakukan PT Lapindo Brantas kurang dilengkapi standar keamanan. Perusahaan miliki Bakrie tersebut menjadi penyebab bencana semburan lumpur panas sehingga banyak orang kehilangan tempat tinggal dan mengancam jalannya perekonomian daerah Jawa Timur. Banyak politisi di Indonesia yang sibuk membangun citra menuju PILPRES 2014. Aburizal Bakrie juga menunjukan “citra malaikatnya”, dengan mempublikasikan 9 triliun sebagai bentuk ganti rugi terhadap korban Lapindo korban yang diakibatkan oleh perusahaannya sendiri. Sudah seharusnya hal tersebut tidak perlu digembar gemborkan ke publik melalui media, karena hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan Lapindo, yang selama ini dituntut oleh korban Lapindo. Pola Pikir Aburizal Bakrie adalah memperbaiki kerusakan yang telah dibuatnya di Lapindo. Kerusakan lingkungan dan sosial yang tidak terhitung dengan nominal rupiah, karena kerusakan lingkungan yang bersifat permanen dan membuat banyak masyarakat 12.000 kehilangan tempat tinggalnya. Saatnya Aburizal Bakrie bersama seluruh perusahaannya melakukan intropeksi diri dan lebih mengedepankan etika dalam berbisnis. sehingga dihari-hari mendatang citra Aburizal Bakrie dan Universitas Sumatera Utara perusahaannya akan dipandang baik oleh masyarakat, dan bukan dipolitisir untuk kepentingan tertentu. Etika bisnis merupakan tanggung jawab etis perusahaan terhadap masyarakat. Hal ini yang harus dikedepankan, bukannya kepentingan PILPRES 2014. Jika etika dalam berbisnis saja tidak mampu dikedepankan dalam perilaku perusahaannya, apalagi ketika menjadi Presiden, menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Etika bukan politik, namun politik harus mengutamakan etika, agar masyarakat sejahtera dan Indonesia yang dicita-citakan terwujud. Indonesia yang besar dan bermatrabat. Kesan banyak orang jika ditanya mengenai sosok Aburizal Bakrie maka tidak akan lepas dari kasus Lumpur Lapindo. Bisa jadi niat Aburial Bakrie membenahi negeri ini tidaklah sepenuhnya omong kosong belaka. Bisa jadi Aburizal Bakrie tidak sepenuhnya salah dalam kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo. Bisa jadi pula Aburizal Bakrie tidak seburuk yang disangka orang. Tetapi, persepsi adalah persepsi. Di benak masyarakat yang saya temui di berbagai kesempatan dan di berbagai tempat, termasuk di desa-desa yang katanya telah banyak investasi politik dilakukannya. Hal paling kuat tertancap dibenak mereka adalah Lapindo. Mereka yakin bahwa Aburizal Bakrie adalah penyebab musibah lumpur Sidoarjo. Mungkin saja Aburizal Bakrie telah membayar banyak ganti rugi kasus lumpur Sidoarjo, bahkan katanya telah mengeluarkan duit pribadi hingga beberapa triliun untuk ganti rugi tersebut. Masalahnya, benak dan persepsi masyarakat telah kadung menerima dan tertancap informasi yang kuat bahwa Aburizal Bakrie tidak bertanggung jawab. Hal itu tentu saja bisa dipahami karena beberapa kali karena Universitas Sumatera Utara beberapa kali kalimat atau ucapan dari Aburizal Bakrie bahkan lebih menyakitkan daripada apa yang sedang terjadi kepada masyarakat Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Seingat dan sepengetahuan saya, tiga kali Aburizal Bakrie telah menjadi pusat berita negatif. Pertama, tentu saja masalah kasus Lumpur Lapindo. Kedua, masalah tuduhan pengemplangan pajak. Dan ketiga, masalah pertikaiannya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait suspensi saham Bumi Resource di bursa saham. Dalam ketiga kasus tersebut, betapa Aburizal Bakrie telah begitu buruk diberitakan. Belum lagi, komentar atau tanggapan dari Aburizal Bakrie sendiri terhadap kasus yang menderanya yang selalu dengan bahasa yang negatif dan seperti tidak punya perbendaharaan kata dan bahasa yang cukup untuk diucapkan. Berbicara soal peluang kemenangannya, ARB memang cukup kuat untuk memenangkan pilpres tahun depan. Selain dukungan dari partai yang dipimpinnya, ia juga mempunyai jaringan yang kuat di kalangan pelaku usaha. Apalagi dalam beberapa survey ia telah masuk dalam kandidat terkuat pemenang pilpres selain Prabowo Subianto. Dalam beberapa survey terbaru, ical bahkan akan memenangkan pilpres jika ia menggandeng Jokowi sebagai wakilnya. Jokowi saat ini merupakan figur yang paling populer di Indonesia berkat gaya kepemimpinannya yang nyentrik dan suka blusukan. meskipun Jokowi sendiri juga masuk dalam Bursa Capres 2014 di beberapa survey, bahkan popularitasnya mengalahkan ARB sendiri. Jika ARB benar menggandeng Jokowi, maka diperkirakan ia mendapat banyak suara dan besar kemungkinan untuk menang. ARB dalam beberapa kali kesempatan menekankan bahwa bangsa Indonesia mampu menggapai kesejahteraan ekonomi asalkan berani, sesuai dengan mottonya Universitas Sumatera Utara yaitu 3 keberanian. Pria berjanggut panjang ini juga sangat gencar dan total dalam kampanye, dan bisa jadi ini menjadi faktor yang penting untuk memenangkan pilpres 2014 mendatang. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang Peluang Abu Rizal Bakrie Dalam Pilpres 2014, berikut adalah ulasannya : 1. ARB dan Partai Golkar Partai Golkar sebagai pengusung utama ARB dalam pilpres mendatang merupakan partai yang kuat dan memiliki loyalitas tinggi terhadap keputusan partai. Itu artinya, sangat wajar jika para simpatisan partai golkar akan memilih ARB di pilpres mendatang. Hanya saja, sempat beredar isu ketika ARB mencalonkan diri sebagai capres dari Golkar, terjadi keretakan di internal partai berwarna kuning tersebut. Di beberapa pemberitaan mengatakan bahwa Akbar Tanjung tidak menyetujui ARB menjadi capres. Akbar Tanjung adalah salah satu tokoh senior partai golkar dan memiliki pengaruh yang cukup besar. Meskipun belum jelas bagaimana kebenarannya, yang harus dilakukan ical adalah ia harus segera melakukan rekonsiliasi partai golkar dan menyatukan visi dan misi agar golkar tetap solid dan kuat. Karena apabila terjadi konflik internal di partai pengusungnya, maka berpotensi menjadi ganjalan dalam pemenangan pilpres mendatang. 2. ARB dan Lapindo Anda mungkin sudah tidak asing mendengar kata lapindo. Ya, lapindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran gas alam yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur. Sejak tahun 2006, PT Minarak Lapindo dianggap sebagai pihak yang Universitas Sumatera Utara paling bertanggung jawab atas tenggelamnya ribuan hektar sawah dan hilangnya ribuan rumah di tanggul angin dan sekitarnya. Saat ini masih banyak warga yang teraniaya karena tak kunjung cairnya ganti rugi yang telah dijanjikan. Meskipun secara resmi ARB bukan lagi pemilik perusahaan tersebut, tetapi sangat sulit mengilangkan anggapan bahwa ARB ikut bertanggung jawab atas musibah ini. Untuk itu ARB harus segera bergerak untuk ikut berpartisipasi dalam penyelesaian kasus lapindo ini, atau paling tidak memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa ia tidak berhubungan dengan lapindo. Setidaknya ini bisa membersihkan kesan negatif atas dirinya. Jika kedua komponen tersebut dapat dilalui ARB dengan baik dan bijak, maka ia mempunyai peluang yang cukup besar untuk menduduki kursi RI 1. Dan jika ARB menggandeng wakil yang tepat dan disukai masyarakat, maka akan memperbesar peluangnya untuk menang. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penelitian tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Citra Aburizal Bakrie Terhadap Minat Memilih Pada Pemilu Presiden 2014 di Medan.”

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Iklan Politik dan Minat Memilih (Studi Korelasional Tentang Iklan Politik di Televisi Terhadap Minat Memilih Pemilih Pemula Di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan).

17 47 120

PENGARUH CITRA KANDIDAT TERHADAPKEPUTUSAN MEMILIH PASANGAN NOMOR SATU PENGARUH CITRA KANDIDAT TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PASANGAN NOMOR SATU PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2009 (Citra Prabowo Subianto sebagai Kandidat Cawapres di Kalangan Peserta Pemilu Kota Yo

0 2 20

Pengaruh Terpaan Iklan Politik Terhadap Keputusan Memilih Presiden.

0 0 2

Pengaruh Iklan Politik Televisi dan Citra Kandidat Terhadap Keputusan Memilih Presiden pada Pemilu Presiden 2014 di Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 14

Pengaruh Iklan Politik Televisi dan Citra Kandidat Terhadap Keputusan Memilih Presiden pada Pemilu Presiden 2014 di Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

15 86 66

Pengaruh Iklan Politik Televisi dan Citra Kandidat Terhadap Keputusan Memilih Presiden pada Pemilu Presiden 2014 di Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 35

Pengaruh Iklan Politik Televisi dan Citra Kandidat Terhadap Keputusan Memilih Presiden pada Pemilu Presiden 2014 di Kota Semarang - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Citra - Pengaruh Citra Tokoh Politik Terhadap Minat Memilih Pada Pemilu Presiden 2014 di Medan

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Citra Tokoh Politik Terhadap Minat Memilih Pada Pemilu Presiden 2014 di Medan

0 0 15

PENGARUH CITRA TOKOH POLITIK TERHADAP MINAT MEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN 2014 DI MEDAN

0 1 19