Satu fenomena yang menonjol dalam Pemilu 2009 adalah semakin kuatnya peranan media Massa. Misalnya terlibat dalam proses mengkonstruksi citra para
kandidat. Baik perseorangan caleg, capres dan cawapres maupun organisasi partai politik. Pemanfaatan media untuk mendongkrak popularitas sebenarnya telah mulai
marak dan bebas. Dimulai sejak Pemilu 1999 dan semakin menguat di Pemilu 2004. bahkan hingga Pemilu kali ini. Bisa kita katakan, kemenangan SBY pada pemilihan
presiden secara langsung tahun 2004 merupakan keberhasilan marketing politiknya. Karena partainya sendiri baca: demokrat bukanlah partai pemenang Pemilu. Pada
Pamilu 2009 masa kampanye diperpanjang menjadi 9 bulan. Dimulai 12 Juli 2008- April 2009. Dengan 38 partai peserta Pemilu. dan banyaknya tokoh yang menyatakan
diri siap menjadi kandidat Presiden dan Wakil Presiden pada pilpres kemarin. Tentunya kian meramaikan pertarungan citra dalam merebut hati para pemilih.
Kandidat yang menguasai industri citra tentunya akan memperbesar peluangnya memenangkan pertarungan tersebut.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh, Lusia Astrika 2009 dengan tesisnya yang berjudul Pengaruh Tokoh Politik Pada Intensi Memilih Pada Pemilih Pemula Ditinjau Dari Konformitas
Terhadap Teman Sebaya Dan Persepsi Terhadap Fungsi Partai Politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosialisasi politik yang berlangsung selama kehidupan
manusia, karena pada dasarnya sosialisasi merupakan proses pembelajaran. Pengarush sosialisasi sendiri merupakan melalui mana seseorang memperoleh sikap
dan orientasi terhadap fenomena politik yang umumnya berlaku dalam masyrakat
Universitas Sumatera Utara
dimana dia berada Budiarjo, 2001:163. Sosialisasi politik yang diterima individu selanjutnya mempengaruhi niat atau intense individu tersebut untuk berpartisipasi
dalam politik. Niat atau intensi merupakan prediksi tingkah laku yang paling kuat, dengan kata lain intensi dapat memprediksi atau meramalkan perilaku manusia
dengan akurat yang cukup tinggi. Agus Triyono, 2010, Citra Partai Dan Tokoh Politik Dalam Fragming
Media Terhadap Minat Pemilih. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data yang
digunakan melalui observasi, wawancara dan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan regrasi berganda. Hasil analisis
menunjukkan ada pengaruh citra partai dan tokoh politik dan minta pemilih. Hal ini berarti jika semakin baik citra partai dan tokoh politik , maka minta memih oleh
pemilih semakin meningkat. Berdasarkan uji t, pengaruh citra partai dan tokoh politik adalah signifikan. Ada pengaruh positif antara citra partai dan tokoh pada intensi
memilih pada pemilih.
2.3 Kerangka Konseptual
Image atau Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk
atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya. Canton 2001:2 mengatakan bahwa citra adalah kesan,
perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Henslowe 2000:2, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta tentang orang-orang, produk atau
situasi. Kemudian Kasali 2003:30 juga mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul
karena adanya informasi. Sedangkan Jefkins 2008:20 mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam perkembangannya, ungkapan Citra telah menjadi kata-kata untuk menyatakan siapa sebenarnya hakikat seseorang, lembaga, institusi, badan, organisasi
sekuler, sosial, politik, dan keagamaan, bahkan komunitas masyarakat, bangsa, suku, sub-suku. Sehingga sering terdengar, kata-kata citra diri ku; citra perusahan,
citra parpol, citra diri bangsa; citra umat beragama, citra diri seorang pelajar, dan seterusnya.
Adapun kerangka konseptual dalam penyusunan skripsi dapat digambarkan dalam model sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber : Kasali. 2003:30, Jefkins 1998:20 diolah.
Pola Pikir
Kesan
Penampilan Minat Memilih Pada
Pemilu Presiden
Universitas Sumatera Utara
1. Pola Pikir : Pola adalah bentuk atau patron atau model atau juga cara. Dengan demikian pola pikir itu sebenarnya adalah bentuk pikir atau cara kita berpikir yang
disebut Mindset 2. Kesan : Sesuatu keadaan yang ditunjukkan seseorang dalam suatu peristiwa
ataupun keadaan. 3. Penampilan : Gambaran diri yang berarti penilaian diri seseorang dilihat pertama
kali Dari gambar diatas terdapat tiga indikator dari satu variabel yaitu citra. Yaitu pola
pikir, kesan dam penampilan yang merupakan menjadi pengaruh dalam minat memilih pada pemilu presiden
2.4 Hipotesis