pra sarana maka memerlukan modifikasi dalam pembelajaran. Dengan modifikasi ini bisa meminimalkan kekurangan sarana dan pra sarana.
2.1.7 Permainan
Bigo, Kohnstam dan Polland 1950 :275-276 ketiga pakar ini berpendapat bahwa bermain mempunyai makna pendidikan yaitu dalam bermain anak akan
dibawa kepada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan dalam dunia anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan. Inti dari bermain suatu
permainan adalah fun. Tanpa itu bermain menjadi kehilangan makna. Bermain haruslah menyenangkan. Bermain juga diyakini mampu untuk menghilangkan
berbagai batasan dan hambatan dalam diri. Bermain mampu menghilangkan stress dan frustasi.
Adapaun sifat bermain adalah sebagai berikut : 1 Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan sukarela atas dasar
rasa senang. 2 Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan
secara spontan. 3 Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan,
menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang- kadang memerlukan kerja sama dengan teman, menghormati lawan,
mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak : 1. Kesehatan
2. Intelegensi 3. Jenis Kelamin
4. Lingkungan 5. Status sosial ekonomi
Model pembelajaran dengan pola bermain lompat katak erat kaitannya dengan perkembangan imajenasi perilaku yang sedang bermain, karena melalui
daya imajenasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh lebih meriah. Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru pendidikan jasmani,
sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswanya. Imajenasi tentang permainan yang akan dilakukannya. Sukintaka 1992 menyatakan bahwa
jenis permianan terbagi menjadi beberapa kolompok, antara lain : Permainan berdasarkan jumlah pemain dapat disediakan menjadi :
1. Bermain sendiri Bermain sendiri merupakan permaianan yang dilakukan oleh anak, benar-
benar tanpa teman bermain atau lawan bermain. Permainan ini biasa dilakukan anak pada kelompok umur anak pra sekolah.
2. Bermain bersama Bermain bersama merupakan permainan yang dilakukan oleh dua orang anak
atau lebih. Pada permainan ini anak bukan sebagai lawan. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak pra sekolah sampai umur 10 tahun.Pada permainan ini
biasanya ada pembagian tugas permainan. 3. Bermain tunggal
Bermain tunggal maksutnya ialah pada waktu bermain lawan bermain keduanya berusaha untuk memenangkan permainan dengan pencapaian angka
atau nilai yang sudah ditentukan. Bermain tunggal ini dapat dijumpai pada permainan tenis lapangan, tenis meja, dan permainan bulu tangkis.
4. Bermain seregu Bermain beregu maksutnya ialah pada waktu bermain ada teman dalam satu
regu dan ada lawan bermain yang berteman juga.Jumlah regu yang terbatas hanya dua orang saja disebut bermain ganda seperti bermain tunggal. Sedangkan
anggota yang regunya lebih dari dua orang disebut regu kelompok.
2.1.8 Permainan Bola Katak