Karakteristik Anak Sekolah Dasar Pengertian

2.1.3 Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar adalah masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira dua belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar ialah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. Piaget mengidentifikasikan tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu : a tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, b tahap operasional usia 2-6 tahun, c tahap opersaional konkrit usia 7-11 atau 12 tahun, d tahap operasioanal formal usia 11-12 tahun ke atas http:expresirau.com. Berdasarkan uraian diatas, siswa sekolah dasar berada pada tahap operasioanal konkrit. Pada tahap ini anak mengembagkan pemikiran logis masih sangat terikat pada fakta-fakta perseptual, artinya anak mampu berfikir logis tetapi masih terbatas pada objek-objek konkrit dan mampu melakukan konservasi. Berkenaan dengan pembelajaran jasmani, terdapat beberapa perkembangan kemampuan gerak hasil penelitian Espenschade dan Eckert 1980, diantaranya adalah : 1. Terjadi perbedaan yang relatif tinggi pada perkembangan kemampuan berlari pada anak laki-laki dengan anak perempuan khususnya mulai usia 12 tahun. 2. Perkembangan kemampuan loncat tegak meningkat cepat sampai usia kurang lebih 9 tahun pada anak laki-laki dan perempuan, setelah itu pada anak perempuan peningkatannya kecil. 3. Perbedaan perkembangan kemampuan melempar antara laki-laki dengan perempuan terjadi cukup besar, khususnya pada usia 13 tahun. Kemampuan melempar pada anak perempuan cenderung mengalami penurunn. Sementara pada anak laki-laki masih tetap mengalami peningkatan. Ciri-ciri perkembangan sosial dan emosional pada anak kelas V dan VI sekolah dasar adalah sebagai berikut : 1. Mudah dibangkitkan 2. Rasa ingin mengetahui segala sesuatu 3. Loyal terhadap kelompoknya http:file.upi.edu.

2.1.4 Pengertian

Lompat jauh adalah cabang dari atletik dan sebagai bagian dari mata rantai pendidikan jasmani yang berarti merupakan bagian dari materi pendidikan jasmani secara keseluruhan, tapi bila dikelompokkan maka lompat jauh termasuk dalam cabang olahraga yang bercirikan perlombaan. Menurut Abdul Ghofur 1983:89 pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, noeromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik. Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani dibedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang bermanfaat aktifitas jasmani dan direncanakan siswa secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neoromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosinal.

2.1.5 Hakekat Lompat Jauh