Tenaga kerja Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso Di

persediaan produk di pasaran, sehingga kekurangan bahan baku diduga dapat menyebabkan kelangkaan produk dipasaran.

2.3.3 Tenaga kerja

Perusahaan memerlukan tenaga kerja trampil demi kelancaran proses produksinya. Perusahaan tidak akan berjalan tanpa ada tenaga kerja karena hal tersebut merupakan modal utama dibidang industri, sehingga baik buruknya suatu produk ada ditangan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah sekelompok orang yang mampu melakukan pekerjaan dengan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna manghasilkan barang atau untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat, M. Tohar 2000:9. Menurut Murti Sumarni 1998:5 tenaga kerja adalah individu yang menawarkan ketrampilan dan memproduksi barang dan jasa agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan, dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh keuntungan, dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh upah atau gaji sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya. Kesediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah merupakan pendukung faktor produksi. Semakin murah tenaga kerja yang tersedia semakin rendah biaya produksi, persatuan out put yang dihasilkan perusahaan. Bila kelimpahan tenaga kerja tersebut diimbangi keahlian yang memadai, perusahaan akan semakin mampu bersaing baik dalam harga maupun kualitas produk yang dihasilkan M. Fuad 2006:21. Produk yang dihasikan tenaga kerja tergantung pada kualitasnya., semakin tinggi ketrampilan tenaga kerja yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kualitas dan kuantitas produk. Keadaan sebaliknya dapat terjadi bila kebutuhan tenaga kerja tidak tercukupi, sehingga produk yang dihasilkan menurun. Hal ini terkait dengan produktivitas kerja yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja di perusahaan. Sukarna 1993:4 berpendapat bahwa produktifitas kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 2.3.3.1 Kemampuan dan ketangkasan Kemampuan dan ketangkasan pekerja dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yang dicapai oleh tenaga kerja terkait dengan umur pekerja. 2.3.3.2 Upah Pemberian upah tenaga kerja diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Hal ini terkait dengan jumlah upah yang mampu diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja. Ardios 1996:234 berpendapat bahwa produktivitas kerja mengandung pengertian jumlah yang dapat dihasilkan oleh karyawan dalam jangka waktu tertentu. Usaha peningkatan produktivitas kerja perlu didukung oleh usaha perbaikan dan peningkatan penghasilan. Salah satu upaya adalah memulai sistem pengupahan yang menjamin pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dan keluarganya serta memuat sistem intensif yang dapat mendorong produktifitas kerja. Malayu 2001:124 mengemukakan pendapatan mengenai sistem upah yang umum diterapkan dalam sebuah perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem waktu dan sistem hasil. 2.3.3.2.1 Sistem waktu Gaji atau upah yang diberikan kepada tenaga kerja ditetapakan berdasarkan waktu seperti jam, harian, mingguan atau bulanan. Sistem waktu biasanya ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur perunitnya. 2.3.3.2.2 Sistem hasil Gaji atau upah ditetapkan berdasarkan satuan unit yang dihasilkan seperti perlembar, perpotong dan sebagainya. 2.3.3.3 Motivasi Pemberian semangat kerja bagi tenaga kerja akan mendorong mereka untuk bekerja lebih giat dan konsekuan dalam mencapai tujuan bersama. 2.3.3.4 Disiplin Pendisiplinan dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang tertib baik disiplin waktu maupun disiplin terhadap perbuatan dan tingkah laku. 2.3.3.5 Pendidikan dan pengalaman Pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai dapat meningkatkan ketrampilan teknik pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dapat meningkatkan hasil produksi. Seorang tenaga kerja yang mempunyai pengalaman kerja cukup lama dapat menyelesaikan pekerjaan lebih trampil dan cepat dibandingkan dengan tenaga kerja yang baru bekerja pada bidangnya atau baru lulus dari pendidikan. 2.3.3.6 Kesehatan dan keselamatan kerja Kesehatan dan keselamatan kerja akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik, kesehatan dan keselamatn kerja harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan yang bersangkutan S.P Hasibuan 2007:188 Kesehatan dan keselamatan kerja harus diutamakan pada setiap tenaga kerja karena dapat menjamin berlangsungnya proses produksi pada perusahaan. Kesehatan dan keselamatan pekerja yang terganggu dapat menghambat proses produksi dan dapat mengakibatkan menurunya hasil produksi. 2.3.3.7 Fasilitas kerja Fasilitas kerja yang memadai bagi tenaga kerja dapat mendukung kelancaran kerja dalam perusahaan. Fasilitas kerja yang kurang dapat mengganggu proses produksi dan dapat mengakibatkan menurunya hasil produksi.

2.3.4 Desain

Dokumen yang terkait

Identitas Merek Kain Tenun Troso Jepara

0 41 50

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUKSI BUSANA READY TO WEAR PADA INDUSTRI TENUN IKAT TROSO DEWI SHINTA DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

26 226 243

HUBUNGAN PATRON KLIEN DALAM INDUSTRI KERAJINAN TENUN IKAT TROSO DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

0 15 109

Faktor perilaku dan lingkungan penderita TB Paru pada pekerja tenun troso di wilayah kerja Puskesmas Pecangaan Kabupaten Jepara 2013.

1 6 15

KELANGSUNGAN USAHA INDUSTRI TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI INDUSTRI KECIL TENUN IKAT DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara).

3 24 129

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP PADA INDUSTRI TENUN IKAT DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 121

SISTEM INFORMASI PENJUALAN KAIN TENUN BERBASIS WEB PADA PAGUYUBAN TENUN TROSO DI PECANGAAN JEPARA

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Geografi Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara - AKAD JUAL BELI KAIN TENUN SECARA ONLINE MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA) -

0 1 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA UKM DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN - UNISNU Repository

0 0 14