tersedia di perusahaan seperti kamar, tempat istirahat dan lain-lain sehingga fasilitas yang kurang mencukupi dapat menimbulkan suasana kerja kurang
nyaman.
4.3.4 Desain
Desain dengan persentase 60.00 termasuk kategori sedang dalam menghambat perkembangan tenun troso Jepara. Sebagian pengusaha tenun troso
jepara kurang melakukan pengembangan motif tenun. Hal ini dikarenakan kurangnya ketrampilan mendesain yang dimiliki oleh pengusaha.
Jenis yang dihasilkan pengusaha tenun troso bermacam-macam. Pengusaha tenun troso diharapkan dapat mendatangkan tenaga ahli dalam bidang desain,
motif, corak maupun pewarnaan untuk menciptakan motif khusus dari tenun troso sehingga masyrakat akan mengenal lebih dekat.
4.3.5 Teknologi
Teknologi dengan persentase 54.00 termasuk dalam kategori sedang dalam menghambat perkembangan tenun troso Jepara. Hal ini dikarenakan
pembuatan tenun troso masih menggunakan teknologi yang sederhana tidak menggunakan mesin dan masih tradisional yaitu meenggunakan alat tenun bukan
mesin ATBM.
4.3.6 Pemasaran
Pemasaran dengan persentase 63.40 termasuk kategori tinggi dalam menghambat perkembangan tenun troso. Hal ini disebabkan karena sistem
pemasaran masih sederhana dan konvensional sehingga jumlah produk belum banyak dipasaran.
Dari hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa faktor tertinggi penghambat perkembangan tenun troso Jepara yaitu pemasaran, hal ini
ditandai dengan jumlah produk tenun troso belum banyak dipasaran. Konsumen hanya dapat membeli tenun troso di show room yang terletak tidak jauh dari
proses pembuatan tenun troso yaitu di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara dan bila membutuhkan dalam jumlah banyak mereka harus
memesanya langsung ke pengusaha tenun troso Jepara. Faktor terendah penghambat perkembangan tenun troso Jepara adalah
bahan baku. Letak sumber bahan baku yang jauh dari tempat usaha yaitu dari Surabaya dan Kudus, sehingga menambah biaya pengangkutan. Para pengusaha
merasakan biaya produksi bertambah mahal. Pengusaha tenun troso memperoleh bahan baku benang dan zat warna dengan cara membeli di toko khusus yang jauh
dari tempat usaha yaitu Surabaya.
4.4 Keterbatasan Penelitian