Motif Tenun Troso Tenun Troso

Troso yaitu menggunakan banyak ragam hias Nusantara. Perpaduan ragam hias tersebut dapat memperkaya ragam hias tenun troso, sehingga hasil ragam tenun troso lebih menarik dan bervariasi. Beberapa pengusaha mencoba mengembangkan jenis tenun dengan cara mengadaptasi produk-produk dari derah lain . Gambar 2.1.1 Tenun Troso Tradisional httpgoogel.comtenun troso Selain terkenal dengan ukiran, Jepara juga memiliki potensi yang menarik untuk dianalisa, yaitu kain tenun yang diproduksi di sentra industri Tenun Troso Jepara, bertempat di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Jepara memiliki warisan budaya tenun yang telah menempuh lintasan sejarah yang panjang, sehingga telah mengalami kristalisasi nilai-nilai serta ciri-ciri yang khas dan unik.

2.2.1 Motif Tenun Troso

Secara umum dapat diidentifikasi, bahwa ciri-ciri motif tenun troso tidak berbeda jauh dengan motif-motif tenun di luar jawa. Motif merupakan bentuk dasar dalam penciptaan sebuah desain pada suatu karya seni. Dalam hal ini meliputi segala bentuk ciptaan Tuhan binatang, tumbuh tumbuhan, manusia, gunung, air, dan lain-lain dan hasil kreasi manusia bentuk garis, geometris, dan lain-lain. Pada tenun tradisional, motif berfungsi sebagai penghias, setelah mengalami berbagai penyusunan dengan membentuk pola tertentu. Dilihat dalam suatu susunan pola pada tenun, akan didapatkan bentuk-bentuk motif hias yang berbeda sifatnya. Bentuk motif tersebut dapat diklasifikasi kedalam beberapa golongan, sesuai dengan bentuk dasar motif dan tata susunanya. Motif hias tradisional digolongkan menjadi 2 golongan besar yaitu 1 motif hias golongan geometris, 2 motif hias non geometris. 2.2.1.1 Motif ceplok bunga Tenun ini yang dipakai oleh masyarakat Aceh dikenakan sebagai selendang dipunggung dan untuk selendang didada dan bahu. Motif ceplok bunga kecil-kecil yang dibuat dengan teknik songketan kartiwa, 1993:27 2.2.1.2 Motif hias tumpal Motif hias tumpal pada dasarnya menggunakan bidang segitiga sama kaki yang diulang secara deret. Pada motif hias tumpal labih berragam, yang diisi dengan variasi-variasi tertentu yang digunakan untuk seragam PNS. Gambar 2.1.3 Motif Tumpal pengusaha tenun troso 2.2.1.3 Motif tumbuh-tumbuhan Motif tumbuh-tumbuhan, memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber penciptaan suatu motif hias. Dalam perwujudanya sering kali berupa bagian-bagian dari tumbuhan, seperti daun, bunga, buah, ranting dan lain sebagainya. Gambar 2.1.2 Motif Bunga pengusaha tenun troso 2.2.1.4 Motif hias binatang Motif hiasan binatang ini telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia yaitu sejak zaman prasejarah dan sekarang masih terus berkembang. Dalam penggambaranya pada umumnya diubah sedemikian rupa, tetapi masih tampak bentuk aslinya. Selain motif diatas masih banyak lagi motif yang diproduksi seperti motif lung lungan, motif bentuk garis-garis motif SBY, motif gapuro mantingan motif seragam bagi PNS pada awal peresmian, dan sebagainya. 2.2.2 Pembuatan motif tenun di Desa Troso Pembuatan motif pada tenun troso biasanya dilakukan dengan cara secara langsung, yaitu lewat pikiran, langsung dituangkan pada waktu pembuatan berlangsung. Tetapi pada pembuatnya tenun yang ada di Desa Troso ada 4 macam motif yang ada di Desa Troso, diantaranya: 2.2.2.1 Motif khas Troso yang juga disebut dengan motif lompong Motif yang dibuat oleh pembuat tenun di Desa Troso memiliki khas tersendiri yang dinamakan dengan motif lompong, sehingga mudah dikenal masyarakat dan mudah dibedakan dengan tenun dari daerah lain. 2.2.2.2 Motif karena pesanan Untuk memenuhi permintaan pelanggan motif disesuaikan dengan permintaan pemesan, sehingga pelanggan merasa puas dengan apa yang diinginkan, dan berusaha lebih optimal agar tidak mengecewakan para pelanggan. 2.2.2.3 Motif karena pasar Pembuatan tenun yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan permintaan dan selera konsumen yang menyangkut aspek ekonomi dan daya tarik dengan kualitas yang berbeda. Dalam hal ini motif bisa sama tetapi harga dan kualitas berbeda, jika bahan bagus benang sutra maka harga akan menjadi tinggi karena kualitas kecil, akan tetapi kualitas biasa maka harga menjadi lebih murah walaupun motifnya sama. 2.2.2.4 Motif kombinasi atau motif yang sedang berkembang sesuai zaman Sebagian besar industri di Desa Troso adalah industri kecil dan rumah tangga yang membentuk sentra industri, walaupun ada pula yang cukup besar yang menggunakan ratusan tenaga kerja. Jenis produk tenun troso dapat dilihat melalui jenis kain dan penggunanya. Jenis kain tersebut ditentukan oleh jenis benang bahan bakunya, yaitu meliputi jenis kain tipis dan kain tebal. Ketelitian dan kreatifitas para pembuat dan pendesain tentu saja sangat menentukan kualitas hasil tenunan. Disamping itu juga beberapa faktor lainya yang turut menentukan misalnya jenis zat warna, jenis dan jumlah benang yang digunakan serta kondisi bahan penolong atau bahan pembantu. Masing-masing zat warna memiliki kualitas yang beerbeda beda. Jenis benang meliputi nomor dan sifat benang, sedangkan jumlah benang akan menentukan tingkat kerapatan hasil tenunan. Semua hal tersebut akan menentukan kualitas hasil tenunan yang meliputi konstruksi, keindahan, kerapian, kekuatan dan tingkat kecatatan kain tenun tersebut. Tingkat kualitas kain tenunan dari Desa Troso bervariasi, hal ini dipengaruhi tingkat kebutuhan dan kemampuan para pengusaha dan buruhnya. Untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas, pengusaha tenun troso sering melakukan inovasi-inovasi dan menyesuaikan selera konsumen. Diantaranya dengan menambahkan motif-motif dari daerah lain diantaranya tenunan dari Bali, Sumba dan Flores dengan berbagai macam motif atau corak yang lebih modern. Cara lain yang dilakukan oleh pengusaha tenun troso adalah membuat kain tenun dari serat nanas yang harganya lebih murah. Inovasi dan kreatifitas dalam produksi barang dapat melahirkan kecenderungan manusia untuk menciptakan ide-ide baru agar kain tenun dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dan tidak berkesan monoton. Sehingga akan banyak kreasi untuk mencukupi kebutuhan dalam penggunaan tenun. Pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh para pengrajin telah menyebabkan kegiatan yang telah berkembang, hingga kini mampu bertahan di Desa Troso. Walaupun latar belakang sosial dan pengetahuanya masih sering membatasi ruang gerak usahanya. Pada awalnya masyarakat Desa troso hanya membuat jenis-jenis lurik, mori dan sarung, kini pengusaha tenun Troso dapat mengembangkan jenis tenun dengan berbagai motif.

2.2.3 Perkembangan Tenun Troso

Dokumen yang terkait

Identitas Merek Kain Tenun Troso Jepara

0 41 50

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUKSI BUSANA READY TO WEAR PADA INDUSTRI TENUN IKAT TROSO DEWI SHINTA DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

26 226 243

HUBUNGAN PATRON KLIEN DALAM INDUSTRI KERAJINAN TENUN IKAT TROSO DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

0 15 109

Faktor perilaku dan lingkungan penderita TB Paru pada pekerja tenun troso di wilayah kerja Puskesmas Pecangaan Kabupaten Jepara 2013.

1 6 15

KELANGSUNGAN USAHA INDUSTRI TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI INDUSTRI KECIL TENUN IKAT DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara).

3 24 129

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP PADA INDUSTRI TENUN IKAT DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 121

SISTEM INFORMASI PENJUALAN KAIN TENUN BERBASIS WEB PADA PAGUYUBAN TENUN TROSO DI PECANGAAN JEPARA

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Geografi Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara - AKAD JUAL BELI KAIN TENUN SECARA ONLINE MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA) -

0 1 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA UKM DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN - UNISNU Repository

0 0 14