Faktor-faktor penghambat Perkembangan Tenun Troso Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

1.4.2 Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah setempat untuk ikut

meningkatkan perkembangan tenun troso melalui badan perencanaan pembangunan daerah.

1.4.3 Sebagai bahan masukan bagi departemen perindustrian, perdagangan dan

koperasi deperindakop Jepara mengenai keadaan yang dialami oleh tenun troso pada jaman sekarang.

1.4.4 Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan baik bagi peneliti maupun

pembaca.

1.5 PENEGASAN ISTILAH

Judul penelitian gambaran ringkasan tentang masalah yang akan diteliti. Agar tidak terjadi salah tafsir maka akan diberikan batasan-batasan pengertian mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1.5.1 Faktor-faktor penghambat

Faktor adalah suatu hal keadaan, peristiwa, dan sebagainya yang ikut menyebabkan mempengaruhi terjadinya sesuatu W.J.S Poerwadarminto, 1999:273 Penghambat atau hambatan halangan atau rintangan Tim redaksi kamus besar bahasa Indonesia, 2001:273. Hambatan dapat diartikan segala sesuatu yang menghalangi suatu usaha. Arti faktor penghambat dalam skripsi ini adalah hal-hal atau berbagai keadaan yang menyebabkan atau mengakibatkan tenun troso langka dijumpai, adapun faktor-faktor tersebut antara lain modal, bahan baku, tenaga kerja, desain, teknologi dan pemasaran.

1.5.2 Perkembangan

Perkembangan adalah perihal berkembang W.J.S Poerwadarminto, 2002:731. Yang dimaksud perkembangan disini adalah berkembang atau menjadi besar produksi tenun troso yaitu dengan naiknya nilai produksi.

1.5.3 Tenun Troso

Tenun adalah barang-barang yang dibuat dari benang kapas, sutra dsb dengan menggunakan alat perkakas untuk membuat kain W.J.S Poerwadarminto, 1999:1054 Tenun troso adalah kain tenun yang cara pembuatanya dengan menggunakan ATBM alat tenun bukan mesin yang menghasilkan tenun ikat dengan merek dagang troso Eko Punto hendro, 2000:4. Arti tenun troso adalah barang tenunan yaitu barang tenunan yang cara pembuatanya dimulai dari menter atau mewarnai. Dalam proses ini, benang diwarnai sesuai pewarnaan juga kemudian dijemur. Berikutnya, proses spul atau benang digulung kecil. Proses ketiga, benang diproses dan dipasang ke alat tenun bukan mesin ditempat tersebut dinamakan dicucuk. Proses yang terakhir adalah penenunan.

1.5.4 Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara

Secara administrasi sentra tenun troso terletak di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan Kabupaten jepara. Desa Troso merupakan salah satu desa di antara desa yang berada di wilayah Kecamatan Pecangaan, tepatnya terletak 1,5 km dari Ibukota Kecamatan Pecangaan dan 15 km arah selatan dari Ibukota Kabupaten Jepara. Dari berbagai mata pencaharian yang ada di Desa Troso yaitu pengusaha, dan buruh industri, merupakan warga yang menjaga kelangsungan industri tenun Troso, kegiatan yang dilakukan setiap hari untuk membuat lembar demi lembar kain. Keterampilan membuat tenun ikat sudah dimiliki oleh warga Desa Troso sejak tahun 1935 yang bermula dari Tenun Gendong warisan turun- temurun.Tahun 1943 mulai berkembang Tenun Pancal dan kemudian pada tahun 1946 beralih menjadi Alat Tenun Bukan Mesin ATBM, hingga sekarang. Keterampilan ini terus berkembang. Desa Troso yang terletak di Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memproduksi jenis kain tenun di antara beberapa daerah lainya di Indonesia. Jenis tenun yang kini dikembangkan di Desa Troso menunjukkan salah satu cara masyarakat untuk bertahan dalam bidang perekonomian. Dalam proses pembuatan tenun troso memang masih diwarnai oleh faktor ketrampilan tangan atau cara-cara tradisional, sehingga dapat menimbulkan kesan seni. Pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa arti judul skripsi “Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Tenun Troso di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara ” adalah adanya beberapa faktor yang meliputi modal, bahan baku, tenaga kerja, desain, teknologi dan pemasaran yang menyebabkan suatu benda dalam hal ini tenun troso belum berkembang.

1.6 SISTEMATIKA SKRIPSI

Dokumen yang terkait

Identitas Merek Kain Tenun Troso Jepara

0 41 50

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUKSI BUSANA READY TO WEAR PADA INDUSTRI TENUN IKAT TROSO DEWI SHINTA DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

26 226 243

HUBUNGAN PATRON KLIEN DALAM INDUSTRI KERAJINAN TENUN IKAT TROSO DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

0 15 109

Faktor perilaku dan lingkungan penderita TB Paru pada pekerja tenun troso di wilayah kerja Puskesmas Pecangaan Kabupaten Jepara 2013.

1 6 15

KELANGSUNGAN USAHA INDUSTRI TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI INDUSTRI KECIL TENUN IKAT DI KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara).

3 24 129

PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP PADA INDUSTRI TENUN IKAT DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 121

SISTEM INFORMASI PENJUALAN KAIN TENUN BERBASIS WEB PADA PAGUYUBAN TENUN TROSO DI PECANGAAN JEPARA

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Geografi Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara - AKAD JUAL BELI KAIN TENUN SECARA ONLINE MENURUT HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA) -

0 1 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA UKM DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN - UNISNU Repository

0 0 14