c. Langkah-langkah dalam metode
keputusan fuzzy
Langkah 1: Hitung biaya produksi fuzzy per unit UC .
Langkah 2: Hitung biaya diferensial fuzzy per unit UDC .
Langkah 3: Jika biaya diferensial fuzzy per unit UDC 0, lanjutkan ke
langkah 4. Jika tidak maka keputusan “membeli” diambil
dan lanjutkan ke langkah ke-8.
Langkah 4: Hitung biaya total pembelian fuzzy
TP . Langkah 5: Hitung biaya total produksi
fuzzy yang memungkinkan
TC . Langkah 6: Hitung biaya total diferensial
fuzzy TDC .
Langkah 7: Jika TDC 0 maka keputusan ”membuat”
dipilih dan
lanjutkan ke langkah ke-8. Jika
tidak maka
dipilih keputusan
”membeli” dan
lanjutkan ke langkah ke-8. Langkah 8: Selesai.
Berikut akan disajikan flowchart sederhana tentang metode keputusan “membeli atau membuat sendiri”.
Gambar 6 Flowchart sederhana dalam pengambilan keputusan “membeli atau membuat sendiri”
Kasus 1 Perusahaan
Penerbangan ”Rajawali
Airlines” merencanakan untuk memperbaiki dapur udara guna meningkatkan fasilitas
pelayanan mereka. Ketika para pimpinan perusahaan bertemu, mereka memperkirakan
informasi yang belum pasti mengenai harga, biaya per unit, dan jumlah permintaan per
tahun sebagai berikut :
Biaya pembelian per unit kira-kira Rp
800000, maka
760000, 800000, 840000. UP
=
Jumlah permintaan per tahun kira-kira Rp
200 juta,
maka
190 , 200
, 210 .
Q juta
juta juta
=
Biaya bahan baku per unit kira-kira Rp
300000, maka
285000, 300000, 315000. DM
=
Biaya tenaga kerja dalam pembuatan per unit kira-kira Rp 200000, maka
190000, 200000, 210000. DL
= Biaya proses produksi pabrik per unit
kira-kira Rp
400000, maka
380000, 400000, 420000. FC
=
Perusahaan tersebut mempertimbangkan alternatif untuk membeli dari pemasok lain
dan sisa dana yang direncanakan akan ditabung untuk kebutuhan yang lainnya
sehingga akan menghasilkan biaya yang dikorbankan opportunity cost kira-kira
Rp 3M maka
2, 85 , 3
, 3,15 OC
M M
M =
. Dari informasi di atas, perusahaan
penerbangan “Rajawali Airlines” berusaha untuk membuat keputusan yang terbaik
antara “membeli atau membuat sendiri” barang yang mereka butuhkan tersebut.
Berdasarkan
langkah-langkah dalam
metode keputusan fuzzy : Langkah 1
: Hitung biaya produksi fuzzy per unit UC.
Akan digunakan persamaan 2,
UC
= DM DL
FC ⊕
⊕ 285000,300000,315000 190000,200000,210000
= ⊕
380000, 400000, 420000 ⊕
855000, 90000, 945000 =
.
Langkah 2
: Hitung biaya diferensial fuzzy per unit UDC.
Akan digunakan persamaan 1,
UDC UP UC
= Θ
760000,800000,840000
855000,90000,945000
= Θ
185000, 100000, 15000 = −
− −
.
Langkah 3
: Periksa apakah UDC0. Nilai
β
, yang merupakan tingkat resiko dari
para pembuat
keputusan, dapat
diperoleh dengan menggunakan definisi 11, [
] 1
i i
i i
e d
m i
f d
m β
− =
− =
300000 285000 200000 190000 400000 380000 315000 285000 210000 190000 420000 380000
800000 760000 200 190
3 2,85
840000 760000 210 190
3,1 2,85
6 juta
juta M
M juta
juta M
M −
− −
+ +
− −
− −
− −
+ +
+ −
− −
= 0.5
=
Kemudian dengan
menggunakan nilai
integral kiri dan integral kanan serta perankingan dari bilangan fuzzy akan
diperoleh :
100000 185000 142500,
2 2
L
a c UDC
I
+ −
− =
= = −
15000 100000 57500,
2 2
R
a b UDC
I
+ −
+ − =
= = −
0.5 575000 1 0.5 142500
100000. D UDC
= × −
+ −
× − = −
Karena DUDC0 maka UDC0 sehingga keputusan
“membeli” dipilih
sebagai keputusan yang terbaik oleh perusahaan.
Kasus 2 PT X bergerak dalam usaha memproduksi
kendaraan
bermotor. Perusahaan
ini menghadapi permasalahan dalam usaha
guna meningkatkan kualitas produk mereka. Ketika para pimpinan perusahaan bertemu,
mereka memperkirakan informasi yang belum pasti mengenai harga, biaya per unit
dan jumlah permintaan per tahun sebagai berikut:
Biaya bahan baku per unit kira-kira Rp 30, maka
28.5, 30, 31.5. DM
=
Biaya tenaga kerja dalam pembuatan per unit
kira-kira Rp
20, maka
19, 20, 21. DL
=
Biaya proses produksi pabrik per unit kira-kira Rp 40, maka
38, 40, 42. FC
= Biaya pembelian per unit meningkat
dari Rp 80 kira-kira menjadi Rp100, maka 95,100,105
UP =
. Jumlah permintaan per tahun kira-kira
Rp 3500000,
maka 3300000, 3500000, 3700000
Q =
. Perusahaan tersebut mempertimbangkan
alternatif membuat sendiri barang yang perusahaan mereka butuhkan dan sisa dana
yang direncanakan dapat ditabung untuk kebutuhan yang lainnya sehingga akan
menghasilkan biaya yang dikorbankan