Pengukuran kecepatan aliran udara dilakukan dengan menggunakan anemometer. Pengukuran ini dilakukan sebanyak tiga kali ulangan pada titik-titik
yang sama dengan pengukuran suhu. Titik pengukuran kecepatan udara sesuai titik-titik unit termokopel pengukuran suhu dapat dilihat pada Tabel 10.
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan thermokopel CA yang dihubungkan dengan hybrid recorder, pencatatan dilakukan setiap 2 jam selama
proses pengeringan berlangsung. Lokasi titik-titik pengukuran suhu dan kecepatan dilakukan pada bidang zx untuk ketinggian y dari 0 lantai ISDdasar bahan
untuk masing-masing tingkatan tumpukan, dan pada bidang zy untuk jarak dari sisi dinding ISD untuk masing-masing tingkatan tumpukan. Tebal setiap
tumpukan untuk setiap kali loading adalah 0.50 m. Pembentukan posisi pengukuran dilakukan dengan membuat grid dari kawat halus, gambar titik-titik
pengukuran sebanyak 20 titik dapat dilihat pada Lampiran 13, koordinat lokasi titik-titik pengukuran tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Koordinat lokasi titik-titik pengukuran suhu, kecepatan udara dan RH dalam ISD dengan termokopel
Xm Y m
Z m Unit
Xm Y m
Z m Unit
0.8 0.75 0.2
1 0.2 1.75
- 0.8
1 - 0.8
0.75 - 0.2
1 - 0.2
1.75 0.8
1 0.2 0.75
- 0.8
1 0.8 2.25
0.2 1
- 0.2 0.75
0.8 1
- 0.8 2.25
- 0.2 1
0.8 1.25 0.2
1 0.2 2.25
- 0.8
1 - 0.8
1.25 - 0.2
1 - 0.2
2.25 0.8
1 0.2 1.25
- 0.8
1 0.8 2.75
0.2 1
- 0.2 1.25
0.8 1
- 0.8 2.75
- 0.2 1
0.8 1.75 0.2
1 0.2 2.75
- 0.8
1 - 0.8
1.75 - 0.2
1 - 0.2
2.75 0.8
1 1.05
0.75 1 bk RH1
3.25 1 bk RH3
1.07 0.75
1 bb RH1 3.25
1 bb RH3 -1.05 1.75
0 1 bk
RH2 -
- -
- -1.07 1.75
1 bb
RH2 -
- -
- Jumlah 14
12
3.3.6 Pengukuran RH
RH udara pengering diukur dengan menggunakan termokopel yang dibuat sebagai bola basah dan bola kering. Pengukuran dilakukan pada 4 titik yaitu: RH
lingkungan 1 titik dan 3 titik di dalam bangunan ISD dengan jarak masing-masing kearah sumbu y dari bidang zx lantai pengering. Pengukuran RH dilakukan
setiap 2 jam selama proses pengeringan berlangsung. Koordinat titik pengukuran RH dalam ruang ISD dapat dilihat pada Tabel 10.
Untuk data pengukuran yang digunakan pada validasi terhadap hasil simulasi CFD, pengukuran RH menggunakan bola kering dan bola basah
dilakukan pada 20 titik sesuai dengan titik pengukuran suhu yang hanya dilakukan satu kali pada kondisi steady.
3.3.7 Pengukuran Kadar Air Jagung
Kadar air jagung diukur dengan menggunakan moisture tester dan oven drying. Metode pengukuran kadar air dengan oven drying adalah berdasarkan
metode primer Henderson Perry 1976, persentase kadar air dihitung dengan Persamaan 5 dan 6. Pengambilan sampel ukur dilakukan pada 6 titik pada garis
tengah diameter ISD Lampiran 14 koordinat lokasi titik-titik pengambilan sampel pada bidang xz dengan ketinggian y dapat dilihat pada Tabel 11.
Pengukuran dilakukan setiap 2 jam, selama masa pengeringan dan 1 kali setelah selesai penyimpanan.
Tabel 11 Koordinat lokasi titik-titik pengambilan sampel untuk pengukuran kadar air jagung
xm y m
z m Sampel
xm y m
z m Sampel
0 0.1 0.9 1
0 0.4 0.9 1
0 0.1 0.55 1 0 0.4 0.55 1
0 0.1 0.2 1
0 0.4 0.2 1
0 0.1 -0.2 1 0 0.4
-0.2 1 0 0.1 -0.55 1
0 0.4 -0.55 1 0 0.1 -
0.9 1 0 0.4 -
0.9 1 Jumlah 6
6
3.3.8 Validasi Model Simulasi
Validasi dilakukan untuk membandingkan hasil pengukuran dan hasil simulasi yang didapat, pada titik-titik dan lokasi tertentu. Kriteria hasil validasi
dianalisis dengan metode curve-fitting dan standar deviasi. Sementara besarnya error dalam validasi dihitung dengan persamaan mean absolute error MAE
berikut ini: ∑ |
| .......................................................... 46 Validasi data pada CFD meliputi suhu, aliran udara dan RH, sementara
validasi data kadar air jagung dilakukan berdasarkan hasil simulasi model pengeringan tumpukan pada Visual Basic 6.0.
3.3.9 Uji Mutu Jagung Hasil Pengeringan dan Penyimpanan di dalam In-