Simulasi Sistem Thermal ISD Simulasi Pengeringan Tumpukan Lapis Tebal Jagung

3.3.1 Simulasi Sistem Thermal ISD

Simulasi sistem thermal pada bagunan ISD dibuat dengan menggunakan software CFD yaitu Gambit 2.2.30 Fluent 6.1.18, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a pembuatan geometri bangunan ISD menggunakan Gambit 2.2.30, meliputi: bangunan, lantai, pipa-pipa penyalur udara, inletkipas kecepatan udara masuk dan outlet. b pembuatan mesh volume pada geometri dengan menggunakan Gambit 2.2.30. c pendefinisian variabel operasi meliputi; sifat termal bahan, menentukan kondisi batas yang sesuai pada sel yang merupakan batas domain berdasarkan bentuk saluran dalam ruangan, model simulasi berupa model energi, dan satuan yang digunakan pada geometri yang dibuat dengan menggunakan Fluent 6.1.18. d inisiasi dilakukan pada Fluent 6.1.18 .e penentuan zona permukaan hasil simulasi yang akan ditampilkan pada Fluent 6.1.18. Adapun asumsi, kondisi awal dan kondisi batas dalam simulasi aliran udara dengan CFD dapat dilihat pada Lampiran 7. Simulasi CFD dilakukan dengan dua kondisi terhadap pipa saluran udara yang ditempatkan di dalam ISD, yaitu: 1. Simulasi 1: Bangunan ISD dikondisikan sesuai dengan bangunan ISD di lapangan dengan 9 buah pipa input setengah berpori, sisi dari pipa yang berpori diposisikan menghadap ke dinding. Sementara 4 buah pipa output seluruhnya berpori. 2. Simulasi 2: Bangunan ISD dengan pipa input dan output yang seluruhnya berpori, Simulasi ini merupakan modifikasi pada jenis pipa input. Pada Simulasi ini seluruh pipa input dikondisikan memiliki pori keseluruhan.

3.3.2 Simulasi Pengeringan Tumpukan Lapis Tebal Jagung

Simulasi pengeringan tumpukan lapis tebal jagung yang dibuat dalam program komputer Visual Basic 6.0, untuk menyelesaikan persamaan-persamaan secara simultan, yaitu; Persamaan 23, Persamaan 27, Persamaan 37 dan Persamaan 45. Algoritma dan parameter simulasi dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9, sementara kode program Visual Basic dan Interface dari program simulasi tersebut disajikan pada Lampiran 10 dan 11. Simulasi dilakukan dengan dua kondisi yaitu: 1. Simulasi 1: untuk kondisi proses pengeringan pada musim hujan, dilakukan dengan ketebalan tumpukan 2.50 m, dengan kadar air awal jagung 18 b.k, suhu jagung 29.5 o C, suhu udara masuk 31 o C dengan RH 73 dan laju massa udara 12.7 kgmnt-m 2 . 2. Simulasi 2: untuk kondisi proses pengeringan pada musim kemarau, dilakukan dengan ketinggian tumpukan 2.50 m, dengan kadar air awal jagung 18 b.k, suhu jagung 29.5 o C, suhu udara masuk 33 o C dengan RH 59.8 dan laju massa udara 12.7 kgmnt-m 2 . 3.3.3 Percobaan Pengeringan dan Penyimpanan Jagung Percobaan pengeringan dan penyimpanan jagung di dalam ISD dilakukan pada kapasitas 1500 kg dari kapasitas total ISD sebesar 7500 kg. Pengeringan dilakukan dalam 2 kali percobaan untuk waktu yang berbeda yaitu : Percobaan 1 : dilakukan pada musim hujan, yaitu pada bulan Nopember 2007 dengan massa jangung 1500 kg dan ketebalan tumpukan jagung 0.5 m. Percobaan 2 : dilakukan pada awal musim kemarau, yaitu pada bulan Mei 2008 dengan massa jagung 1500 kg dan ketebalan tumpukan jagung 0.5 m.

3.3.4 Distribusi Udara