Lokasi Penelitian Penentuan Informan

Wawancara pertama dilakukan pada informan SA tanggal 16 Desember 2015. Wawancara dilakukan di sekretariat UKM yang diikuti oleh SA. SA sangat kritis terhadap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ia menjawabnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadinya. Alasan peneliti memilih SA sebagai informan, karena menurut peneliti SA yang notabene mahasiswa yang bergabung dalam sebuah organisasi akan memberikan pemikiran- pemikiran yang lebih kritis dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak tergabung dalam organisasi apapun. Wawancara kedua dilakukan pada informan RK tanggal 17 Desember 2015 di kediaman RK. Dalam proses wawancara ini, RK sangat terbuka dengan semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Pertanyaan yang diajukan dijawab dengan baik oleh RK. Bahkan, ia memberikan penjelasan yang lebih dari setiap pertanyaan. Peneliti menentukan RK sebagai informan berdasarkan rekomendasi dari rekan peneliti yang mengenal RK sebagai seorang pengguna jilboobs. Tentunya peneliti melakukan observasi terlebih dahulu terhadap RK sebelum menentukan ia menjadi informan. Wawancara ketiga dilakukan pada informan PA tanggal 21 Desember 2015. PA merupakan seorang pengguna jilboobs. Peneliti mencari PA dan ia bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Selama proses wawancara, PA juga cukup terbuka dengan semua pertanyaan yang diajukan. Ia menjawabnya dengan jujur dan juga lugas. Proses wawancara dengan PA ini dilakukan di lapangan bola Universittas Lampung ketika ia sedang berolahraga di sore hari. Hanya saja ketika wawancara, PA tidak bersedia didokumentasikan, karena ia sedang tidak mengenakan jilbab. Wawancara keempat dilakukan pada informan EN tanggal 23 Desember 2015 di ruang baca Fakultass Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Sama halnya dengan RK, peneliti menentukan EN sebagai informan berdasarkan rekomendasi dari rekan peneliti yang mengenal EN sebagai pengguna jilboobs melalui proses pengamatan terlebih dahulu. Selama proses wawancara, EN juga sangat terbuka dengan semua pertanyaan yang diajukan, sehingga memudahkan peleiti juga untuk berkomunikasi dengannya. Wawancara kelima dilakukan pada informan ME tanggal 5 Januari 2016 di Mushola Tarbiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. ME merupakan mahasiswa yang menggunakan jilbab syar’i. Ia juga menjadi salah satu pengurus Forum Studi Pengembangan Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Lampung. Selama proses wawancara, ME meberikan jawaban yang lugas dari setiap pertanyaan yang diajukan. Tidak hanya di kampus saja, peneliti juga berkomunikasi dengan ME melalui SMS dan BBM ketika ingin menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Wawancara keenam dilakukan pada informan AR tanggal 13 Juni 2016 di gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. AR merupakan mahasiswa yang menggunakan jilboobs. Berbeda dengan ketiga