PENUTUP ANALISIS KRIMINOLOGI TERHADAP PENINGKATAN KETERLIBATAN WANITA DALAM PEREDARAN NARKOTIKA

18 7. J.M Van Bemmelen berpendapat bahwa kriminologi adalah suatu ilmu yang mencari sebab-sebab dari kelakuan asusila merusak. 30 8. Menurut Soejono D menjelaskan bahwa dari segi etimologisnya istilah kriminologi terdiri dari dua suku kata yakni, crimes yang berati kejahatan, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan, jadi menurut pandangan etimologi istilah kriminologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu tentang kejahatan dan kejahatan yang dilakukannya. 31 9. Menurut Romli Atmasasmita menjelaskan bahwa Kriminolgi merupakan studi tentang tingkah laku manusia dan tidaklah berbeda dengan studi tentang tingkah laku lainnya yang bersifat non kriminal. 32 Bonger membagi kriminologi menjadi 5 lima cabang,yakni: 33 1. Antropologi kriminal: merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat dan ilmu ini memberikan suatu jawaban atas pertanyaan tentang orang jahat dalam tubuhnya mempunyai tanda-tanda seperti apa, misalnya apakah ada hubungan antara suku bangsa dengan kejahatan 2. Sosiologi Kriminal: Ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat, pokok utama dalam ilmu ini adalah, sampai dimana letak sebab- sebab kejahatan dalam masyarakat. 3. Psikologi Kriminal: Ilmu pengetahuan tentang penajahat yang dilihat dari sudut jiwanya. 4. Psikopayologi Kriminal dan Neuropatologi Kriminal: Yakni suatu ilmu tentang penjahat yang sakit jiwa atau urat syaraf. 5. Penologi: Ilmu tentang berkembangnya hukuman dalam hukum pidana. Bonger juga mengatakan bahwa ada Kiminologi Terapan dalam bentuknya dibagi menjadi 3 tiga bagian: 34 1. Higiene Kriminil: Yakni usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kejahatan. Misalnya usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menerapkan undang-undang, sistem jaminan hidup dan kesejahtraan yang dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kejahatan. 2. Politik Kriminal: Usaha penanggulangan kejahatan di mana suatu kejahatan telah terjadi. Dalam hal ini dilihat bagaimana seseorang melakukan kejahatan, jadi tidak semata-mata penjatuhan sanksi. 30 Ibid,hlm. 22-28. 31 Mulyana W.Kusumah. 1981. Aneka Permasalahan Dalam Ruang Lingkup Kriminologi.Alumni: Bandung.hlm.7. 32 Ibid.,hlm.7 33 Ibid, hlm. 37. 34 Ibid,hlm. 38. 19 3. Kriminalistik: Merupakan ilmu tentang pelaksanaan penyelidikan teknik kejahatan dan pengusutan kejahatan. Kriminologi dalam pandangan Edwin H. Sutherland dan Donald R. Cressey, dibagi menjadi tiga cabang utama. 35 1. Sosiologi Hukum: Cabang kriminologi ini merupakan analisisis ilmiah atas kondisi-kondisi berkembangnya hukum pidana. Dalam pandangan Sosiologi Hukum, bahwa kejahatan itu dilarang dan diancam dengan suatu sanksi. 2. Etiologi Kejahatan: Merupakan cabang Kriminologi yang mencari sebab musabab dari kejahatan. 3. Penologi: Merupakan ilmu tentang hukuman, akan tetapi Sutherland memasukkan hak-hak yang behubungan dengan usaha pengendalian kejahatan baik refresif maupun peventif.

B. Pengertian dan Jenis-jenis Narkotika

Masalah narkotika sudah menajdi pembicaraan dan perhatian masyarakat luas. Penyalahgunaan narkotika merupakan bahaya yang sangat memprihatinkan, karena narkotika dapat merusak pribadi-pribadi yang menyalahgunakannya, baik secara fisik maupun mental. Dampak semakin meninkatnya jumlah pecandunya maka akan mengaiatkan terjadinya gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat yaitu dari meningkatnya kriminalitas dan penyakit sosial lainnya. Umumnya remaja tidak mengetahui akan akibat yang ditimbulkan nya dari penyalahgunaan narkotika. Mereka hanya mengetahui bahwa dengan menggunakan narkotika akan mendapatkan rasa nikmat dengan mengkhayal dalam perasaan menyenangkan. 35 Ibid,hlm. 39.