HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

17

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Kriminologi

Nama kriminologi pertama kali diberi nama oleh Paul Topinard ia adalah seseorang antropolog Prancis, menurutnya kriminologi berasal dari kata “Crimen” kejahatanpenjahat, dan “logos” ilmu pengetahuan, apabila dilihat dari istilah tersebut, maka kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan. 23 Berikut defenisi kriminologi menurut beberapa sarjana : 1. Cesaria Beccaria mempopulerkan istilah kriminologi sebagai reformasi terhadap hukum pidana dan bentuk hukuman. 24 2. Jeremy Bentham mengembangkan teori rtika didasarakan pada sebuah kalkulasi empiris sebagai sebagian besar dari sifat manusia. 25 3. Edwin H. Sustherland dan donald R. Cressey, yang mengatakan bahwa kriminologi adalah proses pembentukan hukum, pelanggaran hukum, dan reaksi terhadap para pelanggar hukum. 26 4. Paul Mudigno Mulyono memberikan definisi kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan sebagai masalah manusia. 27 5. W.A Bonger sebagai pakar kriminologi, mengatakan bahwa kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari, menyelidiki sebab-sebab kejahatan dan gejala kejahatan dalam arti seluas-luasnya adalah termasuk mempelajari penyakit sosial. 28 6. Wilhem Suer mengatakan kriminologi merupakan ilmu pengetahuan tentang kejahatan yang dilakukan oleh individu dan bangsa-bangsa yang berdaya. 29 23 Bosu, B. 1982. Sendi-sendi Kriminologi.Surabaya : Usaha Nasional, hlm. 19. 18 7. J.M Van Bemmelen berpendapat bahwa kriminologi adalah suatu ilmu yang mencari sebab-sebab dari kelakuan asusila merusak. 30 8. Menurut Soejono D menjelaskan bahwa dari segi etimologisnya istilah kriminologi terdiri dari dua suku kata yakni, crimes yang berati kejahatan, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan, jadi menurut pandangan etimologi istilah kriminologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu tentang kejahatan dan kejahatan yang dilakukannya. 31 9. Menurut Romli Atmasasmita menjelaskan bahwa Kriminolgi merupakan studi tentang tingkah laku manusia dan tidaklah berbeda dengan studi tentang tingkah laku lainnya yang bersifat non kriminal. 32 Bonger membagi kriminologi menjadi 5 lima cabang,yakni: 33 1. Antropologi kriminal: merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat dan ilmu ini memberikan suatu jawaban atas pertanyaan tentang orang jahat dalam tubuhnya mempunyai tanda-tanda seperti apa, misalnya apakah ada hubungan antara suku bangsa dengan kejahatan 2. Sosiologi Kriminal: Ilmu pengetahuan tentang kejahatan sebagai suatu gejala masyarakat, pokok utama dalam ilmu ini adalah, sampai dimana letak sebab- sebab kejahatan dalam masyarakat. 3. Psikologi Kriminal: Ilmu pengetahuan tentang penajahat yang dilihat dari sudut jiwanya. 4. Psikopayologi Kriminal dan Neuropatologi Kriminal: Yakni suatu ilmu tentang penjahat yang sakit jiwa atau urat syaraf. 5. Penologi: Ilmu tentang berkembangnya hukuman dalam hukum pidana. Bonger juga mengatakan bahwa ada Kiminologi Terapan dalam bentuknya dibagi menjadi 3 tiga bagian: 34 1. Higiene Kriminil: Yakni usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kejahatan. Misalnya usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menerapkan undang-undang, sistem jaminan hidup dan kesejahtraan yang dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kejahatan. 2. Politik Kriminal: Usaha penanggulangan kejahatan di mana suatu kejahatan telah terjadi. Dalam hal ini dilihat bagaimana seseorang melakukan kejahatan, jadi tidak semata-mata penjatuhan sanksi. 30 Ibid,hlm. 22-28. 31 Mulyana W.Kusumah. 1981. Aneka Permasalahan Dalam Ruang Lingkup Kriminologi.Alumni: Bandung.hlm.7. 32 Ibid.,hlm.7 33 Ibid, hlm. 37. 34 Ibid,hlm. 38.