15
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahsan dalam penulisan skripsi ini maka penulis memyusun pembahasan ini menjadi 5 bab, yaitu :
I. PENDAHULUAN
Sebagai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, permasalahan, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian serta sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan pustaka dari berbagai konsep atau kajian yang berhubungan dengan penyusunan skripsi dan diambil dari berbagai referensi atau bahan pustaka
terdiri dari pengertian dan ruang lingkup kajian kriminologi, tinjauan umum tentang narkotika, pengaturan hukum pidana terhadap kejahatan narotika dan
faktor-faktor penyebab wanita terlibat dalam peredaran narkotika.
III. METODE PENELITIAN
Bagian ini merupakan bagian yang menguraikan tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pendekatan masalah, sumber dan jenis data, cara
pengumpulan dan pengolahan data, serta analisis data.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan penjelasan dan pembahasan mengenai permasalahan yang ada tentang faktor penyebab keterlibatan wanita dan upaya peanggulangan
pencegahan wanita dalam peredaran ilegal narkotika.
16
V. PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan yang berisikan kesimpulan dan saran-saran dari penulis yang ditulis didalam skripsi.
17
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Kriminologi
Nama kriminologi pertama kali diberi nama oleh Paul Topinard ia adalah seseorang antropolog Prancis, menurutnya kriminologi berasal dari kata “Crimen”
kejahatanpenjahat, dan “logos” ilmu pengetahuan, apabila dilihat dari istilah tersebut, maka kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kejahatan.
23
Berikut defenisi kriminologi menurut beberapa sarjana : 1.
Cesaria Beccaria mempopulerkan istilah kriminologi sebagai reformasi terhadap hukum pidana dan bentuk hukuman.
24
2. Jeremy Bentham mengembangkan teori rtika didasarakan pada sebuah
kalkulasi empiris sebagai sebagian besar dari sifat manusia.
25
3. Edwin H. Sustherland dan donald R. Cressey, yang mengatakan bahwa
kriminologi adalah proses pembentukan hukum, pelanggaran hukum, dan reaksi terhadap para pelanggar hukum.
26
4. Paul Mudigno Mulyono memberikan definisi kriminologi sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajari kejahatan sebagai masalah manusia.
27
5. W.A Bonger sebagai pakar kriminologi, mengatakan bahwa kriminologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari, menyelidiki sebab-sebab kejahatan dan gejala kejahatan dalam arti seluas-luasnya adalah termasuk
mempelajari penyakit sosial.
28
6. Wilhem Suer mengatakan kriminologi merupakan ilmu pengetahuan tentang
kejahatan yang dilakukan oleh individu dan bangsa-bangsa yang berdaya.
29
23
Bosu, B. 1982. Sendi-sendi Kriminologi.Surabaya : Usaha Nasional, hlm. 19.