37
D. Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ditentukan dengan cara sebagai berikut: a.
Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer. Studi lapangan ini
dilakukan dengan metode wawancara terpimpin, yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada para responden yang telah ditentukan dimana pertanyaan
tersebut telah disiapkan terlebih dahulu. b.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder, dengan studi
kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil penelitian, yang dilakukan dengn cara membaca, mengutip dan menelaah bahan-bahan hukum
dan literatur yang ada relevansinya dengan permasalahan yang akan dibahas.
2. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari data sekunder maupun data primer kemudian dilakukan metode sebagai berikut:
a. Editing data, yaitu memilih data yang relevansinya bagi penelitian, kejelasanya, supaya memperoleh data yang benar-benar diperlukan dalam pembahasan.
b. Klasifikasi data, yaitu mengelompokan data sesuai dengan sub pokok bahasan supaya mempermudah dalam melakukan analisis.
c. Sistematisasi data, yaitu proses mengolah data yang diperoleh pada waktu penelitian karena data masih mentah, harus diolah terlebih dahulu. Tahap ini
38
data-data dirangkum, dipilih yang pokok dan relevan dengan permasalahan yang diteliti.
E. Analisis Data
Data yang diproleh kemudian akan di analisis dengan menggunakan dengan anlisis kualitatif. Analisis kualitatif yaitu melukiskan kenyataan-kenyataan yang
ada berdasarkan hasil penelitian. Dari analisis data tersebut dilanjutkan dengan menarik kesimpulan indukatif, yaitu cara berfikir yang didasarkan fakta-fakta
yang bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulan secara umum.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Faktor penyebab seseorang Wanita melakukan peredaran narkotika di
wilayah hukum Polresta Bandar Lampung adalah karena faktor ekonomi, faktor lingkungan
keluarga, faktor lingkungan
sosial dan
kurangnya pemahaman dan penghayatan serta pengamalan nilai- nilai keagamaan.
2. Upaya-upaya penanggulangan kejahatan peredaran narkotika dapat berupa upaya pencegahan penindakan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian, Badan
Narkotika Nasional, dan
pembinaan yang
dilakukan di Lembaga
Pemasyarakatan, selain itu pihak kepolisian memberikan pemahaman kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam menanggulangi masalah peredaran
narkotika khususnya lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.