TUJUAN MANFAAT BATASAN ISTILAH

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kepemimpinan Kepala Desa perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. 2. Untuk mengetahui hambatan Kepala Desa perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.

D. MANFAAT

Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat diambil manfaat yang berguna antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis a. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah di Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. b. Untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang kepemimpinan Kepala Desa perempuan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Kepala Desa, dapat memberikan gambaran yang positif bagaimana kewajiban pemimpin dalam pelaksanaan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

E. BATASAN ISTILAH

1. Kepemimpinan Kepemimpinan Leadership adalah kemampuan seseorang yaitu pemimpin atau leader untuk mempengaruhi orang lain yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya, sehingga orang lain tersebut bertingkah-laku sebagaimana kehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial Koentjaraningrat, 1967: 181. 2. Kepala Desa Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Kepala Desa adalah kepala pemerintah desa yang dipilih langsung oleh peduduk desa. Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun dan setelah itu dapat dipilih satu kali lagi untuk masa jabatan berikutnya. Kepala desa bertanggung jawab dalam bidang pembangunan, kemasyarakatan, dan pemerintahan. 3. Perempuan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 854, perempuan adalah orang manusia yang mempunyai puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui, atau istri, bini, lawan jenis laki. 10

BAB II LANDASAN TEORI