Validitas Data Penelitian Metode Analisis Data

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh fakta mengenai kebenaran yang valid. Karena objek yang menjadi sasaran penelitian dapat dipertanggung jawabkan dengan fakta yang ada. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data-data dari pemerintahan desa Karas Kepoh dan memperoleh arsip- arsip dari kantor desa serta dokumen-dokumen dari desa. Selain itu dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan situasi nyata di tempat observasi dalam penelitian ini. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang ada di Desa Karas Kepoh Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang, baik itu data penduduk, data sosial budaya, maupun data kondisi daerah. Data yang dikumpulkan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat apa yang terdapat di lapangan pada saat wawancara dan observasi.

F. Validitas Data Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai dengan instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2002 : 145. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi. Lexy J. Moleong 2000 menjelaskan bahwa teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan demikian, triangulasi merupakan sebuah pandangan yang bersifat multiperspektif. Denzin dalam Moleong, 2002 : 178 menyatakan ada empat macam teknik triangulasi, yakni 1 triangulasi sumber, 2 triangulasi metode, 3 triangulasi penyidik, dan 4 triangulasi teoretis. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, 3 membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat, pandangan seperti rakyat biasa, pejabat pemerintah, orang yang berpendidikan, orang yang berbeda, 5 menbandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan seperti dokumen tentang kepemimpinan kepala desa perempuan dan lain-lain.

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses merinci usaha secara formal untuk menentukan tema dan merumuskan hipotesis atau ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu Moleong, 2004:3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dualisme kepemimpian dalam pengelolaan hutan pada masyarakat adat sehingga digunakan analisis interaktif fungsional yang berpangkal dari empat kegiatan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Pengumpulan data diartikan sebagai suatu proses kegiatan pengumpulan data melalui wawancara maupun dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap. 2. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesana pula finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 3. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan untuk memeriksa, mengatur, serta mengelompokkan data sehingga mengahasilkan data yang deskriptif. 4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, kesimpulan adalah tujuan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang timbul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya merupakan validitasnya. Analisis data interactive model pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Miles dan Huberman dalam Rachman, 2011:175 Penelitian ini juga menggunakan analisis gender, analisis yang digunakan yaitu analisis gender Pathway, yaitu salah satu analisis gender yang dapat membantu para perencana dalam melakukan pengarusutamaan gender, dalam perencanaan kebijakan atau program pembangunan. Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui kesenjangan gender dengan melihat aspek, yaitu sebagai berikut: a. Akses adalah peluang atau kesempatan dalam memperoleh atau menggunakan sumber daya tertentu. b. Peran adalah keikutsertaan atau partisipasi seseorangkelompok dalam suatu kegiatan dan atau dalam pengambilan keputusan Pengumplan data Penyajian Data Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan penafsiran verifikasi c. Kontrol adalah penguasaan atau wewenang atau kekuatan untuk mengambil keputusan. d. Manfaat adalah kegunaan sumber yang dapat dinikmati secara optimal. Dengan menggunakan analisis Pathway dapat diidentifikasi kesenjangan gender dan permasalahan gender serta sekaligus menyusun rencana kebijakan program proyek kegiatan yang ditujukan untuk memperkecil atau menghapus kesenjangan gender tersebut.

H. Prosedur Penelitian