Data Teknis Perencanaan Tangga Laboratorium Perencanaan Tangga Laboratorium Lantai 1-2 dan Lantai 2-3

5.4 Data Teknis Perencanaan Tangga Laboratorium

 Mutu beton fc : 24,9 Mpa K300  Mutu baja tulangan fy : 240 Mpa  Tinggi tanjakanoptrede t : 18 cm  Lebar tanjakanantrede l : 30 cm  Lebar bordes lb : 128 cm  Tinggi ruangan tr : 420 cm  Tinggi dasar sampe bordes : 210 cm  Tebal selimut beton p : 2 cm  Tebal keramik max hk : 1 cm  Tebal spesi hs : 2 cm

5.3 Perencanaan Tangga Laboratorium Lantai 1-2 dan Lantai 2-3

Rencana tangga laboratorium lantai 1-2 dan lantai 2-3 Gedung PTIK Universitas Negeri Semarang dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 5.2 Rencana Tangga Laboratorium Lantai 1-2 dan Lantai 2-3  Syarat 2 . t + l = 60 sd 65 2 . t + l = 2 . 18 + 30 = 66 OK  Jumlah anak tangga antrade = = = 24 buah 152 152 152 152 20 128 330  Jumlah optrade = = = 7,11 buah 8 buah  Kemiringan tangga α = arc tan . = arc tan . = 31 o Keterangan:  t : tinggi anak tangga tinggi tanjakan = optrede  l : lebar anak tangga lebar injakan = antrede  tr : tinggi ruangan  lb : lebar bordes 5.5.1. Menentukan tebal pelat  Tebal pelat tangga Tebal pelat h min = . l tx = . 330 = 12,22 cm  Tebal pelat bordes Tebal pelat h min = . l by = . 332 = 12.22 cm Keterangan:  l tx : lebar tangga arah x  l by : lebar bordes arah y Tebal pelat tangga dan pelat bordes dipakai 15 cm dengan lebar tanjakan 30 cm dan tinggi tanjakan 18 cm. 5.5.2. Pembebanan tangga Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983 diperoleh:  Berat beton bertulang Bb : 2400 kgm 3  Berat penutup lantai keramik Wk : 24 kgm 2  Berat adukan semen per cm tebal Ws : 21 kgm 2  Beban hidup untuk tangga : 300 kgm 2 c. Beban tangga  Beban mati W D  Beban pelat tangga Wp = h . Bb = 0,15 . 24 = 3,6 kNm 2  Beban reling tangga perkiraan Wr = 0,15 kNm 2  Total beban mati W D = Wp + Wk + Ws + Wr = 3,6 + 0,24 + 0,21 + 0,15 = 4,2 kNm 2  Beban hidup W L = 3 kNm 2  Beban ultimed Wut = 1,2 . W D + 1,6 . W L = 1,2 . 4,2 + 1,6 . 3 = 9,84 kNm 2 d. Beban bordes  Beban mati W D  Beban pelat tangga Wp = h . Bb = 0,15 . 24 = 3,6 kNm 2  Total beban mati W D = Wp + Wk + Ws = 3,6 + 0,24 + 0,21 = 4,05 kNm 2  Beban hidup W L = 3 kNm 2  Beban ultimed Wub = 1,2 . W D + 1,6 . W L = 1,2 . 4,05 + 1,6 . 3 = 9,66 kNm 2 5.5.3. Perhitungan momen c. Untuk pelat tangga Momen – momen ditentukan sesuai tabel 1δ buku “Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang” pada lylx = 1,0 untuk kasus IV A didapatkan momen – momen sebagai berikut: ly = 156 cm lx = 330 cm  m lx = 0,024 . Wut . l x 2 = 0,024 . 9,84 . 3,30 2 = 2,57 kNm  m ly = 0,033 . Wut . l x 2 = 0,033 . 9,84 . 3,30 2 = 3,53 kNm  m ty = 0,069 . Wut . l x 2 = 0,069 . 9,84 . 3,30 2 = 7,39 kNm  m tix = ½ . m lx = ½ . 2,57 = 1,28 kNm d. Untuk pelat bordes Momen – momen ditentukan sesuai tabel 1δ buku “Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang” pada ly 2 lx 2 = 2,5 untuk kasus II didapatkan momen – momen sebagai berikut:  m lx = 0,062 . Wub . l x 2 = 0,062 . 9,66 . 1,28 2 = 0,98 kNm  m ly = 0,014 . Wub . l x 2 ly = 332 cm lx = 128 cm = 0,014 . 9,66 . 1,28 2 = 0,22 kNm  m tx = 0,083 . Wub . l x 2 = 0,083 . 9,66 . 1,28 2 = 1,31 kNm  m ty = 0,051 . Wub . l x 2 = 0,051 . 9,66 . 1,28 2 = 0,80 kNm Keterangan :  m lx = momen lapangan maksimum per meter lebar diarah x  m ly = momen lapangan maksimum per meter lebar diarah y  m tx = momen tumpuan maksimum per meter lebar diarah x  m ty = momen tumpuan maksimum per meter lebar diarah y  m tix = momen jepit tak terduga per meter lebar diarah x 5.5.4. Perhitungan tulangan Tebal pelat h = 150 mm, penutup beton menurut tabel 3 buku “Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang” ϕ D 36 mm : selimut beton p = 20 mm, diameter tulangan utama diperkirakan ϕ D = 8 mm pada dua arah. Tinggi efektif d dalam arah x d x = h – p – ½ ϕ D = 150 – 20 – ½ x 8 = 126 mm Tinggi efektif d dalam arah y d y = h – p – ϕ Dx - ½ ϕ Dy = 150 – 20 – 8 - ½ x 8 = 118 mm Untuk ρ min yang disyaratkan untuk seluruh mutu beton pelat dengan fy βδ0 Mpa ρ min = 0,00β5 lihat tabel 7 buku “Dasar – Dasar P erencanaan Beton Bertulang”. Untuk fc ≤ γ0 Mpa maka 1 = 0,85 ρ b = . = . = 0,053 ρ max = 0,75 . ρ b = 0,75. 0,053 = 0,039 c. Untuk pelat tangga Momen lapangan dalam arah x m lx = 2,57 kNm ρ = = = 0,0007 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,0007 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A slx = ρ min . b . dx . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,126 . 10 6 = 315 mm 2 Momen lapangan dalam arah y m ly = 3,53 kNm ρ = = = 0,0004 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,0004 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A sly = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,118 . 10 6 = 295 mm 2 Momen tumpuan dalam arah y m ty = 7,39 kNm ρ = = = 0,0024 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,0024 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A sty = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,118 . 10 6 = 295 mm 2 Momen jepit tak terduga dalam arah x m tix = 1,28 kNm ρ = = = 0,00037 Pemeriksaan ρ min untuk momen jepit tak terduga tidak diperlukan. A stix = ρ . b . dx . 10 6 = 0,00037 . 1 . 0,126 . 10 6 = 46,62 mm 2 d. Untuk pelat bordes Momen lapangan dalam arah x m lx = 0,98 kNm ρ = = = 0,00028 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,00028 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A slx = ρ min . b . dx . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,126 . 10 6 = 315 mm 2 Momen lapangan dalam arah y m ly = 0,22 kNm ρ = = = 0,00007 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,00007 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A sly = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,118 . 10 6 = 295 mm 2 Momen tumpuan dalam arah x m tx = 1,31 kNm ρ = = = 0,00038 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,00038 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A stx = ρ min . b . dx . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,126 . 10 6 = 315 mm 2 Momen tumpuan dalam arah y m ty = 0,80 kNm ρ = = = 0,00026 Karena ρ min ρ ρ max = 0,0025 0,00026 0,037 maka yang dipakai adalah ρ min = 0,0025 A sty = ρ min . b . dy . 10 6 = 0,0025 . 1 . 0,118 . 10 6 = 295 mm 2 5.5.5. Pemilihan tulangan Pemilihan tulangan untuk pelat tangga dan bordes disajikan dalam tabel di bawah ini. Pelat Lantai M Mu kNm ρ min ρ As mm 2 Tulangan Untuk Pelat Tangga m lx 2,57 0,0025 0,0007 315 Φ10 - 200 m ly 3,53 0,0004 295 Φ10 - 250 m ty 7,39 0,0024 295 Φ10 - 250 m tix 1,28 - 0,00037 46,62 Φ10 – 450 Untuk Pelat Bordes m lx 0,98 0,0025 0,00028 315 Φ10 - 200 m ly 0,22 0,00007 295 Φ10 - 250 m tx 1,31 0,00038 315 Φ10 - 200 m ty 0,80 0,00026 295 Φ10 - 200 Tabel 5.2 Tulangan Pelat Tangga dan Bordes 5.5.6. Pemeriksaan lebar retak Untuk fy 240 Mpa tidak memerlukan pemeriksaan lebar retak. 202

BAB VI PERENCANAAN PORTAL