2.2.2 Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam belajar yang Efektif
Untuk meningkatkan cara belajar yang perlu memperhatikan beberapa faktor- faktor dalam belajar efektif berikut ini Slameto 2010: 74:
2.2.2.1 Kondisi internal
Kondisi internal yaitu kondisi situasi yang ada dalam diri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya, ketentramannya, dsb. Menurut maslow
dalam buku Slameto 2010: 74 ada tujuh jenjang kebutuhan primer yang harus dipenuhi, terdiri dari:
Kondisi internal
Gambar 2.1 Skema kondisi internal Dari skema diatas, pengertian-pengertian dari kondisi internal dapat
dijelaskan sebagai berikut: 1 Kebutuhan fisiologi, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan
akan makan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar yang efektif dan efisien siswa harus sehat, karena jika sakit maka dapat mengganggu
kerja otak dan konsentrasi belajar. Pengertian ini dapat diartikan dengan adanya 1 Kebutuhan fisiologi
2 Kebutuhan akan keamanan 3 Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta
4 Kebutuhan akan
keinginan dan
keberhasilan 5 Kebutuhan self actualisation
6 Kebutuhan untuk
mengetahui dan
mengerti
kebutuhan fisiologi yang cukup siswa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti mata pelajaran muatan lokal bordir.
2 Kebutuhan akan keamanan, manusia membutuhkan ketentaraman dan keamanan
jiwa. Perasaan
kecewa, dendam,
takut akan
kegagalan, ketidakseimbangan mental dan kegoncangan emosi yang lain dapat mengganggu
kelancaran belajar seseorang. Oleh karena itu, agar cara belajar siswa dapat ditingkatkan ke arah yang
efektif, maka siswa harus dapat menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan konsentrasi pikiran yang dapat dipusatkan dalam
mempelajari mata pelajaran muatan lokal bordir. 3 Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta, manusia dalam hidup membutuhkan
kasih sayang dari orangtua, saudara dan teman-teman yang lain. Siswa akan merasa bahagia apabila dapat membantu orang lain. Keinginan untuk diakui sama
dengan orang lain merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, dengan adanya kebersamaan terhadap teman maupun orang
tua maka akan menumbuhkan semangat dan antusias siswa dalam mengikuti mata pelajaran muatan lokal bordir.
4 Kebutuhan keinginan akan keberhasilan, tiap orang akan berusaha agar keinginannya dapat berhasil. Untuk keberhasilan belajar perlu optimis, percaya
akan kemampuan diri, dan yakin bahwa apa yang dipelajari adalah merupakan hal-hal yang kelak akan banyak berguna bagi diri siswa.
Pengertian ini dapat diartikan bahwa keinginan dan keberhasilan siswa dalam mata pelajaran muatan lokal bordir untuk mencapai hasil yang baik harus
berusaha sesuai dengan kemampuan dan keyakinan. Dengan demikian, Kegiatan membordir bisa memenuhi siswa dalam mencapai keberhasilan dalam tujuan
belajar. 5 Kebutuhan self actualisation, belajar yang efektif dapat diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri atau image seseorang. Tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakan. Dengan demikian, siswa
memenuhi keinginannya untuk belajar bordir supaya dapat mencapai cita-cita untuk mendapatkan hasil yang baik dalam membordir.
6 Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, yaitu kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk
mengerti sesuatu. Dengan demikian, dengan adanya kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, maka tentunya pengetahuan dan wawasan siswa tentang bordir
menjadi lebih luas. 7 Kebutuhan estetik, yaitu kebutuhan yang memanifestasikan sebagai
kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini hanya mungkin terpenuhi jika siswa tidak henti-hentinya belajar, tidak
hanya selama pendidikan formal saja tetapi setelah selesai sekolah, setelah bekerja, berkeluarga serta berperan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, bahwa setelah lulus sekolah dan bekerja nantinya siswa tidak berhenti untuk belajar atau mempelajari bordir, sehingga ilmu yang diperoleh
menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat di sekitarnya.
2.2.2.2 Kondisi eksternal