berhubungan langsung dengan regulator. Gas akan mengalir keluar dengan tekanan rendah bila katup dibuka.
2.3. Manfaat LPG
Indonesia mulai memperkenalkan dan memasarkan LPG sejak tahun 1968. Awal mula tujuan Pertamina memasarkan LPG adalah dalam rangka
meningkatkan pemanfaatan hasil produk dari minyak bumi dan sekaligus diharapkan mampu mengurangi laju permintaan minyak tanah untuk rumah
tangga di dalam negeri. Melihat perkembangan permintaan dari tahun ke tahun sampai dengan
sekarang, telah terjadi peningkatan penggunaan gas LPG yang sangat tajam di Indonesia, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Sejalan dengan
kemajuan pembangunan, maka Pertamina dituntut untuk lebih meningkatkan pelayanan dan pemerataan pemasaran gas LPG guna memenuhi permintaan yang
semakin meningkat. LPG di Indonesia digunakan selain digunakan sebagai bahan bakar dapat
juga digunakan untuk kebutuhan non-bahan bakar untuk bahan baku industri. Sebagai bahan bakar, LPG dapat digunakan untuk :
1. Rumah Tangga : a. Sebagai bahan bakar kompor gas,
b. Sebagai bahan bakar water heater, c. Sebagai bahan bakar lampu penerangan.
2. Industri :
a. Industri makanan. LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk memanasi atau mengeringkan dalam produksi crackers, biskuit, dan roti.
b. Industri tekstil. LPG dipakai sebagai bahan bakar untuk proses produksi dari pabrik tekstil.
c. Industri kertas dan percetakan. LPG digunakan sebagai sumber panas dalam proses pengeringan, pencairan, dan pemanasan.
d. Industri keramik dan gelas. LPG digunakan sebagai bahan bakar dalam proses peleburan dan pembentukan gelas, bahan bakar pemanas untuk mengolah batu
kapur, dan bahan bakar dalam pembakaran keramik. e. Industri logam. LPG digunakan sebagai bahan bakar untuk mencairkan logam,
menempa logam yang dipanasi sampai membara dengan nyala api langsung, mencairkan logam yang akan dipakai dalam proses pengecoran, pemanasan
dalam pemotongan lembaran-lembaran plat baja, kerangka-kerangka baja, dan baja batangan serta digunakan untuk memanasi dalam rangka menghilangkan
goresan-goresan pada permukaan lembaran-lembaran plat baja scurfing. f. Industri yang memproduksi produk-produk pertanian, perikanan,dan peternakan
menggunakan LPG sebagai sumber panas dalam pengeringan tembakau, daun teh, jerami, biji-bijian, dan tumbuhan laut yang dapat dimakan serta sebagai
sumber panas dari rumah kaca dan sumber panas peternakan unggas. g. Industri korek api gas menggunakan LPG sebagai bahan baku untuk pengisian
gas dalam korek api.
3. Umum : LPG digunakan untuk keperluan laboratorium, restoranrumah
makan, bengkel, dan rumah sakit. Untuk kebutuhan selain bahan bakar LPG dapat digunakan sebagai bahan
penekan atau zat penyemprotan pada produk aerosol seperti obat nyamuk spray, cat semprot, dan juga deodoran.
Manfaat penggunaan LPG sebagai bahan bakar rumah tangga maupun industri banyak menghasilkan kemudahan dan kenyamanan dibandingkan minyak
tanah. Untuk industri, tentu saja berhubungan langsung dengan kualitas produk yang dihasilkannya agar dapat menjadi lebih baik. Secara umum, kelebihan-
kelebihan dalam pemakaian LPG adalah sebagai berikut : 1.
LPG merupakan sumber bahan bakar energi yang relatif bersih dan tidak ber asap,
2. LPG dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna dan tidak
menimbulkan kotoran sehingga sangat tepat untuk industri keramik, kaca, dan gelas yang senantiasa membtuhkan bahan bakar yang bersih,
3. LPG menghasilkan pemanasan yang relatif lebih cepat.
4. Mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi sehingga tidak diperlukan lagi
pompa untuk pengalirannya, 5.
Tidak mengotori makanan yang dimasak serta tidak menimbulkan bau pada masakan,
6. Peralatan memasak dan ruangan dapur lebih bersih,
7. Mengurangi polusi,
8. LPG mempunyai nilai kalori atau daya pemanasan yang cukup tinggi serta
efisiensi pemanasan yang tinggi pula. Jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, LPG masih memiliki daya
pemanasan dan efisiensi apparatus untuk memasak yang lebih besar. Efisiensi apparatus
adalah efisiensi daya serap panas pembakaran terkait dengan peralatan yang digunakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1 mengenai efisiensi apparatus
beberapa bahan bakar.
Tabel 2.1. Efisiensi Apparatus Beberapa Bahan Bakar
Daya Panas
kalorikg Efisiensi Apparatus
persen Kayu Bakar
4450 15
Arang 7100 15
Minyak Tanah 11000
40 LPG 11900
60
Sumber : Review Notes 2001, ESDM.
Dari perbandingan diatas, ternyata satu tabung LPG yang bervolume 15 kg, memiliki daya pemanasan sebesar 178.500 kalori dan secara normal bisa
dipakai untuk keperluan memasak selama kurang lebih satu bulan bagi keluarga sedang dengan dua orang anak 4 orang di Indonesia. Disamping kelebihan-
kelebihan diatas, Arifin 1998 menyebutkan terdapat juga beberapa hal yang dirasakan sebagai kekurangan dalam penggunaan LPG, antara lain :
1. Pada tahap awal perlu investasi yang relatif tinggi.
Pada tahap awal penggunaan LPG, seorang konsumen perlu mengeluarkan biaya-biaya yang antara lain untuk :
- Harga appliances kompor, water heater, dan lain-lain - Harga tabung LPG
- Harga regulator - Harga selang sepanjang lebih kurang 2 m dan klem
- Harga isi tabung LPG - Ongkos pemasangan appliances.
2. Penanganan LPG mempunyai resiko yang relatif lebih tinggi.
Sebenarnya, kekurangan-kekurangan yang dirasakan oleh seorang konsumen pengguna LPG tidaklah demikian. Mengapa? Untuk mendapatkan
jawaban, tabel 4 akan menunjukkan perbandingan penggunaan bahan bakar LPG dan minyak tanah bagi sebuah rumah tangga sedang 4 orang di Indonesia selama
satu bulan.
Tabel 2.2. Perbandingan Efisiensi Penggunaan LPG dengan Minyak Tanah
LPG Minyak
Tanah 1. Biaya rutin per bulan
Rp. 50.000,00 1 tabung
Rp. 63.000,00 30 liter
2. Investasi awal : a. Kompor + perlengkapan
b. Tabung c. Umur
Penyusutan per bulan Total biaya rutin +
penyusutan Rp. 250.000,00
Rp. 250.000,00 10 tahun
0,83 bln Rp. 4.150,00
Rp. 54.150,00 Rp. 25.000,00
- 5 tahun
1,67 bln Rp. 417,50
Rp. 63.417,50 3. Kalori per bulan kal
Kalori tiap rupiahnya kalRp 178.500
3,296 198.000
3,122
survey kebutuhan bahan bakar LPG vs Minyak Tanah selama 1 bulan oleh Pertamina estimasi penulis
Berdasarkan perbandingan pada Tabel 2.2, ternyata biaya penggunaan LPG malah lebih murah 9,85 persen dari biaya penggunaan minyak tanah.
Bahkan, efisiensi energi dalam kalori yang dihasilkan LPG lebih besar 5,57 persen dari minyak tanah. Dengan kata lain, selama sebulan setiap rupiah yang
dikeluarkan oleh seorang konsumen yang menggunakan LPG dapat menghasilkan 0,174 kalori lebih besar dari konsumen yang menggunakan minyak tanah.
Disamping itu, di zaman yang semakin modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu menciptakan perangkat dan cara penanganan
LPG yang lebih menjamin keamanan dan kenyamanan para pemakainya.
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis 2.4.1. Teori