1. Perubahan Harga Barang Itu Sendiri
Gambar 2.2. Kurva Permintaan
Perubahan harga barang sendiri akan menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta dengan asumsi cateris paribus. Ini dicerminkan oleh
pergerakkan pada satu kurva permintaan. Pada Gambar 2.2 nampak adanya perubahan jumlah barang yang diminta jika terjadi perubahan harga. Perubahan
dari titik A ke B atau ke C disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri. Ini berarti bahwa setiap kurva permintaan, jumlah barang yang diminta berubah
sebagai akibat dari perubahan harga barang itu sendiri. Semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang yang diminta, dan semakin rendah harga
suatu barang semakin banyak jumlah barang yang diminta. Pernyataan ini sering disebut sebagai hukum permintaan yang berlaku dengan asumsi ceteris paribus.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa perubahan harga akan menyebabkan pergerakan sepanjang kurva permintaan.
Jumlah Unit C
A
B P
1
P P
2
Q
2
Q Q
1
Harga Rp
2. Pendapatan Konsumen
Adanya perubahan faktor lain selain harga barang itu sendiri akan menimbulkan terjadinya perubahan permintaan yang ditunjukkan oleh
bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri.
Gambar 2.3 Perubahan Permintaan
Dalam Gambar 2.3 diatas, nampak bahwa kurva permintaan mula-mula adalah DD, kemudian berubah menjadi D
1
D
1
dan D
2
D
2
. Perubahan ini yang disebut sebagai perubahan permintaan. Permintaan bertambah meningkat
dicerminkan oleh D
1
D
1
dan permintaan berkurang menurun ditunjukkan oleh D
2
D
2
. Oleh karena itu, kenaikan pendapatan cenderung meningkatkan
permintaan. Ini berarti bahwa kurva permintaan menunjukkan kuantitas jumlah yang diminta lebih besar pada setiap harga yang sama. Sehingga kenaikan
pendapatan akan menggeser kurva permintaan kekanan DD ke D
1
D
1
dan sebaliknya menurunnya pendapatan akan menggeser kurva permintaan kekiri DD
ke D
2
D
2
. Kenaikan permintaan mungkin disebabkan meningkatnya pendapatan
HARGA RP
JUMLAH UNIT D
1
D D
2
D
2
D D
1
dan sebaliknya menurunnya permintaan karena menurunnya pendapatan. Ini berarti ada hubungan positif antara pendapatan dengan permintaan.
Perubahan pada variabel pendapatan rumah tangga akan menyebabkan terjadinya perubahan konsumsi atau permintaan tehadap barang-barang lainnya.
Misalkan suatu rumah tangga menerima pendapatan yang lebih besar, maka dapat diperkirakan bahwa rumah tangga tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak
barang, pada kondisi harga barang tersebut tetap. Akibatnya secara keseluruhan untuk pasar dapat diperkirakan bahwa jumlah barang yang diminta akan lebih
banyak daripada permintaan sebelumnya atas barang tersebut pada tingkat harga yang sama.
Permintaan atas suatu barang, biasanya akan meningkat apabila variabel pendapatan juga mengalami peningkatan. Barang seperti ini disebut barang
normal. Namun, dalam praktek keseharian bisa saja yang terjadi merupakan kebalikannya yaitu jika pendapatan mengalami peningkatan tetapi permintaan atas
suatu barang justru mengalami penurunan. Barang seperti ini disebut sebagai barang inferior. Nicholson, 2001
3. Harga Barang Terkait : Substitusi dan Komplementer